LEGOK,SNOL Puluhan warga dari Desa Cirarab Kecamatan Legok nyaris bentrok dengan warga Desa Ranca Iyuh Kecamatan Panongan, Selasa (28/8). Beruntung, penyerangan itu berhasil digagalkan aparat kepolisian Resort Kota Tangerang dengan mengerahkan ratusan personil Polres Kota Tangerang dengan senjata lengkap yang disiagakan di dua Desa tersebut.
Rencana penyerangan itu dipicu adanya salah seorang warga Cirarab yang dikeroyok usai menonton acara band di Desa Ranca Iyuh pada Sabtu (25/8) malam lalu. Warga tersebut berinisial TA (22) warga Desa Ciarab Kecamatan Legok yang menderita luka memar disekujur tubuhnya.
TA dipukuli beberapa orang tidak dikenal usai menyaksikan pertunjukan band dan mengaku sebagai warga Desa Ranca Iyuh. Usai kejadian pemukulan sendiri korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kota Tangerang.
“Ini masalah salah paham saja, beberapa perwakilan desa Cirarab memang sempat datang kepada kami untuk menanyakan proses hukumnya. Entah anggota kami salah menyampaikan atau perwakilan tersebut menyampaikan kurang jelas, sehingga memancing emosi dari pemuda desa Ciarab lainya,” ungkap Kombes Pol Bambang Priyo Andogo, Kapolres kota Tangerang, kemarin (29/8).
Guna mengantisipasi tawuran antar Desa, Polres kemudian memanggil perwakilan dari dua Desa tersebut untuk hadir dalam mediasi di Aula Polres Kota Tangerang, serta memberikan keterangan kepada dua kepala Desa yang warganya tengah bersitegang. Dalam pertemuan itu Kapolres menjelaskan bahwa proses hukum tengah berjalan dan anggota kepolisian tengah mencari siapa pelaku pemukulan tersebut.
“Kami sudah memberikan pemahaman kepada masing-masing kepala Desa dan perwakilan warga dari masing-masing Desa, bahwa proses hukumnya berjalan dan tidak mendapatkan intervensi maupun dihalang-halangi dari pihak manapun, Siapapun yang bersalah tentunya akan ditindak tegas,” papar kapolres.
Pihaknya masih kesulitan menemukan siapa pelaku pemukulan tersebut, lantaran korban tidak dapat menunjukkan pelaku pemukulan. “Dalam proses penyidikan juga kami sebenarnya mengalami kesulitan, karena pelaku masih belum teridentifikasi. Korban juga tidak mengetahui dengan pasti siapa yang memukulnya. Namun kami akan terus mengumpulkan bukti dilapangan dan pelaku masih dalam pencaharian, dan tentunya pelaku pun belum tentu warga Desa Ranca Iyuh karena tidak ada yang dikenali,” tegas Kapolres.
Pihaknya sempat memanggil salah seorang yang dianggap sebagai salah satu pelaku pengereyokan. Hanya saja setelah dipanggil ternyata yang dilaporkan tersebut tidak terbukti melakukan pengeroyokan dan justru kehadirannya disana untuk menolong korban.
Usai memberikan pengarahan, perwakilan dari dua Desa tersebut akhirnya kembali ke desanya masing-masing dan bersedia menunggu proses hukum. “Kita persuasif saja, ada hukum yang berdiri di negara kita. Karenanya kita serahkan kepada hukum dan saya meminta kepada warga dari dua Desa untuk tidak terprovokasi untuk melakukan serangan balasan dan lain sebagainya, karena hanya menimbulkan masalah yang lebih besar,” imbuh Andogo (hendra/jarkasih)
Warga Dua Desa Nyaris Bentrok
August 30th, 2012 Editorial-3