Saat Study Tour SD, Helena Tewas Tenggelam

TANGERANG, SNOL Keceriaan study tour SD Muhammadiyah 3, Ciledug Kota Tangerang, berakhir bencana. Helena Yulia Rachmawati (9), siswi kelas 3 SD tewas terbawa arus.
Helena tewas terbawa air bah Sungai Ciapus, saat ikut berwisata bersama teman-teman sekolahnya di Kampung Budaya Sunda, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Selasa (12/3).

Kejadian bermula saat Helen bersama teman-teman lainnya turun ke sungai untuk mandi. Dengan di bawah tanggung jawab panitia dari Kampung Budaya Sunda, mereka mandi di balik bebatuan sungai. Tidak ada lima menit, tiba-tiba air bah datang dari hulu.

“Air bah datang tiba-tiba, tiga anak kami terbawa air. Dua berhasil diselamatkan, sedangkan
Helena hanyut,” kata Robi Gunawan, ketua pelaksana kegiatan study tour yang juga guru di SD Muhammadiyah 3 Kota Tangerang kepada Satelit News, Rabu (13/3) .

Sesaat setelah kejadian, tim SAR dari lokasi setempat langsung melakukan pencarian terhadap Helena. Selang beberapa jam kemudian, akhirnya, jasad Helena yang sudah tidak bernyawa berhasil ditemukan sejauh 7 kilometer dari lokasi semula atau di Dermaga Ciherang. Korban ditemukan 10 Km dari lokasi hanyut di Kampung Dukuh, Menteng, RT 2 RW 8, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Setelah ditemukan, korban langsung dibawa ke Posko Tim SAR untuk diperlihatkan ke kedua orang tuanya. Setibanya di Posko, isak tangis keluarga korban pecah dan kedua orang tua korban langsung jatuh pingsan.

“Kami langsung membawa Helena ke rumah sakit terdekat. Setelah memastikan tidak lagi bernyawa, kami langsung membawanya pulang ke Tangerang,” tambah Robi.

Jasad Helena pun langsung disemayamkan di rumah orangtua korban, di Gang H Abdullah, RT 01/010, Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang. Sekitar pukul 17.00 WIB, korban kemudian dimakamkan di Pondok Kacang.

Robi mejenlaskan, kegiatan di Kampung Budaya Sunda yang diikuti oleh 325 siswa SD Muhammadiyah 3 itu, sepenuhnya diatur oleh panitia dari kampung wisata tersebut. Mulai dari jadwal hingga kegiatan siswa di sana, Robi mengaku sepenuhnya dipegang oleh pihak Kampung Budaya Sunda. Sedangkan guru dan orangtua yang ikut sifatnya hanya mengawasi.

“Sebelum ke sungai, Helena dan teman-temannya mengikuti kegiatan menangkap ikan di kolam milik tempat wisata itu. Setelah kegiatan selesai, pemandunya mengajak turun ke Sungai Ciapus untuk mandi,” ujar Robi.

Saat itu, menurut Robi, keadaan sungai masih tenang, namun selang lima menit air bah tiba-tiba datang. “Pihak Kampung Budaya Sunda pun maunya diselesaikan secara kekeluargaan, tapi kami bilang nanti dulu, karena kami selesaikan proses pemakaman almarhumah Helena,” ucap Robi.

Orangtua korban, Yati (30) mengatakan, kepergian anaknya ke Kampung Budaya Sunda dalam rangka study tour. “Yang saya tahu hanya study tour dan tidak ada acara untuk mandi di kali,” kata Yati. Ia juga kecewa, karena kegiatan tersebut keluar dari area kampung Budaya Sunda.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 3, Ciledug, Kota Tangerang, Agus Solihin enggan memberikan komentar banyak. “Saya masih shock, ini masih di perjalanan ke pemakaman Helena. Mohon maaf ya,” tutur Agus dengan nada terbata. (pramita/deddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *