Rp 6,6 Triliun untuk Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta

Pengembangan Bandara Soetta

TANGERANG, SNOL Pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang tidak bisa ditawar lagi. Terlebih setelah bandara tersebut masuk dalam salah satu di antara bandara tersibuk di dunia. Kemarin (2/8), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan ground breaking (mulai konstruksi pembangunan fisik) pengembangan Bandara Soetta menjadi sebuah kawasan aetropolis.
Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S. Sunoko menjelaskan, pengembangan tersebut untuk meningkatkan kapasitas Bandara Soetta menjadi 62 juta penumpang per tahun. Saat ini daya tampung Bandara Soetta adalah 22 juta penumpang per tahun. Sementara sepanjang 2011, jumlah pergerakan penumpang yang dilayani mencapai 51,5 juta.
“Besarnya angka pergerakan penumpang menempatkan Bandara Soetta pada peringkat ke-12 dalam daftar bandara tersibuk di dunia versi Airport Council International (ACI),” kata Tri Sunoko.
Sebelum proses ground breakingtersebut, Angkasa Pura II sudah melakukan pekerjaan pendahuluan. Antara lain pelebaran akses jalan utama, perluasan apron, dan membuat high speed rapid exit taxiway untuk menambah kapasitas pergerakan pesawat. Selain itu juga menambah kapasitas boarding lounge di terminal 1 dan 2, serta memulai pekerjaan pembangunan Main Power Station (MPS) baru berkapasitas 20MV.
“Pada tahap awal ini, kita akan memulai pembangunan dengan meningkatkan kapasitas Terminal 3 dari saat ini 4 juta penumpang menjadi 25 juta penumpang,” katanya.
Tri memaparkan, Angkasa Pura II memiliki lima agenda yang menjadi fokus pengembangan Bandara Soetta. Yakni, optimalisasi runway, pengembangan terminal 3 dan revitalisasi terminal 1 dan 2. Kemudian pengembangan terminal kargo baru, pengembangan fasilitas penunjang, dan pembangunan bangunan penghubung terminal 1 dan 2 yang multifungsi dengan konsep one stop service (integrated building).
Setelah kapasitas 62 juta penumpang per tahun tercapai, agenda berikutnya adalah pembangunan landasan pacu ketiga plus terminal keempat di sisi utara bandara. “Tambahan runway dan terminal baru membuat daya tampung bandara bisa melayani hingga 87 juta penumpang per tahun dan 234 pergerakan pesawat per jam,” terangnya.

Ratakan 2.000 Rumah
Wakil Diretur Utama PT Angkasa Pura II Reynaldo J Azis mengatakan, sementara ini pihaknya telah menggarkan sebanyak Rp1,7 triliun untuk pengembangan dan revitaliasi Terminal 1, sedangkan untuk Terminal 2, pihaknya telah menganggarkan Rp1,1 trilun. “Untuk dua terminal ini akan selesai pembangunannya pada tahun 2012-2013 mendatang. Sedangkan untuk pengembangan Terminal 3 yang akan mampu menampung 25 juta penumpang akan menghabiskan dana tak kurang Rp 3,8 trilun,” bebernya.
Dalam pengembangan BSH hingga terbangun terminal 4 dan lintasan pacu ke-4, PT Angkasa Pura II rencananya membutuhkan lahan lebih luas lagi dari yang ada saat ini. Dimana imbasnya, kebutuhan lahan tersebut akan memakan sedikitnya 2.000 pemukiman warga di utara bandara. “Untuk pembebasannya sedang kami bicarakan dan kami siapkan dananya. Kalau tidak salah, akan ada 2.000 rumah yang digerus dengan pengembangan ini,” beber  Reynaldo J Azis.
Dengan kebutuhan lahan tersebut, pihaknya akan terus melakukan negosiasi dengan pihak pemerintah daerah baik Kota/Kabupaten Tangerang yang memiliki lahan warga yang akan tergerus tersebut. “Untuk dana pembebasannya kami sudah siapkan sebesar Rp 850 miliar, dengan tabahan Rp1 triliun untuk pembangunan landasan pacu ke-4 dan terminal 4,” pungkasnya.
Sementara itu, Presiden SBY mengatakan, pengembangan Bandara Soetta merupakan langkah yang tepat untuk mendukung konektifitas antarnegara ASEAN dan kawasan lain. Menurut SBY, kebutuhan jasa angkutan udara memang meningkat seiring pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6 persen dan GDP (gross domestic product) USD 1 triliun.
“Ada konsensus antar pemimpin kawasan, baik ASEAN maupun Asia Timur dan Asia Pasifik untuk mempercepat konektifitas kawasan,” katanya. SBY mengatakan, pengembangan Bandara Soetta juga sesuai dengan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
SBY juga mengarahkan, dengan pengambagan BSH ini diharapkan dapat membuka aksesbilitas internasional dan nasional Indonesia sehingga memudahkan masyarakat untuk menjangkau seluruh kawasan Indonesia. “Yang utama dari pengembangan ini adalah untuk pengembangan akses dan jangkauan masyarakat untuk ke wilayah Indonesia Timur dan Barat, serta ke mancanegara,” simpulnya.
Peresmian ground breaking pengembangan Bandara Soetta ditandai dengan mulai bekerjanya alat-alat berat sesaat setelah sirine dibunyikan Presiden SBY. Ikut hadir dalam acara itu Wapres Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II. Di antaranya adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhub E.E. Mangindaan, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. (pane/deddy/jpnn)

You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply

CAPTCHA Image
Refresh Image
*


Banner UMT

  Tentang Kami | Disclaimer | Hubungi Kami | Email
www.SatelitNews.Co.Id © Copyright 2012
Alamat : Komplek GreenGarden BlokA-1 No 2, Jalan MH Thamrin, Kota Tangerang, Banten.
Telp/Fax : 021-55743519

Email : , , ,
Designed by RnB-Design.Com
Powered by WordPress | Designed by: index backlink | Thanks to insanity workout, car insurance and cyber security