TANGERANG, SNOL Gara-gara tak sabar menunggu keterlambatan penerbangan (delay), SS (41), seorang perwira menengah TNI AL harus berurusan dengan hukum. Perwira berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) itu dilaporkan ke Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta karena memukul Riki Pandani (20), seorang petugas konter tiket keberangkatan Lion air yang bertugas di counter tiket terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Senin (3/9).
Kejadian bermula saat SS akan berangkat terbang ke Surabaya untuk melaksanakan tugas, sekitar pukul 08.20 WIB. Sesampainya di terminal 1A, ia pun bergegas untuk menaiki pesawat. Sayang, informasi dari petugas tiket Lion Air, Riki Pandani menyatakan bahwa pesawat delay selama 2 jam.
Karena menunggu terlalu lama tanpa kepastian, aparat TNI berpangkat Letkol dan puluhan penumpang yang lain merasa terganggu dan dirugikan atas keterlambatan tersebut. Sampai akhirnya Letkol SS menanyakan hal tersebut kembali kepada Riki Pandani.
“Rencananya anggota TNI AL akan terbang ke Surabaya menggunakan pesawat Lion Air, nomor penerbangan JT-748, pukul 08.20 WIB. Tapi, karena pesawat delay 2 jam akhirnya anggota tersebut kesal. Dan langsung memukul korban yang dianggap tidak informatif saat menjelaskan keterlambatan tersebut,” kata AKP Agus Tri, Humas Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta.
Akibat pemukulan yang mengenai pelipis kanan dan menyebabkan luka memar tersebut, korban kemudian menyeret pelaku yang bertubuh kecil itu ke Mapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta untuk dilaporkan. “Korban lalu melaporkan peristiwa itu ke Polres. Kemudian belakangan baru diketahui pelaku adalah anggota TNI . Karenanya kami limpahkan laporan ini ke Garnisun Kodim 05/06 Tangerang,” singkatnya.
Dandim 05/06 Tangerang Letkol Kav Dani Wardana membenarkan adanya kasus tersebut. Setelah diproses dan diupayakan jalur penyelesaian kekeluargaan mentok, akhirnya pihaknya meneruskan laporan itu ke Gartap I Gambir Jakarta. “Benar tadi kami yang tangani, sedangkan dia (pelaku) sendiri adalah anggota TNI AL asal Surabaya dengan pangkat Letkol. Tetapi kami sudah langsung serahkan Gertap I Gambir,” jelasnya.
Dari keterangan pelaku, Dani mendapati bahwa, kejadian tersebut disebabkan salah paham dari pelaku, mengingat kesibukan personal yang mendesak ke Surabaya lantaran tugasnya. “Baik pelaku maupun korban bahwa sekarang di bawah penanganan pihak Gertap I Gambir, dan bukan ditangani Dandim 05/06 Tangerang,” singkatnya. (pane/deddy)
Perwira TNI Pukul Kasir Tiket di Bandara
September 4th, 2012 Editorial-3