TANGERANG, SNOL Memasuki pertengahan Oktober, harga beras diprediksi mengalami kenaikan. Besarnya kenaikan diperkirakan akan mencapai Rp 1.000/Kg di tingkat distributor. Harga jual minggu terakhir bulan September dari rata-rata Rp 7 ribu- Rp. 8.850 akan naik menjadi Rp 9 ribu dalam 15 hari kedepan. Bahkan dapat mencapai Rp 10 ribu pada bulan Januari.
Hal tersebut diutarakan oleh Manager Pasar Induk Beras Tangerang, I Putu Y. Herawanta. Menurut dia, kecenderungan kenaikan harga terjadi dikarenakan masa panen yang mulai berakhir.
“Saat ini, harga beras stabil. Faktor penyebabnya yakni masih adanya beberapa daerah yang panen lokal seperti di daerah Serang dan Karawang. Meski sekarang stabil, akan tetapi kecenderungannya naik, kira-kira pertengahan sampai akhir Oktober, saat musim panen selesai” jelasnya kepada wartawan koran ini saat ditemui di kantor penjualan Pasar Induk Beras Tangerang, Selasa (25/9).
Terkait kenaikan harga yang didasari pasokan berkurang, dia juga menjelaskan, pada situasi ini, pemerintah biasanya mulai melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga. Salah satu jalan mengantisipasi kelangkaan dilakukan impor beras dari sejumlah negara seperti Vietnam dan Thailand.
Mengenai harga, Herawanta mengatakan, adanya subsidi dari pemerintah terhadap beras impor tersebut secara otomatis menekan harga jual sehingga tidak akan sama dengan sebelum adanya operasi pasar. Sedangkan dari segi kualitas, antara beras lokal dan impor memiliki beberapa perbedaan.
“Kalau dari warna beras impor jauh lebih putih. Jenisnya juga beras kering sehingga tahan lama. Tapi relatif hambar rasanya, untuk kita yang sudah terbiasa dengan beras dari padi basah yang menghasilkan nasi pulen” jelasnya.
Sampai akhir bulan September Pasar Induk Beras Tangerang yang terletak di jalan Jendral Sudirman (by pass) Tanah Tinggi Tangerang tidak menjual beras impor. Pasokan beras dari daerah-daerah di dalam negeri masih mencukupi. Sragen dan Demak menjadi pemasok beras terbanyak di sentra beras yang sudah berdiri hampir dua tahun lamanya tersebut. Setiap minggunya rata-rata terdapat 28 ton beras masuk dari daerah Jawa Tengah dan 8 ton beras dari Karawang. (mg1/made)