SERPONG, SNOL Aksi perampokan minimarket di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kian mengkhawatirkan. Hanya selang dua hari perampokan Indomaret di dekat RS Ashobirin Jalan Raya Serpong, Jumat (4/5), peristiwa serupa kembali terjadi. Kali ini menimpa Alfamidi 24 jam di Jalan Letjen Sutopo, Lengkong Gudang Timur, Serpong Utara, Minggu (6/5) sekitar pukul 05.15. Ironisnya, perampokan Alfamidi ini lokasinya tidak jauh dari kantor Polsek Serpong.
Awalnya, tiga karyawan Alfamidi Andri Susilo (25), Basuni (20) dan Bowo Marnugroho (21) sedang merapikan barang di rak toko dan merapikan server komputer. Tiba-tiba tiga orang datang sambil membawa senjata api. Mereka menodongkan senjata dan teman korban lalu dibawa ke tangga dan diikat dengan posisi duduk menggunakan tali sepatu.
“Saya sedang berada di server lalu diminta pelaku menunjukkan brankas, dan dipaksa membukanya,” ungkap Bowo.
Saksi mata lainnya, Bambang mengatakan, pelaku berjumlah 4 orang, 1 orang membawa pistol, 3 orang membawa golok, dan 1 orang lagi menunggu di luar. Ciri-ciri pelaku memakai masker, topi, dengfan logat Jakarta. Kerugian dalam peristiwa perampokan ini mencapai Rp 33 juta. Pelaku juga membawa satu monitor LCD berukuran 22 inci.
Kapolres Metro Kabupaten Tangerang Kombes Bambang Priyo Andogo membenarkan adanya aksi perampokan yang kedua kali terjadi pada minimarket dengan dugaan menggunakan senjata api. “Saya merasa ditampar dalam peristiwa ini. Dua kali berturut-turut menimpa wilayah hukum Serpong,” ungkap Bambang.
Ditanya apakah ini merupakan kelompok yang sama? Menurut Kapolres, kalau dilihat kronologis dengan mengikat dan melakukan tindakan pada korbannya, kelompok ini merupakan kelompok sama dengan perampokan yang terjadi di Indomaret, Serpong, Jumat (4/8). “Sedang dalam proses penyelidikan, namun saya benar-benar ditampar dengan kelompok ini,” jelasnya.
Bambang mengatakan pihaknya sedang melakukan pengejaran dan sudah menyebar anggota untuk mengejar pelaku yang diduga masih kelompok samaini. Selain itu, pihaknya akan meminta kepada Kapolsek untuk membentuk tim guna melakukan pengawasan terhadap minimarket yang buka 24 jam.
“Saya sudah minta agar dibentuk Babinkamtibmas untuk menjaga wilayah masing-masing, sesuai tanggung jawab dengan wilayah yang sudah diterapkan,” tegas Bambang.
Apakah selama ini pengawasan yang dilakukan polisi lemah? Bambang mengatakan, keamanan yang diberikan polisi untuk menjaga keamanan sudah maksimal. Hanya saja butuh penambahan ekstra, apalagi dalam waktu dua hari terjadi perampokan dengan modus yang sama di dua minimarket.
Sulit Buru Pelaku
Mengenai kasus perampokan Indomaret, polisi mengaku kesulitan menangkap lima pelaku perampokan Indomaret di Jalan Raya Serpong, Kampung Priang, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel.
“Meski ada rekaman CCTV, kita mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi pelaku, karena mereka menggunakan masker saat melakuan perampokan,” kata Kapolsek Serpong Kompol Nico A Setiawan.
Nico mengatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan mengenai keberadaan para pelaku. “Kita sudah periksa dua korban dan mengamankan barang bukti rekaman CCTV. Penyelidikan terus kita lakukan,” ungkapnya.
Terkait senjata api yang digunakan pelaku untuk mengancam korban, Nico belum bisa memastikan senjata itu asli atau mainan. “Belum bisa kita pastikan. Nanti kalau dibilang senjata mainan tapi ternyata asli, jadi salah. Dugaan sementara itu senjata api,” tandasnya. (pramita/irm/deddy/bnn)