Nama Chef Sukijo (54) memang tidak setenar dengan chef-chef yang sering tampil di layar kaca. Namun, pengetahuan serta pengalaman soal kuliner tidak perlu ditanya lagi. Dia adalah mantan juru masak Istana Negara. Tiga Presiden yakni, Soeharto, BJ Habibie dan SBY pernah merasakan racikan masakan warga Ciledug, Kota Tangerang ini.
Restoran Steak Bakul’e, Ciledug, Kota Tangerang, Kamis (19/4/2012) tampak ramai. Maklum, saat itu tengah jam siang. Apalagi restoran yang menyediakan menu utama steak ini menjadi buruan para pengunjung yang ingin menikmati hidangan dari si empunya yang mantan juru masak Istana Negara, Chef Sukijo.
“Tahun 1988, saya mengawalinya sebagai mekanik kompor chef atau maintain kitchen di Hotel Hilton yang kini lebih dikenal dengan Hotel Shultan,” kata Pak’de, panggilan akrab chef Sukijo.
Ya, Sukijo memang bukan tidak mengawali karirnya di dunia racik-meracik kuliner profesional. Latar belakang pendidikannya juga bukan dari jurusan perhotelan atau sekolah chef.
Kendati demikian, kegigihan dan keuletan akhirnya membawa Sukijo menjadi juru masak profesional. Sejumlah hotel bintang lima pernah merasakan jasanya sebagai juru masak.
Kesuksesan Sukijo diawali saat dirinya bekerja di Hotel Shultan sebagai mekanik kompor. Sikap Sukijo yang ramah dan sopan ternyata menarik minat kepala chef yang saat itu adalah seorang warga negara asing untuk menawarkan Pak’de mengikuti pelatihan memasak. Seperti tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Pak’de menerima tawaran sang chef Internasional itu.
Tidak butuh waktu lama. Selama lima minggu, Sukijo sudah mahir memasak. Bahkan ia sudah langsung dipercaya mendampingi kepala chef di dapur hotel bintang lima itu. Semenjak itu, kehidupan seorang mekanik kompor berubah menjadi juru masak restoran di hotel bintang lima. “Terkadang, untuk urusan masakan Indonesia, kepala chef yang bule menyerahkan sepenuhnya sama saya,” aku Sukijo.
Keyakinan Pak’de pada karirnya yang akan cemerlang di dunia masak tidak hanya di Hotel Shultan saja. Pada 1994, pria berdarah Jawa ini pindah ke Hotel Sangrila.
Hanya bertahan dua tahun, Sukijo berpindah ke Grand Milla Hotel di daerah Kuningan Jakarta. Dari hotel mewah inilah, Sukijo mempunyai kesempatan untuk keliling Eropa dan Asia, mempromosikan masakan Indonesia. Sebut saja Kanada, Jerman, Brazil untuk Eropa. Cina, Hongkong, dan Jepang menjadi negara pembelajarannya di Asia. Jadi, jangan heran jika pria yang kini sudah mempunyai empat cucu itu mahir semua masakan, Eropa, Asia, terlebih masakan tanah air sendiri. “Karena itu, saya berkali-kali dipercaya sebagai juru masak Presiden Soeharto, Habibie dan SBY,” ujar Sukijo.
Mantapnya masakan membuat Sukijo dipercaya memasak di berbagai acara penting kepresidenan. Chef yang tidak punya latar pendidikan formal di dunia masak ini, pernah masak untuk Istana Presiden dan Istana Bogor.
Jika ditanya mana yang paling berkesan, Sukijo menjawab memasak untuk Presiden BJ Habibie. “Keluarga beliau ramah, bahkan almarhum ibu Ainun pernah masak bareng sama saya. Benar-benar ramah,” jelas pria yang juga mahir beberapa bahasa negara yang pernah dikunjunginya itu.
Terakhir, Sukijo memasak untuk acara pernikahan putri Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung. Tepatnya satu bulan lalu, Sukijo masih dipercaya untuk memegang dan membantu teman-teman chef lainnya dari Hotel Grand Milla menyajikan berbagai masakan untuk tamu-tamu tokoh negara ini.
Kini untuk menghabisi masa tuanya, Sukijo tidak pernah berhenti memasak. Dengan dibantu anaknya, Sukijo membuka restoran Steak Bakul’e yang mempunyai cita rasa bintang lima. (*)
Sukijo, Mantan Juru Masak Tiga Presiden di Indonesia
April 21st, 2012 Editorial-3