MERAK, SNOL Penanganan kasus kerusuhan di Pelabuhan Merak pekan lalu masih meninggalkan tanda tanya. Hingga kemarin (3/6), empat orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka—dua diantaranya adalah petugas keamanan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak— belum diungkapkan ke publik.
“Kami belum mendapatkan laporan resmi atas ditetapkannya empat tersangka yang dikabarkan beberapa diantaranya dari karyawan kami. Saya hanya dapat kabar dari media, namun bila benar itu terbukti kami tidak akan segan memecat pelaku kejahatan pungli,” kata Kepala Cabang PT ASDP, La Mane akhir pekan lalu.
Tol get (tempat pembelian tiket, red) yang sebelumnya hancur akibat amukan para sopir, saat ini sudah dioperasikan seluruhnya. Sementara untuk meningkatkan pelayanan, PT ASDP dalam waktu dekat akan mendatangkan kapal bantuan. “Kami yakin beberapa hari lagi Dermaga II bisa digunakan kembali. Kami pastikan sesuai target pengerjaannya,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution menyatakan, telah menetapkan empat tersangka kerusuhan para sopir di Pelabuhan Merak. Keempat tersangka itu dua dari sopir truk dan dua petugas PT ASDP Merak. “Ini masih berkembang, tidak menutup kemungkinan tersangka bertambah,” kata Saud di Mabes Polri, kemarin.
Saud mengatakan, saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan. Hasil pemeriksaan sementara, kericuhan itu juga dipicu oleh kata-kata keras dari pihak keamanan terhadap sopir truk. ”Masih dikembangkan terus apakah benar seperti itu,” ujarnya.
Minggu (27/5) malam, pukul 21.00 WIB, ribuan sopir truk ekspedisi yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung melakukan aksi demo ke kantor PT ASDP Merak. Dalam demo tersebut sejumlah fasiltas pelabuhan rusak, seperti tolget dan kantor PT ASDP Merak serta fasilitas lainnya di pelabuhan tersebut. (man/bnn)
Penyelesaian Kasus Merak Masih Gelap
June 4th, 2012 Editorial-3