Wajah-wajah tegang dan serius tampak di ajang kompetisi permainan scrabble di SMAN 2 Kota Tangerang. Saat menyusun kosakata dalam bahasa inggris, puluhan peserta dari 18 grup sekolah ini tampak serius memecahkan berbagai macam kata dari huruf yang diberikan, demi mendapat gelar juara se Jabodetabek.
Suku kata dalam bahasa inggris seperti ‘toy, town, fruit, angel,’ dan ribuan suku kata lain berdasarkan kamus besar bahasa inggris, mendadak sulit ditemukan. Pasalnya, Aulia (16) salah seorang peserta kompetisi, hanya dapat menyusun kosa kata tersebut dari penggalan huruf yang didapatnya secara acak dari kantong hijau scrabble. “Syukur-syukur dapat huruf yang memang memiliki angka besar ditiap penggalnya, jadi poin ku semakin besar,” ujarnya.
Seperti menghindari diintip oleh lawannya dari sekolah lain, Aulia dengan proteknya menjaga setiap penggalan huruf yang berada di papan.
Penggalan huruf tersebut berupa kepingan berwarna putih gading dengan huruf berwarna hijau. Di ujung kepingan bujur sangkar tersebut, ada tulisan angka mungil yang menandakan berapa nilai dari masing-masing kepingan. Misalnya, Aulia siswi SMAN 8 Kota Tangerang ini menyusun T-O-Y.
“T memiliki angka 2, O nilainya 2, dan Y nilainya 4, sehingga aku dapat nilai 8 dari satu suku kata yang berhasil aku susun,” jelasnya. Di papan berwarna hijau yang mirip dengan papan permainan ular tangga itulah, semua suku kata yang ditemukan dikumpulkan.
Setiap satu menit, empat orang peserta dalam satu meja pertandingan akan berlomba meletakkan kata yang berhasil didapatnya dari kantong hijau tersebut. Begitu seterusnya dalam empat ronde, dan tiap rondenya memiliki waktu 45 menit. Tantangannya, masing-masing peserta tidak akan mengetahui kepingan kata apa yang akan mereka dapat. “Kita enggak akan bisa milih, terus saja tangan kita yang merogoh ke dalam kantong misterius berwarna hijau itu,” kata Aulia.
Keterampilan menguasai kamus besar bahasa inggris dan memanfaatkan penggalan kata yang sudah diletakkan lawan di papan hijaulah yang menjadi keterampilan si pemain scrabble. Maka tidak heran, ada sekitar 10 meja di ruangan luas SMAN 2 Kota Tangerang itu yang semua pesertanya bermimik serius. Mengamati permainan lawannya dalam satu meja, sembari tetap awas koleksi kepingan penggalan kata yang ada dipapan pribadi mereka.
“Ini final, peserta dengan nilai terbesarlah yang akan keluar sebagai pemenangnya,” ujar Tri Arianto, salah seorang panitia yang bertanggung jawab atas kompetisi scrabble kemarin (19/10) itu. Sebelumnya, pada babak penyisihan ada ratusan peserta dari puluhan sekolah se Jabodetabek yang mengikuti kompetisi ketangkasan berbahasa inggris itu.
Untuk menjaga sportifitas pertandingan, ditiap meja ada dua siswa yang bertugas sebagai juri nilai dan waktu. Masing-masing mereka akan memberikan aba-aba memulai atau berhenti ditiap satu menitnya. “Ready, set, go!” begitulah ditiap satu menit sang juri memberi aba-aba.
“Ini salah satu cabang kompetisi education kita, yang lainnya ada story telling. Dan beberapa pertandingan yang mengasah art atau seni serta sport atau olahraga,” jelas Ari. Kompetisi Duta Sport, Art, and Education atau Dispartid sendiri rencanannya akan digelar hingga Minggu (21/10). (pramita/jarkasih)