KRESEK,SNOL Diduga akibat kualitas konstruksi yang buruk, tandon penampungan air Situ Garukguk yang berlokasi di Kecamatan Kresek, ambrol. Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa pun turun tangan menyelidiki penyebab ambrolnya proyek senilai Rp11,7 miliar yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN) tahun 2011 itu.
Proyek tandon air itu dibangun pada maret 2011 lalu untuk mengairi persawahan di tiga desa antara lain, Desa Jengkol, Cibetok, dan Desa Talok. Namun, karena tandon situ Garukgak ini ambrol, aktivitas pertanian di wilayah itu, saat ini terganggu.
“Secara teknis dan berdasarkan analisa kami, diperkirakan sudah terjadi kerugian negara sekitar Rp3,9 miliar,” ujar Abdul Rafik, Ketua LSM Barisan Independen Anti Korupsi, saat menggelar jumpa Pers di kantornya di Tigaraksa.
Berdasarkan hasil investigasi, pembangunan proyek yang dikerjakan oleh PT Karunia Inti Semesta ini diduga terjadi mark up anggaran, serta menyimpang dari Bill of Quantity (BQ). “Kami melihat ada unsur kesengajaan yang dilakukan para oknum dalam proyek ini. Sehingga, negara banyak mengalami kerugian. Tak hanya itu, dugaan korupsi berjamaah antara pemborong dan oknum pejabat terkait terlihat jelas,” ungkapnya.
Humas Balai Ciliwung- Cisadane, Putu menjelaskan, ambrolnya proyek tandon air situ Garukgak Kresek ini, merupakan tanggungjawab dari pelaksana atau pemborong proyek tersebut. Saat ini, proyek yang ambrol itu tengah dilakukan perbaikan. “Itu tanggungjawab pemborong. Masalah itu, sudah banyak yang tanya ke kami. Sebaiknya, anda layangkan konfirmasi secara tertulis ke kantor kami,” kilah Putu.
“Kami kira di proyek itu tidak ada penyimpangan. Pasalnya, antara laporan masuk dengan realisasi proyek tidak ada kejanggalan,” katanya sembari menjelaskan, jika terjadi penyimpangan pada proyek itu, tentunya ada temuan atau audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Melihat adanya kejanggalan, Kejari Tigaraksa, mulai menyelidiki penyebab ambrolnya Proyek tandon air Situ Garukgak ini “Tim kami sudah turun ke lokasi proyek tandon air Situ Garukgak yang ambrol itu,” ungkap Kepala Kejari Tigaraksa, Samsuri kepada wartawan diruang kerjanya, Rabu (29/8)
Penyelidikan proyek yang bersumber dari APBN 2011 itu, kata Samsuri, menyangkut adanya informasi tentang penggunaan konstruksi yang diduga tidak berkualitas yang terpasang pada proyek penampung air untuk pengairan sawah di tiga desa yakni, Desa Talok, Jengkol dan Cibetok.
Sekedar diketahui, kondisi tandon Situ Garukgak di Kecamatan Kresek kini tampak amburadul. Sebagian besar turap miring berbahan lempengan beton (precast) telah amblas. Paving block untuk jogging treknyapun tak lagi beraturan.
Kurtubi (53 tahun) petani penggarap lahan di tengah situ Garukgak, menilai bahwa turap miring precast sepanjang ± 1.300 meter tidak bisa bertahan lama adalah karena pondasinya yang tidak kokoh. “Pondasinya tidak dalam sih, Pak. Beton pondasi masih berada di tanah lembek atau lumpur. Sudah pasti itu tidak kuat menahan beban lempengan beton turap itu. Lempengan beton turappun hanya menempel di tanah lumpur galian dari rawa,” katanya. (aditya/jarkasih)
Tandon Situ Ambrol, Kejari Turun Tangan
August 30th, 2012 Editorial-3