88.230 Polisi Amankan Mudik, Organda Siapkan 37.620 Bus

TANGERANG, SNOL Mabes Polri menggelar operasi Ketupat mulai H-9 hingga H+6 Lebaran tahun ini. Operasi Ketupat diharapkan mampu mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan kriminalitas sebelum dan sesudah Lebaran.
Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyebutkan, operasi Ketupat akan diprioritaskan di 10 wilayah hukum. Wilayah hukum tersebut berada di Polda Metro Jaya, Polda Jabar, Polda Jateng, Polda Jatim, Polda Bali, Polda Sumsel, Polda Sulsel, Polda Yogyakarta, Polda Lampung dan Polda Banten. Selain itu, Kapolri mengatakan, intensitas pengamanan mudik Lebaran oleh jajaran Polri tidak saja kejahatan konvensional juga meningkatkan kewaspadaan terkait kemungkinan adanya serangan teroris.
“Aparat kepolisian dan masyarakat di seluruh Indonesia harus mewaspadai ancaman aksi kriminal yang tidak memandang waktu, tempat, dan sasarannya itu terutama masa liburan Idul Fitri tahun ini. Mengantisipasi dini kejahatan kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kejahatan berskala kecil bahkan kemungkinan serangan terorisme. Demikian melalui target Operasi Ketupat Jaya yang mulai hari ini adalah untuk kelancaran arus lalu lintas khususnya di beberapa titik,” ujar Kapolri saat memimpin upacara Operasi Ketupat Jaya 2012 yang diikuti 2.500 anggota, di lapangan Monas Jakarta, Jumat (10/8).
Kapolri dalam kesempatan ini didampingi Gubernur DKI Fauzi Bowo dan Kapolda Metro Irjen Pol Untung Rajab menambahkan, target operasi tersebut tingkat kriminalitas dan korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas menurun. Timur Pradopo juga memerintahkan semua petugas Operasi Ketupat 2012 untuk memberi perhatian lebih bagi pemudik bersepeda motor. Para pemotor ini dinilai lebih rentan kecelakaan setiap musim mudik. “Petugas di lapangan harus memberikan perhatian lebih kepada pemudik sepeda motor karena selama ini kecelakaan lalu lintas di dominasi kendaraan itu,” katanya.
Timur mengatakan, jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh motor rata-rata 76 persen. Sehingga, untuk meminimalisasinya perlu perhatian serius petugas di lapangan. Dia juga mengingatkan jajarannya untuk  mengingatkan seluruh jajarannya untuk mewaspadai  kemungkinan terjadinya serangan terorisme. Termasuk menjaga kelancaran arus lalu lintas di beberapa titik rawan kemacetan dan kriminalitas.
Kepala Biro Operasi Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli mengatakan, total anggota Polri yang diturunkan menjaga Kamtibmas selama Lebaran tahun 2012 sebanyak 88.230 personel. Menurut Boy, prioritas Kamtibmas selama operasi tersebut adalah 10 Polda yakni, wilayah DKI, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
“Selama operasi ketupat, kita mengedepankan upaya preemtif dan preventif adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat menjelang sampai Idul Fitri,” ujar Boy.
Dijelaskan, arus mudik diperkirakan mulai H-4 hingga hari H. Demikian arus balik H+4. Arus mudik diprediksi mengalami peningkatan 10-15 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan volume penyeberangan melalui angkutan feri di pelabuhan Merak juga meningkat dengan adanya penambahan 8 armada angkutan laut. Penambahan feri untuk mengurangi antrean terutama pemberangkatan kapal ke Bakauheni. Polri sekaligus mengerahkan anggotanya untuk mengamankan tempat-tempat perbelanjaan, wisata hingga tempat kegiatan ibadah. Selain dibukanya 3.000 pos pengamanan sepanjang jalur mudik.

Polres Metro dan Kota Tangerang
Polres Metro Tangerang akan mengerahkan sedikitnya 1.000 orang personil saat mengamankan arus mudik, dan libur panjang lebaran 1433 Hijriyah. Kesiapan personil pun digelar di Mapolres Metro Tangerang, Jumat (10/8).
“Apel siaga ini kami gelar untuk menunjukkan kesiapan dalam mengamankan lebaran dan mudik lebaran. Total, sekitar 1.000 aparatur kami yang ada di semua polsek dan polres akan kami kerahkan untuk pengamanan ini,” ucap Kombes Wahyu Widada Kapolres Metro Tangerang.
Menurut Wahyu, momen lebaran seringkali dimanfaatkan oleh para penjahat beraksi. Karena itu harus dilakukan antisipasi oleh semua elemen masyarakat. “Kepada warga yang mudik, diharap lapor ke RT/RW atau pengelola perumahan, untuk selanjutnya diteruskan kepada polisi, supaya mendata rumah yang kosong,” ucap Wahyu.
Selain itu kata Wahyu, aktivitas patroli akan ditingkatkan. Bahkan Wahyu siap memberikan pengawalan kepada masyarakat yang hendak mengambil uang dalam jumlah banyak di bank. “Terkadang orang tidak memberitahu kepada kami, jadi kami tidak tahu. Tiba-tiba ada laporan perampokan, ini yang harus diantisipasi,” ucapnya, seraya menegaskan, polisi siap memberi bantuan pengawalan tanpa biaya.
Sementara itu, Polres Kota Tangerang menyiapkan sekitar 1.124 personil. Pasukan sebanyak itu merupakan gabungan yang terdiri dari 860 personil dari internal kepolisian, sedangkan sisanya 264 terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Kelompok Sadar (Pokdar) Kantibmas serta, Saka Bhayangkara. “Kami akan sebar seluruh personil dilokasi-lokasi yang dianggap rawan baik kejahatan ataupun kecelakaan,” Kata Kapolresta Tangerang Kombes Bambang Priyo Andogo usai apel siaga pelaksanaan Operasi Ketupat 2012 di Lapangan Maulana Yudha Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang Jumat (10/8).

Organda Siapkan 37.620 Bus
Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) menyiapkan 37.620 unit bus di seluruh Indonesia yang dioperasikan untuk mengangkut pemudik selama masa angkutan lebaran. Tahun ini diprediksi ada sekitar 5,59 juta orang yang akan mudik menggunakan transportasi darat.
“Jumlah penumpang angkutan jalan tahun ini diperkirakan naik 1,3 persen. Dari sebelumnya 5,52 juta orang di tahun 2011 menjadi 5,59 juta orang tahun ini. Sebagian besar naik bus,” ujar ujar Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Soeroyo Alimoesa saat pembukaan Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2012 di lantai tujuh gedung Kemenhub kemarin.
Dalam rangka itu, Organda telah menyiapkan armadanya, terdiri dari 21.395 bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), lalu 13.875 bus AAKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) dan 2.350 bus Pariwisata (carter-red). “Dengan banyaknya bus yang dioperasikan saya minta agar kualifikasi pengemudi dijaga. Kalau bisa diberi pembekalan bagaimana meningkatkan keselamatan,” cetusnya. (pane/hendra/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.