SMPN 4 Pungut Iuran untuk Biaya AC
PAMULANG, SNOL Pungutan liar alias pungli terjadi di SMPN 4 Tangerang Selatan. Sekolah favorit yang terletak di Pamulang Permai, Pamulang ini diduga memungut iuran kepada para peserta didik untuk membiayai pemeliharaan air conditioner (AC) ruangan kelas.
Salah satu orang tua siswa SMPN 4 yang enggan disebutkan namanya mengaku keberatan dengan adanya pungutan tersebut. Malahan, dia bersama orang tua siswa lainnya yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang dulunya termasuk sekolah rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI), ini sering dibuat bingung dengan seringnya sekolah meminta sumbangan kepada peserta didik.
“Ya saya mau bagaimana lagi, suka tidak suka wajib memberikan sumbangan juga, karena khawatir dan takut anak saya dibedakan sama yang memberikan sumbangan,” ketus orang tua siswa tersebut saat ditemui Satelit News, Kamis (17/9).
Dikonfirmasi terpisah, pihak SMPN 4 Tangsel mengakui adanya pungutan untuk pemeliharaan pendingin ruangan kepada siswa. Pihak sekolah mengaku terpaksa memungut iuran lantaran lambatnya pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
Meski demikian, pihak SMPN 4 menolak jika iuran tersebut dikatakan pungli, tapi sumbangan sukarela yang sudah dibicarakan bersama Komite Sekolah. “Kami tidak mematok besaran sumbangan, tergantung dari kemampuan masing-masing orang tua siswa saja. Apalagi ini demi kenyamanan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kalau AC rusak kan kasihan nanti para siswa tidak konsen belajar, apalagi siswa kelas IX yang harus fokus belajarnya,” elak Haris, Humas SMPN 4 Tangsel, kemarin.
Adanya dugaan pungutan liar yang mengatasnamakan pemeliharaan pendingin ruangan di SMPN 4 ini langsung mendapat reaksi keras dari Dinas Pendidikan Tangsel. Bahkan, Dinas Pendidikan meminta pihak SMPN 4 segera mengembalikan uang iuran itu kepada para siswa.
“Wajib dong kembalikan uang yang sudah dipungut. Ya kalau malu mengembalikan, tinggal masukan saja ke tabungan masing-masing siswa, kan uangnya bisa menjadi lebih bermanfaat nantinya,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Tangsel Mathodah, kemarin.
Mathodah menilai, alasan pihak SMPN 4 yang memungut iuran untuk pemeliharaan pendingin ruangan karena terlambatnya pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) adalah mengada-ada. “Yang belum cair itu dana BOSDA yang mana? Untuk Tangsel sudah dicairkan. Dan alasan meminta sumbangan karena pencairan BOSDA terlambat itu terlalu mengada-ngada,” ketus Matodah. Maka dari itu, lanjut Matodah, pihak SMPN 4 Tangsel harus segera mengembalikan uang yang telah dipungut dari para siswa. (pramita)