TANGERANG,SNOL Panglima TNI Agus Suhartono secara resmi menutup operasi karya bakti bedah sekolah, Senin (22/10). Khusus untuk kawasan di bawah Kodam Jayakarta, operasi ini sudah merehab sebanyak 17 unit sekolah. Melalui kerjasama dengan sejumlah pihak, operasi serupa akan digelar lagi di daerah lain.
Upacara penutupan misi sosial dengan sandi program TNI Manunggal Membantu Pendidikan (TMMP) ini dipusatkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda I, Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Upacara yang berlangsung secara militer ini juga dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh.
Dari laporan petugas, operasi ini berjalan sejak 7 Agustus hingga 4 Oktober. Dana yang dikeluarkan untuk merehab sekolah khusus di bawah Kodam Jayakarta mencapai Rp 4,5 miliar. Dana ini seratus persen ditanggung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sedangkan tenaganya murni dari TNI dibantu dengan masyarakat. Rata-rata setiap sekolahan mendapatkan kucuran sekitar Rp 200 juta.
Dalam sambutannya Agus mengatakan jika program ini sekaligus menjadi rangkaian kegiatan menyambut HUT TNI ke-67. Jenderal bintang empat itu menuturkan, program ini merupakan realisasi dari kesepakan bersama antara Kemendikbud dengan TNI pada 7 September 2011 lalu. “Kesepakatan bersama ini diambil dalam rangka pelibatan TNI untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional,” tuturnya.
Agus lantas berpesan jika tatanan masyarakat saat ini mengarah pada proses integrasi dan homogenitas budaya. “Kita perlu waspada agar proses integrasi dan homogenitas itu tidak serta merta menghapus identitas dan budaya nasional,” ujar mantan kepala staf TNI-AL itu.
Pesan berikutnya, Agus meminta supaya para pelajar, guru, dan warga sekolah lainnya untuk menjaga dan merawat fasilitas sekolah yang sudah direhab. Sehingga bisa menjadi tempat belajar mengajar yang menyenangkan dan kondusif.
Usai upacara, iring-iringan Panglima TNI dan Mendikbud berpisah. Mendikbud Muhammad Nuh menyempatkan inspeksi mendadak (sidak) di komplek SDN Pasilian I-II yang tidak jauh dari lokasi upacara.
Karena benar-benar dadakan, Nuh mendapatkan pandangan yang kurang sedap saat menuju ruang kelas II SDN Pasilian I. Tepat di sebelah pintu masuk kelas, terdapat tumpukan sampah. Ada yang tercecer di teras lantas memenuhi selokan kecil dan lainnya tertumpuk tinggi di bak sampah kecil. Menurut Nuh sampah-sampah itu tidak sehat karena para siswa belajar di dekatnya. Selain itu juga tidak sedap dipandang.
Kepada para guru dan kepala sekolah, Nuh berpesan supaya benar-benar menjaga kebersihan. “Eman (sayang, red) ini kelasnya dapat rehab kalau sampahnya masih banyak,” tuturnya didampingi Bupati Tangerang Ismet Iskandar.
Menteri asal Surabaya itu lantas berpesan jika tugas guru tidak hanya mengajar materi pelajaran. Tetapi juga memberikan teladan kepada siswanya, terutama contoh menjaga kebersihan sekolah. “Urusan sampah jangan hanya dipasrahkan ke clening service.” Mendengar wejangan ini, para guru dan kepala sekolah langsung manggut-manggut. (wan/jpnn)