Pemprov Banten Rogoh Kocek untuk Wihara Bhutong

TANGERANG,SNOL Kebakaran hebat yang menimpa Wihara Bhutong di Jalan Pintu Air 10 Gang Bouraq Kampung Sinargalih RT 02/02, Karangsari, Neglasari, Kota Tangerang Jumat (19/2) dini hari menggugah Gubernur Banten, Rano Karno.

Rano didampingi Sekda Provinsi Banten Ranta Suharta menengok lokasi kebakaran, Sabtu (20/2). Mengenakan baju koko warna putih dan peci berwarna hitam, Rano melihat satu per satu sudut ruangan yang mengalami kebakaran.

Rano menyerahkan bantuan Pemrov Banten sebesar Rp 50 juta kepada Vihara Bhutong Dhamma Budhi Bakti. Bantuan tersebut langsung diterima oleh Suhu Benny Susanto selaku pengurus wihara.

Selain memberikan bantuan kepada Wihara Bhutong, Rano juga memberikan bantuan sosial tunai bersyarat Program Keluarga Harapan dan Program Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu kepada warga. Bantuan tersebut diberikan dalam rangka perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2567/2016.

Rano sendiri tidak terlalu banyak berkomentar terkait hal ini. “Saya prihatin saja terhadap kejadian ini, ingin tahu apakan memang kejadiannya karena disebabkan lilin atau apa?” terangnya.

Pantauan koran ini, sisa-sisa puing masih terlihat di Wihara Bhutong pasca terjadinya kebakaran hebat yang melanda. Namun, kayu yang melintang dan menghalangi sudah dirapikan agar tidak membahayakan orang yang ingin masuk.

Di lokasi kebakaran juga terdapat beberapa potong patahan patung yang tertimpa reruntuhan puing-puing yang berserakan. Patung singa berwarna emas juga belum dipindahkan dari posisi sebelumnya yakni di depan tidak jauh dari pintu masuk. Bahkan bangkai sepeda motor yang ikut terbakar juga belum dipindahkan.

Selanjutnya, pengurus wihara dan umat di daerah sekitar melakukan kerja bakti untuk membersihkan runtuhan puing pasca kebakaran. Kerja bakti tersebut dimulai sekitar pukul 11.00 hingga menjelang sore.

Salah seorang karyawan wihara, Dani mengatakan, pihaknya sengaja melakukan kerja bakti sosial dengan warga untuk membereskan puing-puing yang ada. Ada 10 orang warga yang turut berpartisipasi untuk membersihkan wihara. Sisa bangunan yang membahayakan juga ikut dirobohkan.

“Memang sudah ada bantuan dari gubernur sebesar Rp 50 juta. Paling nanti seluruh bangunan dirobohkan dulu, baru dibangun ulang,” kata Dani yang berprofesi sebagai sopir di Wihara Bhutong tersebut.

Pria yang sudah bekerja selama empat tahun ini berharap wihara bisa dibangun lagi karena wihara ini termasuk tempat ibadah yang paling banyak dikunjungi. Bukan hanya dimanfaatkan oleh warga sekitar tapi dari luar daerah Kota Tangerang juga rutin untuk ibadah.

“Kita di sini kegiatannya selain ibadah kebaktian Senin-Jumat, pada Minggu pagi juga ada anak-anak sekolah, serta pengobatan yang berlangsung pada hari Senin, malam Kamis dan malam Jumat,” terangnya.

Karyawan lainnya, Heri masih tidak menyangka atas kejadian kebakaran tersebut. Padahal dua jam sebelum kebakaran, para pengurus dan umat lainnya baru saja selesai mengikuti rapat.(uis/made/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *