Salfas Famili, Kompak Antar Anak Main Bola

Jarang-jarang ada sekolah sepakbola yang dimanajeri pabuyuban orangtua murid. Di Salfas Family, puluhan orangtua anak didik SSB di bilangan Swasa Raya Perum II Tangerang kompak mengatur pertandingan anak-anak mereka hingga ke luar kota.
Rasa kepedulian dan kecintaan orangtua pada sepak bola menjadikan Salfas Family, sebutan paguyuban orangtua murid sekolah sepak bola (SSB) itu memutuskan untuk bersatu memfasilitasi seluruh pertandingan anak-anaknya.
“Kami bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan turnamen yang diadakan Salfas, maupun kompetisi undangan,” ujar Tedi Rosadi, Ketua Salfas Family. Menurut Tedi, Salfas tidak akan eksis dan dapat menunjukan bakat anak didiknya jika tidak sering mengikuti berbagai pertandingan. Dari sanalah, Tedi dan 45 anggota Salfas Family mencoba memfasilitasi tiap pertandingan. Misalnya, jelas Tedi, saat ada undangan pertandingan di seputaran Tangerang hingga keluar kota, sudah otomatis para orangtua berdiskusi mengenai apa saja yang diperlukan dalam pertandingan tersebut.
“Seperti uang pendaftaran, akomodasi, hingga hal kecil yang diperlukan anak,” ujarnya. Ternyata, bukan hanya memikirkan anak sendiri, kebutuhan anak didik lain yang ikut dalam satu tim pun turut diperhitungkan.
Selain itu, paguyuban orangtua yang sudah terbentuk dari tiga tahun silam itu, diikut sertakan pula dalam diskusi kemajuan sekolah sepak bola. Menurut Irwan, sang pemilik, orangtua juga dilibatkan dalam kebijakan manajemen SSB Salfas.
“Kalaupun ada diskusi yang sifatnya mendetail dan penting, kami pun menggunakan aula Koramil ini,” ujar mantan pemain Persikota itu.
Para orangtua sangat berperan aktif untuk keberhasilan SSB nya. Menurutnya, jika saja orangtua tidak ada, mungkin sulit untuk mengikuti kompetisi yang ada diluar daerah.  Tim Salfas pernah masuk perempat final di Senayan tahun lalu. “Kami pun rutin tiap tahun menggelar turnamen bola dalam rangka hut Salfas,”katanya.

Rela Tidur di Dalam Tenda
Bukan hanya mengantar dan menemani anak ke sekolah sepak bola saja, Salsa Family bisa melakukan lebih dari itu. “Kami pun ikut membuat dan menyokong segala keperluan pertandingan anak-anak didik disini,” ujar Tedi.
Selain mengantar anak ditiap jadwal latihan, empat kali dalam seminggu, Salfas Family pun membuat turnamen rutin tiap tahunnya. Undangan untuk melakukan pertandingan diberbagai tempat sering dipenuhi anak-anak mereka.
Tahun lalu, saat bertanding di Kiara Payung Jati Nangor Bandung, Salfas Family sampai rela menginap dua malam di dalam tenda. “Kami tidur dan makan di dalam kemah selama tiga hari, mengesankan ternyata,” kenang Tedi. Pada pertandingan melawan lima provinsi itu, Salfas berhasil masuk ke perempat final.
Tak jarang pula Salfas Family mengantar anak-anak mereka ke podium juara. Saat momen itulah, paguyuban ini paling ramai dan heboh. “Suasana jadi hidup, tim atau SSB lain saja sampai heran lihat kami yang begitu kompak,” kata Tedi. Kedepan, dia pun berharap, semua orangtua di SSB Salfas mampu mempertahankan kekompakkannya dan terus menjaga silahturahmi, walaupun anak mereka tidak lagi berlatih di Salfas.(pramita/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *