CIPUTAT, SNOL Jajaran kepolisian mengalami kesulitan mengungkap aksi perampokan mini market Indomaret di Jalan RE Martadinata II, Kelurahan Cipayung, Ciputat, Senin (9/4) lalu. Ini karena tim penyidik tidak berhasil menemukan barang bukti. Terlebih, kamera CCTV di dalam mini market, dibawa kabur pelaku.
Kapolsek Metro Ciputat, Komisaris Alip mengatakan, hingga kini unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Metro Ciputat terus melakukan penyelidikan terkait kasus perampokan bersenjata api yang terjadi bertepatan saat adzan subuh itu. ”Kasusnya masih dalam penyelidakan,” katanya menjelaskan kepada Tangsel Pos (Satelit News Group) melalui sambungan telepon, Selasa (10/3).
Beberapa kendala pengungkapan kasus tersebut, kata dia, pihaknya hingga saat ini belum bisa menemukan barang bukti apa pun. Apalagi, kamera CCTV ikut digondol pelaku. ”Kita masih kesulitan mencari ciri-ciri pelaku,” katanya menambahkan.
Akibat pencurian tersebut, sejumlah barang inventaris milik toko raib digondol beserta kamera CCTV, komputer, serta uang tunai Rp 2 juta. Total kerugian ditaksir Rp 25 juta.
Terkait maraknya perampokan bersenjata api di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan, Kepala Bagian (Kabag) Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Aswin mengatakan, pihaknya terus intensif melakukan penyidikan peredaran senpi di sejumlah tempat. Diakuinya pula bahwa peredaran senpi rakitan ini makin banyak. ”Kita juga belum pernah mengungkap kasus senpi rakitan, itu hanya di tingkat Polda atau Mabes Polri,” ungkapnya.
Guna mengantisipasi peredaran senjata rakitan, Aswin mengimbau kepada masyarakat untuk selalu melaporkan tempat-tempat atau bengkel yang tertutup hingga membuat kecurigaan. ”Bengkel bubut sekarang juga sudah membuat senjata rakitan kalau bisa buatnya mah,” imbuhnya.
Segera Bangun Mapolres Tangsel
Maraknya tindak kriminalitas di wilayah Kota Tangsel membuat pembangunan Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Kota Tangsel mendesak dibangun. Hal ini untuk mengurangi kasus kejahatan bersenjata api yang makin marak.
Anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Kota Tangsel, Shaleh Asnawi mengatakan, di ruang komisi memang sedang membahas masalah Mapolres Tangsel. ”Kita memang sedang mengupayakan pembangunan Polres di Tangsel,” katanya, Selasa (10/4).
Dikatakan Shaleh, Mapolres Tangsel sudah dianggarkan di APBD 2013. Namun untuk pembangunan Polres, Tangsel tidak menggunakan seluruh anggaran APBD murni, melainkan dibantu dari APBN Pusat. ”Kita sih mewacanakan pembangunanya di kawasan Setu,” imbuhnya.
Saat ini Pemkot Tangsel masih menunggu pembebasan lahan seluas 2 hektar untuk pembangunan Polres Tangsel. ”Mudah-mudahan di 2013 Tangsel sudah mempunyai Polres sendiri,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jendral Saud Usman Nasution menerangkan, untuk lokasi pembangunan Polres idealnya dekat dengan keramaian dan aksesnya mudah. “Setidaknya, harus mempunyai akses yang cukup bagus untuk menuju Mapolres,” ucap Saud.
Dengan adanya Mapolres tersebut, lanjut Saud, otomatis angka kriminal di kota hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini dapat ditekan. “Keberadaan Mapolres nantinya juga akan mempermudah pelayanan terhadap masyarakat. Karena, warga Tangsel yang mengurusi dokumen tidak harus jauh-jauh ke Polresta Tangerang lagi,” terangnya.
Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel mengalokasikan dana sebesar RP 20 miliar untuk pembebasan lahan Mapolres Kota Tangsel yang dalam wacana pembangunanya akan berlangsung 2013 mendatang. (bam/bnn)