PANDEGLANG,SNOL Ribuan pohon sengon di Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari dan Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang diserang hama ulat. Kondisi tesebut meresahkan warga setempat. Bahkan, pemilik perkebunan sengon kebingungan untuk memberantas hama ulat itu.
Ulat yang menyerang pohon sengon itu tidak bisa diberantas dengan obat anti hama, melainkan harus disuntik menggunakan obat anti hama yang harganya cukup mahal. Sehingga menyulitkan pemilik sengon untuk membasinya.
Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kabupaten Pandeglang, Sukramat mengatakan, ulat kantung atau hama ulat yang menyerang pohon sengon memang tidak bisa dibasmi dengan menyemprotkan obat anti hama di bagian batang atau daun sengon. Namun harus dibasmi dengan menggugurkan kantung ulatnya, atau disuntik menggunakan obat anti hama.
“Yang sulitnya, bagaimana kalau pohon sengon itu sudah tinggi. Tentunya harus naik ke atas pohon dan disuntikan satu persatu. Maka antisipasi lain, adalah dengan memotong bagian batang yang terkena hama ulat,” kata Sukramat, kepada wartawan Jumat, (13/7).
Sukramat menyatakan, sejak mendapatkan informasi serangan hama ulat kantung, pihaknya bersama beberapa petugas dari POPT langsung turun ke lokasi dan menyisir sejumlah perkabunan sengon lain dan pembasmiannya dilakukan secara bertahap, tidak sekaligus.
“Hama ulat kantung bisa muncul karena dampak sistem monokultur sengon yang melimpah dan konsentrasi sumber pakan bagi hama dalam satu hamparan. Biasanya hama ulat kantung menyerang pohon sengon, terutama yang ditanam di lahan dengan ketinggian 500 meter di atas pemukaan air laut,” ujarnya.
Penyebaran populasi hama ulat kantung berlangsung cepat, hingga dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan pohon sengon dan mematikan jika pemberantasan ulat tidak segera ditangani. Pengendalian hama ulat kantung ini, menurut Sukramat, dapat dicegah dengan menggunakan insektisida alami, yaitu berupa campuran satu kilogram daun dan batang tembakau yang dihancurkan, satu sendok sabun colek serta 15 liter air. “Campuran itu diredam selama 24 jam, setelah itu kemudian disaring dan siap disemprotkan ke tanaman sengon,” tuturnya.
Salah seorang pemilik perkebunan sengon di Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karang Tanjung, Ade Solihat mengatakan, dia baru mengetahui kebun sengonnya diserang hama ulat sejak 4 hari lalu, setelah menerima laporan dari penjaga kebun. Sejak saat itu, dia berusaha membasminya dengan obat anti hama biasa. “Tapi, penanggulangan yang kami lakukan tetap saja tidak berhasil. Saya juga sudah konsultasi kemana-mana agar hama ulat ini bisa segera diberantas karena puluhan batang pohon yang diserang hama itu hampir mati,” kata Ade. (mardiana/eman)
Ribuan Sengon Diserang Hama Ulat
July 15th, 2012 Editorial-3