Korban Bus Kondangan Trauma
PASARKEMIS,SNOL—Para korban luka dalam kecelakaan lalu lintas mini bus pengangkut rombongan orang kondangan di Desa Ciminyak, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak mengalami trauma. Sebanyak 9 korban luka berat yang sudah kembali ke rumahnya di Desa Pangadegan Pasar Kemis masih kerap menangis ketika mengingat peristiwa kelam tersebut, Senin (9/11).Siska, bocah lima tahun putri pasangan Darwis dan Iin Baikah adalah salah seorang korban yang masih sangat trauma. Ditemui di kediamannya di RT 01/06 Kampung Bugel Desa Pangadegan, bocah yang menjadi yatim piatu dalam waktu semalam itu terus menangis setiap kali terbangun dari tidur. Setiap bangun tidur, dia selalu memanggil bapak dan ibunya.
Siska mengalami luka cukup berat dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi Sabtu (7/11) lalu. Tangan kirinya patah dan dibalut gips. Kepalanya dibalut perban karena luka di bagian kanan. Matanya bengap pertanda membentur benda keras ketika kecelakaan lalu lintas terjadi. Bagian perutnya memar-memar. Karena kondisinya itu, Siska kerap terbangun dalam kondisi kesakitan.
Siska merupakan anak kedua pasangan Darwis dan Iin. Dua nama terakhir meninggal dunia di lokasi kecelakaan lalu lintas. Kakak Siska yang duduk di bangku SMP tidak mengalami kecelakaan karena sedang bersekolah ketika peristiwa terjadi. Kedua kakak beradik yatim piatu itu kini tinggal di rumah kakek nenek dari ibunya yakni Anding Suryadi dan Umyani.
Anding dan Umyani juga mengalami luka berat dalam peristiwa tersebut. Anding mengalami patah tulang kanan. Pelipis kepalanya terluka sehingga harus ditutup perban. Mata sebelah kanan Anding bengkak akibat benturan. Kondisi tak lebih baik dialami Umyani. Perempuan paruh baya itu mengalami luka di bagian punggung.
“Saya tidak tahu ketika kecelakaan terjadi. Saat itu, saya tidur. Ketika bangun, saya lihat anak-anak tergeletak dan berlumuran darah akibat terkena serpihan kaca mobil. Saya hanya sempat menyelamatkan Siska,”ungkap Anding kemarin. Dia mengaku tidak pernah membayangkan peristiwa kecelakaan maut akan menimpa keluarganya. Saat ditemui, hanya Anding yang bisa diajak bicara. Umyani terlihat sering bengong dan menangis mengingat anaknya.
Selain empat korban tersebut, lima orang yang terluka berat juga sudah pulang ke Pasar Kemis. Mereka yakni Hambali, Hapsah, Jaenuddin, Soleman, Iyon, Emung dan Uci Kurtusi. Seluruh korban luka berat masih memiliki hubungan saudara.
Jasad Darwis dan Iin Baikah, korban tewas dalam kecelakaan mini bus sudah dikuburkan kemarin siang. Suami istri yang sebelumnya berdagang pecel lele itu dikuburkan di tempat pemakaman umum Desa Pangadegan sekira pukul 12.00. Prosesi pemakaman dihadiri hampir seluruh penduduk kampung Bugel yang sudah menunggu sejak Minggu (8/11) malam.
Madromi (48), adik kandung Anding mengungkapkan mini bus yang disopiri Ahmad seharusnya berangkat menuju Kecamatan Sobang untuk menghadiri pernikahan salah seorang mandor pabrik plastik di Desa Pangadegan. Mandor tersebut merupakan langganan pecel lele dari Darwis dan Iin.
Sebelum tiba di lokasi hajatan, sopir mini bus memutuskan berbalik arah ke Tangerang. Sopir mengaku takut melihat jalanan yang licin, menikung dan menanjak atau menurun tajam di kecamatan tersebut. Namun belum lama setelah putar arah, mini bus justru terjun menabrak pohon sehingga menyebabkan 2 orang tewas, 4 luka berat dan 20 luka ringan.
“Sebagian korban mini bus merupakan buruh pabrik plastik. Sebagian bukan. Ada korban yang sempat ditangani rumah sakit. Tapi sebagian besar lainnya berobat ke pengobatan alternatif tulang. Kami sudah berusaha mengikhlaskan kepergian saudara yang meninggal dunia dalam musibah ini,”ungkap Madromi sembari merawat kakaknya.
M Khairudin, tokoh pemuda Desa Pangadegan mengatakan pihaknya sempat kaget mendengar adanya peristiwa kecelakaan lalu lintas tersebut. Dia bersama warga langsung menuju Rangkasbitung dengan membawa empat mobil untuk mengurus para korban.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan maut yang melibatkan bus pengangkut warga peserta kondangan pesta pernikahan di Sobang terjadi hari Sabtu sekira pukul 13.30 siang. Mobil mini bus merk Isuzu dengan plat nomor B 7084 GAA warna silver yang dikendarai Ahmad Ependi melaju dari arah Sobang menuju Rangkasbitung dengan kondisi jalan menurun dan menikung. Diduga tidak bisa mengendalikan kendaraan, akhirnya mobil tersebut dengan membawa 26 orang penumpang menabrak sebuah pohon yang mengakibatkan 2 orang tewas, 4 luka, dan 20 lainnya luka ringan. (harso/gatot)