TIGARAKSA,SNOLSekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se derajat di perdesaan ternyata kurang diminati masyarakat. Itu ditahui dengan minimnya kuota siswa baru yang kerap kali tidak terpenuhi saat sekolah menggelar penerimaan siswa baru.
“SMA dan SMK Negeri di wilayah yang jauh dari perkotaan seperti di Gunung Kaler, Kemiri dan Jambe itu kurang diminati masyarakat,” kata Undang Wahyudin Kepala Bidang SMA dan SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang kepada Satelit News, beberapa waktu lalu.
Pihaknya menyarankan kepada masyarakat untuk mengoptimalkan pendidikan di SMA dan SMK Negeri di setiap wilayah. Sekolah yang jauh dari perkotaan menurutnya justru memiliki peluang lebih banyak untuk daya tampung siswa baru. “Selain jauh dari perkotaan, faktor lain juga berpengaruh terhadap pemenuhan kuota siswa,” jelas Undang.
Kondisi ini tentunya berbeda jauh dengan kuota pendaftaran sekolah yang berada di perkotaan seperti Kecamatan Pasar Kemis, Kelapa Dua, Curug, Balaraja dan lainnya yang justru membludak.
“Sekolah harus ikut mensosialisasikan pembukaan pendaftaran siswa baru di masing-masing wilayahnya. Kalau memang kuota sekolah yang dituju sudah penuh, segera daftar ke sekolah negeri lainnya,” tegas Undang.
Tahun ini kata Undang, Dindik tidak menerapkan pendaftaran dengan online, karena sistem yang belum mendukung serta tidak ada alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ABPD) tahun ini. Sarana dan prasaranan juga belum siap sehingga pihaknya menyerahkan urusan pendaftaran siswa ke sekolah masing-masing.
Dindik juga mengaku tidak bisa menerapkan sistem online karena sebagian masyarakat masih enggan menggunakan dan tidak mau disulitkan dengan penggunaan teknologi. “Masyarakat lebih senang dengan pendaftaran manual. Meski kami sudah beberapa kali mencoba sistem online, tetapi ada banyak kendala,” jelasnya.
Sebelumnya, Dindik Kabupaten Tangerang membatasi jumlah siswa dari luar wilayah yang hendak melanjutkan pendidikan SMA di Kabupaten Tangerang. Kuota yang diberikan pun hanya lima persen dari kuota yang dimiliki sekolah yang dituju.
“Kuota hanya diberikan lima persen dari total daya tampung sekolah yang dituju. Misal total daya tampung 400 siswa, jadi maksimal hanya 20 orang yang boleh masuk. Artinya lebih diutamakan warga Kabupaten Tangerang,” ujar Undang.
Berbeda dengan Kota Tangerang. Sistem pendaftaran siswa baru tahun ini masih sama seperti tahun sebelumnya, sekolah akan melakukan pendaftaran secara online pada awal bulan depan. Sedangkan untuk tes setingkat sekolah kejuruan (SMK), peserta harus melalui seleksi tes fisik maupun tertulis di SMK negeri pilihan.
Pendaftaran untuk calon siswa SMA dimulai pada tanggal 2 hingga 4 Juli, SMK 2 hingga 5 Juli, SMP dimulai dari tanggal 5 hingga 7 Juli, dan SD 25 Juni hingga 14 Juli 2012. “alon siswa langsung mendaftarkan diri secara perorangan dengan membawa Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) asli dari Kepala Satuan Pendidikan jenjang pendidikan sebelumnya di sekolah yang ditunjuk mewakili rayon,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Zaenudin belum lama ini. (fajar aditya/pane/jarkasih)
SMA di Pedesaan Minim Peminat
June 18th, 2012 Editorial-3