TANGERANG,SNOL Sejumlah ketua partai politik (parpol) di Kota Tangerang mulai ‘unjuk gigi’ untuk jadi bakal calon (Balon) Walikota dan Wakil Walikota Tangerang pada Pemilukada 2013. Sebelum menuju pertarungan sesungguhnya, para ketua partai ini pun mulai mengukur popularitas mereka.
Sebagai langkah awal mengukur tingkat popularitas, nama-nama seperti Ketua DPD II Partai Golkar Abdul Syukur, Ketua DPA PAN Kota Tangerang Suratno Abu Bakar, Ketua DPD PKS Hilmi Fuad, dan Ketua DPC PPP Kota Tangerang Iskandar Zulkarnaen, semakin berani memajang wajah mereka di jalan-jalan dalam bentuk spanduk dan baliho.
“Selama ini hanya kalangan birokrat dan profesional saja yang kelihatannya ingin maju di pentas politik Kota Tangerang. Namun harus disadari, parpol lah yang dapat menentukan arah politik Pilkada. Intinya pesta politik harus diwarnai orang politik. Untuk itu, kami (kalangan politisi) sepakat untuk maju dan dengan terang-terangan mensosialisasikan diri,” kata Abdul Syukur, Ketua DPD II Golkar Kota Tangerang, Kamis (14/6).
Menurut anggota DPRD Provinsi Banten, Golkar tidak akan malu-malu lagi untuk mengusung kadernya dalam Pemilukada mendatang. Bahkan, di setiap spanduk dan baliho yang kini beredar, dengan terang-terangan dicantumkan kalimat Calon Walikota dan pemimpin masa depan Kota Tangerang. “Kami tidak perlu basa-basi, seperti calon dari kalangan lain. Mau maju, tapi tidak berani unjuk diri sebagai Calon Walikota,” singgungnya.
Ketua DPD PKS Kota Tangerang Hilmi Fuad mengatakan, sebagai bagian pemenangan Pemilukada mendatang, perintah dari Tim Pemenangan Pemilu Daerah (TPPD), PKS memang diarahkan untuk mensosialisasikan jagonya. Hal itu sebagai bantuk mengukur kekuatan partai.
“Sudah jadi kebijakan partai, PKS akan maju dan mengusung kadernya. Makanya, TPPD memerintahkan untuk bersosialisasi, sekaligus nanti akan disurvei, popularitas, elektabilitas dan peluangnya memenangkan Pemilukada mendatang,” ucapnya.
Ketua DPD PAN Kota Tangerang Suratno Abu Bakar mengatakan, sudah menjadi kewajiban parpol di negara demokratis untuk merumuskan dan mempersiapkan calon pemimpin negara dan daerah. Makanya, bentuk sosialisasi pun perlu dilakukan guna mengukur seberapa besar persiapan yang dilakukan partai akan seorang pemimpin itu dapat diterima di masyarakat.
“Pimpinan Parpol di Kota Tangerang sepakat untuk menjalankan kewajibannya memberikan pendidikan politik, menyiapkan pemimpin yang tepat dari kalagan parpol dan PAN sendiri memang komitmen untuk mengusung kadernya dalam Pemilukada. Kalau kalangan lain berani untuk memberikan pendidikan politik, maka parpol harus lebih berani karena memiliki kewajiban itu,” jelasnya.
Ketua DPD PPP Kota Tangerang Iskandar mengutarakan, banyaknya baliho dan spanduk pimpinan parpol di Kota Tangerang yang kini tersebar, merupakan bagian dari langkah parpol untuk mengambil tempat dalam kegiatan politik yang ada.
“Suatu hal yang wajar, kalau ketua parpol mulai mensosialisasikan diri mengambil tempat menuju Pemilukada. Termasuk saya, mungkin dalam beberapa waktu kedepan juga akan melakukan hal yang sama untuk mensosialisasikan diri dan partai,” singkatnya.
Survei Dipersoalkan
Sementara terkait hasil survei para bakal kandidat Walikota dan Wakil Walikota beberapa waktu lalu, Direktur Institute Of Lokal Government Studies Jazuli Abdilah mempersoalkannya.
“Sebagai akademisi dan peneliti saya menilai dari sisi keilmuan hasil survei tersebut patut dipertanyakan. Baik dari aspek metodologis, kualitas samplingnya, populasi respondennya, sebarannya, kualitas surveyornya dan lain-lain,”katanya. Ditambahkannya, dalam sejarah manapun tidak ada hasil elektabilitas lebih tinggi ketimbang popularitas. (pane/made)