Empat Orang Tersangka Kerusuhan Pelabuhan Merak

TANGERANG, SNol Kerusuhan di Pelabuhan Merak terus didalami polisi. Setelah memeriksa ratusan saksi, polisi menetapkan empat orang tersangka terkait kerusuhan yang terjadi pada Minggu (27/5) malam lalu itu.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution menyatakan, keempat tersangka itu dua dari sopir truk dan dua petugas PT ASDP Merak. “Ini masih berkembang, tidak menutup kemungkinan tersangka bertambah,” kata Saud di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/5).
Saud mengatakan, saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan. Hasil pemeriksaan sementara, kericuhan itu juga dipicu oleh kata-kata kasar dari pihak keamanan terhadap sopir truk. ”Masih dikembangkan terus apakah benar seperti itu,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Cilegon, AKBP Umar Surya Fana mengaku pihaknya belum secara pasti menetapkan tersangka kasus kerusuhan Merak. Saat ini, kata Umar, penyidik Polres Cilegon sedang konsen menyelidiki penyebab kerusuhan, belum masuk pada pelaku pengrusakan.
“Sampai saat ini, kita belum mengekspos tersangkanya. Kita juga masih fokus pada penyebab kerusuhan yang menurut pengaduan sopir bermula dari jalur tembak dan pungli,” terang Umar, tadi malam.
Meski belum secara tersurat, Umar mengisyaratkan bahwa tersangka pungli jalur tembak berjumlah tiga orang. Satu calon tersangka merupakan pengurus truk (petruk) tak resmi, dan dua orang dari pihak petugas pelabuhan. Ketika didesak soal itu, Umar tidak membantah dan tidak pula membenarkan. “Besok (hari ini, red) baru akan kita sampaikan. Malam ini masih kita periksa orangnya,” tegasnya.
Terkait kasus pengrusakan fasilitas pelabuhan, Umar menegaskan bahwa hasil penyelidikan sementara yang dilakukan penyidik Polres Cilegon, pelakunya justru bukan dari sopir maupun pihak PT ASDP, tetapi dari pihak petruk liar. “Tapi itu besok akan kita sampaikan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Agus Purwanta ketika ditemui di Kejari Cilegon mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan keterangan dari tujuh saksi kunci yang kesemuanya sopir truk terkait jalur tembak yang diduga menjadi pemicu kerusuhan. Tujuh saksi itu mengaku memberi sejumlah uang kepada oknum petugas Pelabuhan Merak.
Terpisah, Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, La Mane menegaskan, akan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. Dia menegaskan tidak akan melakukan pembelaan terhadap oknum karyawannya jika benar terbukti melakukan tindakan yang melanggar aturan. “Saya pun akan pecat langsung karyawan yang melakukan pungli,” kata La Mane geram.
Dan jika pemerintah pusat menganggap dirinya gagal dalam memimpin Pelabuhan Merak pasca peristiwa tersebut, kata La Mane, dirinya siap mundur dari jabatan. “Jabatan bagi saya hanya titipan. Dari dulu pun saya tidak pernah gila jabatan,” ujarnya.
Disinggung terkait kerugian akibat kerusuhan itu, La Mane mengaku belum bisa menaksir berapa kerugian akibat banyaknya fasilitas pelabuhan yang rusak. “Kami belum menghitung berapa kerugiannya. Mungkin nanti ada tim kami yang akan menghitung kerugiannya,” ujarnya.
La Mane menambahkan, siang kemarin empat tol gate (tempat pembayaran karcis, red) di Pelabuhan Merak sudah bisa beropersai melayani pengguna jasa yang hendak menyeberang ke Sumatera. “Sementara sisanya sedang dilakukan perbaikan. Kami upayakan secepat mungkin agar pelayanan bisa kembali normal,” katanya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, M Tahyar berharap pihak kepolisian segera membongkar pelaku pungli di pelabuhan tersebut. “Polisi harus mengusut tuntas hingga akar-akarnya. Polisi harus menangkap siapapun yang terlibat,” harapnya.
Selain itu, kata dia, manejemen PT ASDP juga harus segera berkaca diri pada peristiwa tersebut. Hal itu dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang. “Sudah tahu Pelabuhan Merak adalah pelabuhan tersibuk, kenapa hanya mengopersikan jumlah kapal yang minim. Itu harus menjadi bahan kajian PT ASDP,” tandasnya. (bagas/fan/man/deddy/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.