Rongsokan seperti bohlam, pulpen, casing handphone bekas, hingga sampah, bisa disulap oleh Ujang (33), menjadi karya menakjubkan dan bernilai tinggi. Karyanya dinamakan Recycle Robotic. Walaupun tidak bisa bergerak, namun robot-robot buatan Ujang diburu para pecinta lingkungan.
Berlokasi di stand Kecamatan Pinang Festival Cisadane 2012, Ujang terlihat tengah serius merangkai satu demi satu rongsokan yang ada di hadapannya. Tentunya tidak asal tempel dan rangkai, Ujang harus memilih mana yang pantas untuk lengan, kaki, badan, hingga kepala sang robot.
“Ya enggak asal. Saya harus membentuk karakter robotnya. Makanya semakin sulit kalau wajah atau bentuk robot itu berkarakter,” katanya. Walau sering menemui titik kesulitan, Ujang tetap berhasil menciptakan robot seperti gundam dari Jepang, dan beberapa karakter robot ternama lainnya.
Dari beberapa karakter, Ujang berhasil menciptakan karakter karangannya sendiri. Dia memberi nama TB-15 atau singkatan dari wajib belajar 15 tahun. Sesuai namanya, robot ini berbentuk mungil hanya seukuran lima hingga 10 sentimeter saja.
Kerangka robot terbuat dari rongsokan bohlam, batang plpen, hingga beberapa komponan limbah yang menurutnya dijamin aman itu. Robot yang menurutnya sangat lucu itu dijualnya seharga Rp 30 hingga Rp 150 ribu per pich nya. “Kemarin waktu ikut pameran di JCC, saya dapat omset Rp 3 juta dalam waktu tiga hari,” akunya.
Ternyata tidak hanya JCC, Ujang pun langganan mengajar di beberapa sekolah di wilayah Jabodetabek. Sebut saja sekolah adiwiyata SMPN 13 Kota Tangerang, Jerman Centre BSD, Jakarta International School, hingga beberapa sekolah ternama lainnya.
Ujang mengaku ada seratus sekolah yang pernah diajarnya untuk membuat recycle robotica. “Kalau untuk Festival Cisadane ini saya menghargai sekitar Rp 30 ribu untuk belajar sampai bisa dan hasilnya boleh dibawa pulang,” katanya.
Padahal awalnya ia membuat robot dari rongsokan itu dari ketidaksengajaan. Pada tahun 2004 lalu ada teman Ujang yang menikah. Karena tidak memiliki uang untuk memberikan hadiah, Ujang menciptakan cendramata berbentuk robot mungil untuk sahabatnya itu.
“Selang dua bulan, ada yang menghubungi saya, dan meminta buatkan sekitar empat ratus tank, robot mungil sebagai souvenir,” kenang Ujang. Pesanan pun terus berdatangan. Selanjutnya dari Kalbe Farma sebanyak 650 pesanan, dan beberapa pesanan lain dari sekitaran Jabodetabek.
Saking ramah lingkungannya, Ujang pun hanya menggunakan cat berlogo ramah lingkungan untuk mempercantik kerangka robotnya. “Namanya juga cinta lingkungan, masa saya harus menggunakan cat yang berbahaya, enggak pantas dong,” ujarnya.
Kini, Ujang pun tergabung dalam komunitas Recycle Robotic di Rumah Singgah Anak Langit, Kota Tangerang. Di tmpat itulah, Ujang bersama teman-temannya berkreasi dengan berbagai macam rongsokan yang dikumpulkannya dari pengepul.(pramita/jarkasih)
Koleksi Robot dari Sampah Karya Ujang Diburu di Festival Cisadane 2012
June 22nd, 2012 Editorial-3