TANGERANG,SNOL Dominasi SMA PGRI 109 di ajang Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Kota Tangerang belum tergoyahkan. Zhe Bot Q, meraih gelar juara LPI setelah mengalahkan SMAN 14 6-0 pada partai final di Lapangan Sukun, Jumat (19/10).
Adrian cs berhak mewakili Kota Tangerang berlaga di ajang LPI tingkat Provinsi Banten yang akan digelar 3 November 2012 mendatang. Mereka juga mendapatkan Piala Walikota Tangerang, uang pembinaan serta piagam. Juara kedua LPI secara otomatis disabet SMAN 14.
Sementara SMK PGRI 109 duduk di peringkat ketiga setelah mengalahkan SMAN 4 dalam perebutan juara ketiga dan keempat dengan skor 4-0.
“SMPN 16 Kota Tangerang yang mewakili Banten di LPI nasional sudah berhasil lolos dari penyisihan grup C di Bengkulu dengan status juara grup. Selanjutnya mereka akan bermain di babak 8 besar. Saya harap, SMA PGRI 109 sebagai juara LPI Kota Tangerang juga demikian. Mampu lolos penyisihan tingkat Banten, bahkan juara di LPI nasional,”ujar Sahril, Sekretaris Umum Pengcab PSSI Kota Tangerang saat pemberian hadiah kepada pemenang.
Pertandingan final antara SMA PGRI 109 melawan SMAN 14 berlangsung seru. Tampil sebagai underdog, SMAN 14 mampu memberi perlawanan di babak pertama meski kebobolan dua kali lewat aksi Arif Samudera di menit ketiga dan Devy S di menit ke 6.
Di babak kedua, SMAN 14 lebih agresif serta mempertontonkan tekel-tekel keras dalam merebut bola. Sebaliknya, SMAN PGRI 109 tetap bermain tenang. Skuad asuhan Dudung sengaja menunggu lawan lengah. Kesabaran PGRI 109 berbuah manis. Di menit 53, M Rizki mencetak gol setelah sempat berduel dengan penjaga gawang lawan. Selanjutnya, tiga gol tercipta melalui eksekusi tendangan bebas.
Di menit 59, mantan pemain timnas U-15, Andrean melepas tendangan melengkung yang bersarang di pojok kiri atas gawang SMAN 14. Enam menit kemudian, Andrean kembali mencetak gol dengan menempatkan bola di sisi yang sama. Terakhir, kecerdikan Devy S mengeksekusi free kick dengan tendangan mendatar akhirnya menutup laga dengan skor 6-0.
“Memang kami akui, lawan lebih siap. Kami hanya sempat latihan selama satu bulan dengan dua kali pertemuan. Tapi dengan minimnya persiapan, kami berhasil sampai final, itu patut disyukuri,”ujar Sofyan, Pelatih SMAN 14 seusai pertandingan.
Di lain pihak, pelatih SMA PGRI 109, Dudung mengaku timnya masih butuh banyak perbaikan untuk tampil di tingkat provinsi atau nasional.
“Kami optimis bisa lolos penyisihan tingkat provinsi. Setahu kami, baru Pandeglang dan Cilegon yang menggelar LPI. Sedangkan lawan terberat kami ada di Tangsel. Sementara untuk tingkat nasional, kami masih harus meningkatkan kecepatan, penerapan strategi serta menambah personil striker dan pemain belakang. Di LPI ini, kami tidak memakai striker murni,”pungkas Dudung. (gatot)