Wanita Hamil Tewas Dimutilasi di Rumah Kontrakan
CIKUPA, SNOL Seorang perempuan hamil tewas di dalam rumah kontrakannya, Kampung Telaga Sari Desa Telaga Sari, Cikupa. Tubuh wanita yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan termutilasi. Kedua tangan dan kakinya dipotong sementara kepalanya nyaris terpisah dari leher.
Penemuan jasad ibu hamil itu terjadi setelah warga RT 12/01 Kampung Telaga Sari mencium aroma tidak sedap dari salah satu rumah kontrakan yang ada di kawasan tersebut, Rabu (13/4).
Rumah kontrakan itu diketahui dihuni sepasang suami istri yang tidak diketahui namanya sejak satu bulan lalu. Selanjutnya bau tidak sedap itu dilaporkan ke pihak kepolisian.
Kapolsek Cikupa Kompol Gunarko beserta timnya kemudian melakukan pengecekan. Ketika datang, rumah kontrakan dalam keadaan terkunci. Petugas selanjutnya meminta kunci kepada pemilik kontrakan, Malik.
“Kami menemukan jenazah dalam kondisi membusuk di dalam plastik dengan posisi dekat kamar mandi. Kaki dan tangan korban saat ditemukan dalam keadaan terpotong dan korban diketahui dalam keadaan hamil,”ungkap Kompol Gunarko.
Polisi melakukan olah TKP, namun tidak menemukan adanya identitas korban. Polisi hanya mengamankan barang bukti sebuah buah sim card, satu buku, satu buah tas kecil warna kuning.
“Selanjutnya mayat dibawa ke RSU Kabupaten Tangerang untuk dilakukan autopsi guna ketahui penyebab kematian korban. Identitas korban dan pelaku belum diketahui, masih dalam proses lidik atau pengejaran. Suami korban kita juga belum tahu ada di mana. Terakhir saksi mendengar ada cekcok mulut pada hari Minggu 10 April lalu. Selanjutnya tidak ada pembicaraan lagi,” jelasnya.
Kasus ini mendapatkan perhatian Kapolres Metro Tangerang Kombespol Irman Sugema. Kemarin siang, Kapolres mendatangi kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang untuk memastikan proses autopsi.
Kapolres menegaskan pihaknya belum menemukan identitas pelaku maupun korban. Petugas masih melakukan pendalaman dengan memanggil empat orang saksi.
“Saya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan dan terus mengembangkan kasus ini. Yang pasti kami akan melakukan sesuai prosedur kepolisian,” ujarnya.
Humas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nizar menegaskan, dirinya belum dapat memberikan penjelasan terkait masalah autopsi. “Kami tinggal menunggu perintah untuk melakukan autopsi dan sampai saat ini kami juga belum bisa memberikan keterangan terkait jenazah tersebut,” pungkasnya.
Berdasarkan penelusuran di tempat kejadian perkara, para tetangga mengaku tidak mengetahui identitas korban pembunuhan dan mutilasi itu. Korban yang diketahui masih berusia 20 an tahun itu jarang berkumpul bersama tetangganya.
Menurut Wati, pemilik rumah makan di samping kontrakan korban, menyatakan dirinya tidak mendengar jeritan atau permintaan tolong dari kontrakan tersebut. Dia pun baru tahu telah terjadi pembunuhan dan mutilasi saat kepolisian datang ke tempatnya.
“Saya gak terlalu kenal dengan pasangan suami istri di kontrakan itu, tapi yang pasti mereka tingal di situ baru. Saya juga cuma kenal muka saja sama suaminya karena sering beli air minum disini,”ungkap Wati.
Pernyataan serupa disampaikan Mulyadi, pemilik toko kelontongan di dekat kontrakan mengatakan tidak mengenal nama pasangan suami istri yang tinggal di kamar kontrakan tersebut. Tapi dirinya mengenali wajag pasangan suami istri tersebut.
“Mengenai pembunuhan saya tidak mengetahui secara pasti kapan, tapi biasanya kalau belanja hanya suaminya saja. Saya hanya mengenal muka kalau namanya saya gak tau karena biasa saya panggil akang saja. Selama ini sih tidak ada hal-hal mencurigakan dari pasang suami istri itu”imbuhnya
Iyah yang juga memiliki rumah makan di samping kontrakan itu menyatakan biasa saja dengan korban. Dirinya juga menyatakan bahwa korban sedang hamil. Namun, sama halnya dengan tetangga lainnya dirinya pun tidak mengetahui identitas korban dan suaminya. (mg5/mg7/gatot/satelitnews)
Tinggalkan Balasan