Ustad Ngamuk Bacok 3 Orang
KRONJO,SNOL Ulah Nadmudin (35) membuat geger warga Desa Cirumpak, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Pria yang dikenal warga sebagai ustad itu secara brutal membacok dua anak dan seorang ibu.
Amukan Nadmudin terjadi di rumah Ida F, warga RT 02 RW 01 Kampung Cirumpak Desa Cirumpak pada Sabtu (23/4) malam sekira pukul 19.00 wib. Ida adalah tetangga pria yang se ring berceramah di masjid desa tersebut.
Saat peristiwa terjadi, Ida sedang menonton televisi bersama dua buah hatinya Sihabudin (10) dan Haikal Hilmi (6). Tiba-tiba, Nadmudin masuk ke dalam rumah sembari berteriak-teriak. Lelaki bertubuh kurus itu mengacungkan golok yang dipegangnya.
Pria yang sudah bercerai dengan istrinya lima tahun lalu itu kemudian membacok Sihabudin dan Haikal. Ida F yang mencoba menghalangi pelaku juga terkena sabetan senjata tajam. Akibat penyerangan Nadmudin, Sihabudin terluka pada kepala bagian belakang. Sementara Haikal mengalami luka pelipis sebelah kanan dan telinga. Ida sendiri menderita luka pada ibu jari kedua tangannya.
Setelah puas menganiaya korban, Nadmudin lantas pergi. Ida F kemudian lari ke luar rumah sambil berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Tak berselang lama warga berdatangan ke rumah korban. Ida menceritakan kelakuan sadis Nadmudin sambil membawa ke dua anaknya ke klinik terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
Insiden tersebut dilaporkan ke Polsek Kronjo. Ketua RT 02/01 Desa Cirumpak, Jasim meminta bantuan polisi karena massa sudah berkumpul untuk menghakimi Nadmudin. Kapolsek Kronjo AKP Bambang Hermanto kemudian memimpin 10 anak buahnya datang ke lokasi untuk melakukan penangkapan dan pengamanan.
Saat polisi tiba, rumah Nadmudin (35) sudah dipenuhi warga yang marah. Beruntung saat itu pelaku sudah tidak ada di dalam rumah dan melarikan diri ke rawa-rawa persawahan.
Polisi kemudian melakukan pencarian dengan menyisir rawa-rawa persawahan. Hari Minggu (24/4) dini hari sekira pukul 01.30 wib, pelaku berhasil diamankan saat bersembunyi. Saat hendak dibawa ke mobil patroli, ternyata warga sudah mengepung pelaku.
Warga melayangkan beberapa pukulan yang mendarat di bagian kepala Nadmudin sehingga pelaku mengalami luka-luka. Beruntung anggota yang di lapangan sigap dan langsung mengamankan pelaku dan membawa ke klinik terdekat untuk pengobatan.
“Saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Kronjo untuk penyidikan lebih lanjut,”ungkap Kapolsek Kronjo AKP Bambang Hermanto.
Bambang mengatakan ketika diperiksa, Nadmudin terlihat seperti memiliki gangguan kejiwaan. Penyidik memutuskan untuk membawa Nadmudin ke rumah sakit Sukamto Kramat Jati – Jakarta untuk mengetahui kesehatan jiwanya.
“Jika benar saudara Nadmudin (35) pelaku pembacokan mengalami gangguan jiwa maka akan saya serahkan ke masyarakat dan pihak keluarganya. Namun jika tidak ada masalah pelaku terancam pasal 351 KUHP penganiayaan dengan ancaman penjara lima tahun,”tegasnya.
Ida F, salah satu korban mengaku tak menyangka jika Nadmudin nekad melakukan pembacokan terhadap dirinya dan kedua anaknya. Ia berharap agar proses hukum terkait perkara ini tetap dijalankan dan pelaku diberi hukuman yang sesuai dengan perbuatannya.
“Saya harap pelaku diberi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya,”harapnya saat ditemui di ruang penyidikan Mapolsek Kronjo.
Nurdin, tetangga korban tak menyangka kalau Ustad Nadmudin yang merupakan guru ngaji di Musalla Baitul Sodiq ini nekad melakukan perbuatan sadis itu.
Ketua RT 02 RW 01 Kampung Cirumpak, Jasim menambahkan Nadmudin merupakan tokoh agama, ulama dan ustad di desanya. Sejak kecil pelaku hanya mengaji-mengaji dan bersekolah pondok pesantren. Nadmudin juga terkenal sebagai pendiam dan santun terhadap saat berbicara dengan warga.
“Saya harap semua masalah ini bisa selesai secara kekeluargaan dan saudara Nadmudin bisa kembali menjadi tokoh ulama di desanya,”ungkapnya.
Bahrudin, adik pelaku mengaku sempat kaget mendengar kakaknya menganiaya anak kecil. Dia mengaku sang kakak memang lebih sering menyendiri setelah bercerai lima tahun lalu. Setelah bercerai, sang istri membawa serta dua buah hati Nadmudin ke Kresek dan pergi ke Arab Saudi menjadi tenaga kerja wanita
“Dia juga jarang keluar rumah dan meninggalkan dunia dakwahnya. Saya tak menyangka kakak saya mengalami gangguan kejiwaan dan berurusan dengan hukum. Setiap hari saya mengandalkan saudara-sau-daranya yang kebetulan rumahnya bersebelahan,”pungkasnya.(harso/gatot/satelitnews)
Tinggalkan Balasan