JAKARTA,SNOL Setelah melewati pembahasan panjang sejak Januari lalu, akhirnya Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1433 H/2012 M ditetapkan. Komisi VIII DPR dan Kementerian Agama (Kemenag) sepakat menetapkan rata-rata BPIH sebesar USD 3.617 per jamaah, atau setara dengan Rp 33.276.400.
Nominal rupiah BPIH 2012 per embarkasi (lihat grafis) tidak baku. Seperti tahun lalu, nominal bakunya menyesuaikan ketika jamaah haji menjalankan pelunasan. Ketika saat pelunasan nilai tukar rupiah terhadap USD melemah, maka BPIH bisa lebih mahal lagi. Sebaliknya jika nilai tukar rupiah terhadap USD menguat saat pelunasan, maka BPIH bisa turun.
Sejak awal pembahasan, pemerintah dan DPR sepakat berupaya menurunkan BPIH tahun ini dibandingkan tahun lalu. “Minimal tidak naik,” ujar Ketua Panja BPIH Gondo Radityo Gambiro di gedung parlemen kemarin (10/7). Namun karena harga penerbangan dan ongkos pemondokan di Arab Saudi yang melonjak, BPIH akhirnya tetap naik juga.
Tahun lalu rata-rata BPIH yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) sebesar USD 3.533 per jamaah. Ini berarti tahun ini ada kenaikan BPIH sebesar USD 84 per jamaah. Dengan asumsi saat itu 1 USD = Rp 8.700, BPIH 2011 setara dengan Rp 30.737.100. Nah, jika BPIH dibandingkan dengan nilai tukar rupiah, maka rata-rata BPIH tahun ini naik sebanyak Rp 2.539.300.
Gondo menjelaskan, komponen BPIH ini ditetapkan lebih dulu. Sedangkan untuk komponen pembiayaan yang masuk dalam kategori indirect cost masih belum ditetapkan. Penetapan komponen ini dikebut saat masa reses DPR. Komponen pembiayaan indirect cost ini yang ditalangi dari bunga hasil simpanan setoran awal jamaah haji.
Meskipun belum ditetapkan detail pengalokasiannya, pemerintah dan DPR sudah menentukan kerangkan penggunaan bunga simpanan dana setoran awal haji. Bunga simpanan yang akan dipakai dalam haji tahun ini adalah Rp 1,8 triliun.
Komponen yang dibiayai dengan bunga simpanan ini antara lain adalah katering selama di Arab Saudi, subsidi akomodasi di Makkah dan Madinah, akomodasi di asrama haji, pembuatan paspor dan pengurusan visa, serta pembuatan gelang dan buku manasik.
Ketua Komisi VIII DPR Ida Fauziah mengatakan pemerintah ke depan diharapkan lebih optimal lagi dalam memanfaatkan bunga simpanan dana setoran awal haji. “Sehingga biaya haji jatuhnya ke masyarakat lebih murah,” kata dia. Tidak naik terus setiap tahunnya. Dia berharap pemerintah bisa meningkatkan pelayanan haji sehingga bisa lebih mumaskan jamaah.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Anggito Abimanyu usai rapat menuturkan, Kemenag siap mengoptimalisasi penggunaan bunga simpanan dana setoran awal jamaah haji.
Caranya adalah, Kemenag akan menyeleksi lagi dana-dana pengeluaran haji yang tidak langsung dirasakan manfaatnya kepada jamaah. Dana untuk pos anggaran ini akan dibebankan kepada APBN. Dengan demikian, dana untuk pos anggaran ini tidak terlalu menyedot uang dari bunga simpanan dana setoran awal jamaah haji.
Anggito menyebutkan, diantara pos pengeluaran yang tidak terlalu bermanfaat atau bersinggungan dengan jamaah haji adalah untuk operasional Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag. Selain itu juga dana untuk sewa perkantoran panitia haji di Arab Saudi dan juga untuk sewa kendaraan-kendaraan untuk operasional panitia selama di Arab Saudi.
Ketentuan terbaru lainnya yang sudah berjalan dalan penetapan BPIH tahun ini adalah, bunga simpanan yang digunakan hanya dari setoran awal jamaah haji yang berhaji tahun ini juga. “Jadi tidak mengotak-atik bunga simpanan jamaah haji yang berangkat tahun depan atau tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.
Anggito juga mengatakan, pihaknya terus menggodok aturan baru terkait adanya kursi kosong atau kursi yang tidak terserap di daerah-daerah. Selama ini, kursi kosong itu ditarik ke Kemenag lalu disebar lagi ke daerah sekaligus dengan kursi tambahan yang diberikan Arab Saudi sekitar 10 ribu kursi.
Untuk tahun ini dan seterusnya, Anggito sedang menggodok aturan baru bahwa kursi kosong tadi tidak perlu ditarik lagi ke Kemenag pusat. Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag yang ada di provinsi diminta langsung untuk memberikan kursi kosong itu ke antrian calon jamaah haji berikutnya.
Sistem ini menurut Anggito bisa berjalan dengan baik dan lancar ketika sudah terbangun data base antrian haji yang akurat. “Dengan diisi langsung oleh antrean jamaah haji berikutnya, tertutup peluang untuk titip-titipan kursi haji,” katanya. Karena menjabat hampir mepet dengan penyelenggaran haji 2012, Anggito berharap program-program pembenahan ini berjalan efektif sejak tahun depan.
Pemondokan 2.500 Meter
Persiapan lain di luar BPIH adalah perburuan pemondokan. Sekretaris Ditjen PHU Kemenag Cepi Supriatna mengatakan jika perburuan pemondokan sudah tuntas. Dia mengatakan pemondokan di Makkah berjarak maksimal 2.500 meter dari masjidil haram.
Kondisi ini menurutnya meningkat jika dibandingka musim haji 2009. Saat musim haji 2009 jarak pemondokan paling jauh berada di radius 7.000 meter dari Masjidil Haram. Sedangkan untuk musim haji 2010, jarak pemondokan terjauh dari Masjidil Haram mencapai 4.000 meter. “Karena banyak renovasi pemondokan di sekitar Masjidil Haram, jadi jarak terjauh pemondokan tahun ini sama dengan tahun lalu,” katanya.
Cepi lantas menuturkan, jamaah haji tahun ini sudah tidak lagi dibebani biaya general service yang dibayarkan ke kerajaan Arab Saudi. Kerajaan Arab Saudi menetapkan general service sebesar USD 277 per jamaah. Tahun lalu BPIH masih dibebani ongkos general service sebesar USD 100 per jamaah. “Tahun ini seluruh biaya general service sudah ditalangi oleh manfaat (bunga, red) dana simpanan awal jamaah.
Persiapan berikutnya adalah, Kemenag sudah menjaring petugas haji untuk mensukseskan pelaksanaan rukun Islam yang kelima ini. Cepi mengatakan, petugas haji yang terlibat dalam pelaksanaan haji tahun ini mencapai 3.945 orang petugas. Mereka ditempatkan di beberapa titik di Arab Saudi. Tugasnya juga beragam mulai dari tenaga medis hingga pembimbing jamaah.(wan/jpnn)