Korban Situ Gintung Tolak Tempati Rusunawa
SERPONG,SNOL Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Gintung yang sengaja dibangun untuk menampung korban situ gintung yang kehilangan rumah tinggalnya 2009 silam, akan dialihkan peruntukannya untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku telah tiga kali melakukan penawaran terhadap warga korban Situ Gintung untuk segera menempati rumah susun tersebut namun tidak ada respon dari mereka.
“Sampai sekarang mereka masih saja tidak mau untuk menempati Rusunawa tersebut,” ungkap Joko Suryanto, Kepala Dinas Tata Kota dan Pemukiman, Kota Tangsel kepada wartawan.
Padahal, lanjut Djoko, rusunawa itu sudah dilakukan serah terima kunci. Rumah susun bertingkat dengan total 74 kamar yang tersebar di 4 lantai, di dalamnya terdapat ruang pertemuan, mushola serta ruang serba guna. Korban lebih memilih tinggal di dekat Gintung karena anak-anaknya bersekolah di sekitar sana. Lokasi pekerjaan mereka juga tidak jauh dari tempat tinggalnya. “Kalau para korban tidak mau, ya akhirnya disewakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah saja daripada tidak digunakan,” kata Joko.
Penghasilan rendah dimaksud adalah di bawah Rp 1 juta, nantinya masyarakat dapat menyewa kamar tersebut. “Tarifnya murah hanya sekitar 300 ribuan saja per unit karena memang untuk masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah” ujarnya.
Cecep, seorang warga korban banjir bandang situ gintung 3 tahun lalu mengaku enggan menempati rusunawa yang telah disiapkan pemerintah. Pasalnya, selain sepi, akses menuju rusunawa sangat jauh daripada rumahnya yang semula ada di kawasan tengah kota.
“Saya mendingan tinggal di rusunawa yang disediakan pemerintah setelah tragedi situ gintung dulu daripada di rusunawa sekarang, lokasinya jauh,” keluhnya.
Cecep sendiri mengaku pernah mendapatkan tawaran untuk menempati rusunawa tersebut, namun pihaknya sama sekali tidak berminat. “Jaraknya jauh sekali dari lokasi saya sekarang dan tempat bekerja” tutupnya.(irm/bnn/jarkasih)