Merakit, memprogram dan merakit-memprogram. Kegiatan inilah yang terlihat di Robotkidz Championship 2012, yang berlangsung di Aryaduta Country Club Lippo Karawaci Kecamatan kelapa Dua Kabupaten Tangerang, Sabtu (9/6) lalu. Saking seriusnya, keringat pun bercucuran didahi ratusan peserta dari penjuru Jabodetabek itu.
Seperti dialami salah seorang peserta dari kategori NXT Assembling Competition usia 9-14 tahun, Victor (10). Keringat bercucuran deras dari dahi membasahi seluruh wajahnya. Bocah berkacamata ini pun harus berkali-kali mengusap keringat yang berembun ke kacamata minus yang dikenakannya.
“Ini cepat-cepatan, jadi aku terpacu untuk sesegera mungkin menyelesaikannya,” aku Victor.
Dia menganggap, saingannya dalam lomba kali ini dirasa cukup berat. Untuk itu, konsentrasinya harus tetap dipacu hingga akhir pertandingan selama 45 menit itu. Namun, saat timer juri menunjukan 40 menit, Victor berhasil menyelesaikan robot yang bertemakan modifikasi itu. Anak berwajah oriental ini pun yakin, robot rakitan ciptaannya mampu menjadi yang terbaik.
Victor tidak sendiri, dia harus mengalahkan 140 peserta Robotkidz Championship 2012 lainnya. Wajah-wajah serius mereka pun tidak hayal dijadikan objek empuk kamera orangtua yang mengantar mereka bertanding. “Serius sekali anak saya. Dia sudah latihan sejak sebulan terakhir untuk lomba ini,” ujar Selvi, ibu dari Victor yang tidak pernah melipas bidikan kamera SLR-nya ke wajah sang anak.
Kehebohan pun terjadi di perlombaan robot untuk anak usia 5-6 tahun. Puluhan pesertanya tidak berhenti mencari-cari potongan lego yang berada lengkap di kotak pribadi mereka.
Satryanto Wijoyo Assisten Operasional Manager Robotkidz, juri pun membebaskan peserta mayoritas masih duduk dibangku TK itu membentuk robot sesuai imaginasi mereka. “Apa saja, terpeting harus berwujud robot super, seperti transformer atau robot lain yang menjadi tokoh favorit mereka,” ujarnya, saat ditemui Satelit News disela acara, (9/6).
Peserta yang berjumlah 140-an lebih itu, dikatakannya, berdatangan dari berbagai wilayah di Jabodetabek. Menurutnya, ada 12 tempat kursus Robotkids dan sekolah yang bekerjasama dibidang ekskul dipegangnya, bertanding dalam ajang tahunan ini. Untuk tahun ini, peserta pun dirasa meningkat dua kali lipatnya dibanding tahun sebelumnya.
“Kami memang mengharapkan demikian, karena para juara satu dan dua pada masing-masing kategori, akan kami kirimkan ke ajang Indonesian Robotic Olympiad (IRO),” jelas pria yang akrab disapa Yanto itu.
Lebih jelasnya, juri dan panitia membagi ratusan siswa tersebut ke dalam tiga kategori. Yakni Kategori Duplo untuk usia 5-6 tahun membuat konstruksi robot dengan tema Super Robot, Kategori Wedo usia 7-8 tahun yang sekaligus membuat program Roaring Lion dengan presentasikannya serta Kategori NXT Assembling Competition usia 9-14 tahun.
Kejuaraan robot yang berlangsung seharian penuh itu, jelas Yanto, memperebutkan hadiah uang tunai dan voucer dengan total hadiah senilai Rp 20 juta. “Namun sebenarnya bukan itu yang kami inginkan, bakat dan potensi mereka dibidang robotika lah yang sebenarnya sedang kami asah,” jelasnya.(mita/jarkasih)
Serius Rakit Robot, Peserta Robotkidz Tak Pedulikan Keringat
June 11th, 2012 Editorial-3