Satu Buron, 3 Tersangka Tawuran Pondok Aren Tertangkap
PONDOKAREN,SNOL Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Tangerang berhasil menangkap 3 orang tersangka pelaku pengeroyokan di Pondok Aren, Minggu (29/12) dinihari. Sementara satu tersangka lainnya buron serta masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Pelaku pengeroyokan ada 4 orang, namun 3 tersangka berhasil kami amankan” kata Iptu David Kanitero, Kanit IV Sat Reskrim Polresta Tangerang. Diterangkan David bahwa penangkapan terhadap ketiga tersangka berdasarkan bukti dan saksi-saksi yang dimintai keterangannya.
“Menurut salah satu saksi mengatakan kalau yang membacok korban mempunyai ciri memakai jaket dan rambutnya tidak gondrong” tambah Iptu David Kanitero.
Dari keterangan saksi itulah mulai dilakukan analisa, serta penyelidikan. Setelah itu Jajaran Satuan Reskrim Polresta Tangerang berhasil menangkap WWN di Kebayoran Lama Jakarta Selatan. WWN mengaku kalau dirinya menggunakan clurit untuk menghabisi nyawa Jamuri, warga Kampung Pondok Aren 1, No 23 A, RT 02 RW 03, Kecamatan Pondok Aren.
Kemudian dari keterangan WWN, petugas memburu tersangka PG dan PP di Gang Swadaya, Pondok Betung Tangerang Selatan. PP dan PG mengaku melakukan pemukulan dengan menggunakan bambu dan stik golf.
“Awalanya bentrok terjadi antara pemuda Gang Swadaya dan Pondok Kopi, kemudian korban berusaha melerai. Korban Jamuri sempat cekcok mulut dengan PG, dan mencekik PG. PG minta tolong, datang WWN lngsung sabet pakai celurit ditambah sama PP dengan menggunakan stick golf. Namun naas ternyata punggung korban Jamuri tertusuk clurit sampai menembus paru-paru” tambah Iptu David Kanitero.
Ketiga tersangka bisa dijerat pasal 170 ayat 2 ke 3 tentang pengeroyokan yang menyebabkan matinya seseorang dengan ancaman 12 tahun penjara.
Bentrokan antara Anak Baru Gede (ABG) di Kota Tangerang Selatan, kembali pecah, Minggu (30/12) dini hari. Dua kelompok itu terlibat perang senjata tajam di Jalan Ceger Raya, Kelurahan Pondok Betung, yang menewaskan seorang pemuda dan seorang lainnya sekarat.
Korban tewas diketahui bernama Jamuri, warga Kampung Pondok Aren 1, No 23 A, RT 02 RW 03, Kecamatan Pondok Aren. Sedangkan korban luka berat bernama Yayan, warga Jalan Aren II, Gang Sate, RT 012 RW 03, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Kedua korban itu terkena hantaman senjata tajam oleh kelompok pemuda lain. Tawuran antara kedua kelompok itu diduga dipicu saling ejek.
“Mereka saling ledek-ledekan, kemudian terjadilah bentrokan itu” kata Kapolsek Pondok Aren, Kompol Parmono,Minggu (30/12). Parmono menambahkan, dugaan sementara tewasnya pemuda itu, dikarenakan Jumari dan rekannya berniat untuk membubarkan bentrokan antara kedua kelompok yang bertikai di Jalan Ceger Raya. Namun karena terbakar emosi, salah satu kelompok melampiaskan kekesalan kepada Jumari dan Yayan.
“Ketika terjadi ribut-ribut, korban Jumari dan temannya berniat untuk melerai keributan itu. Tetapi malah menjadi korban bentrokan. Korban dan para pelaku masih ABG, usianya antara 16 dan 18 tahun” tambah Kapolsek.
Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi. Dari hasil penyidikan ditemukan cukup bukti untuk membuka tabir kasus bentrokan berdarah itu.
“Kita sudah melakjkan pemeriksaan, dua dari lima ABG diindikasikan terlibat melakukan perbuatan itu. Tetapi akan kita kembangkan lebih lanjut” tegasnya.
Sementara, Didit warga Kampung Porenta, RT 16/05, Kelurahan Pondok Betung, Pondok Aren mengungkapkan, bentrokan itu bermula ketika sejumlah pemuda sedang nongkrong di sebuah warung jamu di Jalan Ceger Raya, Pondok Aren. Mereka kemudian didatangi kelompok lain berjumlah sekitar 10 sampai 20 orang pemuda membawa bersenjata tajam. Lalu, kelompok itu menantang kelompok yang sedang asyik duduk di warung jamu.
“Kedua kelompok itu sempat perang mulut. Namun kelompok yang membawa senjata tajam pergi kemudian kembali lagi dengan membawa rekan-rekan mereka yang lain. Kemudian mereka langsung menyerang” kata Didit.
Karena tidak siap, Jamuri pemuda setempat roboh dan tewas disabet golok. Adapun, Yayan mengalami luka parah pada bagian lengannya hingga nyaris putus. Yayan menderita luka bacok dari lawan mereka. Melihat lawannya roboh, kelompok pemuda yang melakukan tindakan kekerasan kabur. Warga yang melihat Yayan dan Jamuri tidak berdaya di jalanan kemudian membawa ke RSUD Tangerang setelah sebelumnya dilarikan rumah sakit Aminah Ciledug, Tangerang. (jarkasih/gatot)