Terpancing Orasi, Iti Tantang Pendemo

LEBAK,SNOL Seakan terpancing dengan pernyataan para pendemo yang menyatakan Bupati Lebak Iti Octavia gagal memimpin, Iti “ngamuk” dan langsung mendatangi pendemo yang sedang berkumpul di depan Jalan Raya tepat di depan gedung Pendopo Negara Bupati Lebak. Dia juga menantang para mahasiswa tersebut agar menunjukkan data kegagalannya selama memimpin lebak.

Pantauan di lokasi, demo belasan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lebak, sebelumnya berjalan lancar dengan penjagaan ketat aparat kepolisian. Namun aksinya berakhir rusuh setelah Iti mendatangi para pendemo. Iti diduga terpancing oleh orasi para pendemo karena dari orasi ke orasi yang disampaikan massa ternyata semakin memanas dan mengarah kepada tudingan kepemimpinan Bupati Iti.

Pengunjukrasa juga sempat meneriakkan agar Iti mundur dari jabatannya, namun hal itu membuat orang nomor satu di Lebak ini tidak terima dengan pernyataan mahasiswa. Atas tudingan tersebut, dengan pengawalan ketat dari ajudan Bupati, pengunjukrasa itu langsung diamuk dan bahkan dipaksa membubarkan diri.

Ironis, saat di loasi demo, Bupati sempat mengeluarkan kata kata kotor seakan tidak menunjukkan seorang pemimpim. “Aing teu sieun ka sararia (Saya tidak takut sama kalian),” cetus Bupati Iti, dihadapan para pendemo, Polisi dan para ajudannya.

Aing teu sieun ka sia, bawa kabeh datana. Salama iye aing geus susah payah ngabangun Lebak, tapi dia teu ngahargaan aing. (Saya tidak takut sama kalian, bawa semua datanya. Selama ini saya sudah susah payah membangun Lebak, tapi kalian tidak menghargai saya). Seharusnya kalian Mahasiswa yang punya pemikiran intelektual, kaji terlebih dahulu atau beraudiensi kepada kami. Tapi kalian tidak untuk beraudiensi,” kata Iti, dihadapan pendemo sambil mengeluarkan air mata.

Koordinator lapangan (korlap) aksi, Fauza Adima, menilai pernyataan Bupati Lebak tidak pantas diucapkan di depan para pendemo. Apalagi, sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak patut disampaikan di depan umum. “Memang benar, selama ini kami menilai pembangunan hanya di kota saja, ditata dan diperbaharui, namun masyarakat pedesaan masih menangis. Jalan rusak, masyarakat masih banyak yang pengidap penyakit berbahaya, bahkan gizi buruk. Masyarakat yang masih susah untuk berobat, bahkan mereka untuk makanpun susah,” ujar Fauza.

Senada dikatakan ketua PMII Lebak, Naim Al Fauji. Ia menilai, Bupati Lebak sudah tidak mampu memimpin Lebak. Maka lebih baik Bupati mundur dari jabatannya. Selama ini, tidak ada konsep yang jelas untuk membangun Lebak. Program yang dicanangkan Bupati menuju Lebak Cerdas, Lebak Sehat, Lebak Pintar, itu sama sekali nihil. “Kami tidak terima dengan perlakuan dan ucapan kasarnya (Bupati,red),” tegasnya.

Selain itu, dirinya tanggung merasa kecewa terhadap perlakuan Bupati Lebak yang mencaci maki pendemo. Pihaknya akan melalakukan aksi hingga besok pagi.
“Kami akan menginap disini, sambil berunjuk rasa. Bupati tidak merasa, selama ini pernah dibantu sama PMII hingga akhirnya menjadi Bupati,” ucap Fauji. (mg3/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *