Berangus Kebohongan Parpol!
JAKARTA,SNOL Dari kelahiran gerakan reformasi 1998 sampai sekarang, partai politik (parpol) tidak serius melaksanakan tugas pokoknya memberi edukasi politik dan kesulitan mencari kader berkualitas.
“Saya sedang berpikir apakah kita masih punya sisa kata-kata untuk membahas demokrasi dari parpol,” ujar pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, dalam dialog kenegaraan DPD bertema “Imbas Partai Politik ke Politik Daerah” di gedung DPD, Jakarta, Rabu (27/2).
Dia menyampaikan pandangannya soal demokrasi parpol. Menurut dia, demokrasi identik dengan parpol. Tapi pada kenyataannya, demokrasi yang diharapkan tak kunjung bisa diwujudkan. Sebab, parpol sekarang berkualitas rendah.
Hal itu bisa dibuktikan dari hasil verifikasi KPU. Parpol-parpol hanya besar nama, tapi organisasinya terutama soal administrasi sangat buruk.
Dia mengatakan, parpol sebagai pilar demolkrasi tidak melaksanakan tugas pokoknya, mengalami kesulitan mencari kader berkualitas dan absen melakukan edukasi politik kepada rakyat. Bahkan, kondisi itu diperparah lagi dengan persoalan di internal parpol.
“Pada akhirnya parpol itu terpuruk dan kehilangan kepercayaan dari publik. Terkesan parpol modern tapi amburadul,” tandasnya.
Menurut Siti, demokrasi sebenarnya mengandung nilai-nilai budaya dan demokrasi itu bisa dijalankan parpol. Tapi sayangnya, nilai-nilai itu dihempas oleh nilai pragmatis dan patronasi yang terjadi di parpol.
“Untuk itu kita harus memberangus kebohongan yang dilakukan parpol,” tegas Siti.(ald/rmol.co)