Duh, Ada SD yang 23 Tahun Numpang Gedung

PAMULANG, SNOL Duh! Lantaran tidak mempunyai gedung sendiri, terhitung sejak tahun 1990 lalu, sebanyak 225 murid SDN 3 Kampung Bulak, Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang, terpaksa menumpang kelas di SDN 1 Kampung Bulak.
Selama 23 tahun , kegiatan belajar mengajar (KBM) ratusan siswa tersebut terpaksa harus bergantian dengan siswa dari SDN 1 Kampung Bulak selaku pemilik gedung. “Kalau pagi dipakai siswa SDN 1 Kampung Bulak, baru siangnya dipakai siswa SDN 3 Kampung Bulak, ruang guru juga kami bergantian,” ucap Sujana, salah satu guru SDN 3 Kampung Bulak.
Sujana menambahkan, SDN 3 Kampung Bulak hanya mempunyai satu ruang saja yang ditempati untuk belajar kelas I. Sedangkan, ratusan pelajar lainnya bergantian dengan SDN Kampung Bulak III. “Selama 23 tahun menumpang. Karena SDN 3 Kampung Bulak hanya mempunyai satu ruang kelas saja. Sekolah pun tidak punya ruang kepala sekolah dan guru,” ucapnya lagi.
Akibat harus bergantian pula, sekolah yang berjarak sekira 20 meter dari Kantor Kelurahan Kedaung itu terdapat enam rombongan belajar (Rombel) dengan 10 guru pengajar. Padahal, setiap tahunnya pihak sekolah selalu mengusulkan untuk membangun SD sendiri.
“Sudah sering diusulkan. Kami berharap pemerintah memperhatikan nasib murid agar nyaman dalam belajar. Apalagi di depan halaman sekolah ada gardu listrik yang besar dan bisa membahayakan siswa. Mudah-mudahan juga ada pembangunan tahun ini,” harapnya.
Atas kondisi yang memilukan tersebut, Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Tangsel, Rizki Jonis meminta bukan hanya membangun sekolah untuk SDN 3 Kampung Bulak. Namun, sepatutnya direlokasi lantaran melihat kondisi gedung SDN Kampung Bulak 1 dan 3 sudah tidak refresentatif.
“Gardu listrik ini membahayakan keselamatan murid-murid. Selain itu, daya tampung siswa sudah melebihi kapasitas. Kami kira, relokasi ini harus jadi prioritas Dinas Pendidikan agar kualitas pendidikan bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Mathodah mengatakan, kondisi gedung dan siswa yang ada saat ini di SDN 3 Kampung Bulak sudah masuk rencana programnya. Pihaknya pun menyatakan akan menggabungkan kedua SDN tersebut. “SDN 3 Kampung Bulak akan dimerger (digabung) dengan SDN 1 Kampung Bulak, mulai tahun ajaran ini,” ucapnya.

Diisi 400 Kursi

Terkait dengan permasalah pendidikan lainnya yang terjadi di SDN 1 dan 2 Kedaung, Pamulang, yang pada Senin (4/2) lalu digunakan siswa tanpa kursi dan meja, terhitung mulai Selasa (5/2), sudah dilengkapi dengan 400 kursi dan 200 meja belajar untuk 10 ruang kelas di dua sekolah tersebut. “Kalau di SDN Kedaung sudah kami beri kursi dan meja. Tiap kelas ada 40 set kursi dan 20 set meja belajar,” jelas Mathodah.
Menurut Mathodah, soal belum adanya kursi dan meja belajar pada Senin (4/2), hal itu karena kebutuhan mendesak dari pengelola sekolah yang ingin segera menggunakan ruang kelas bagi siswa. “Harusnya gedung baru itu baru diisi pekan depan, tapi karena siswa sudah lama numpang, langsung diisi awal pekan ini. Tapi sekarang semua bisa belajar dengan nyaman,” singkatnya. (pane/deddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.