Kerugian Infrastruktur dan Irigasi Bencana di Anyer dan Cinangka Capai Rp 5,5 M
SERANG, SNOL Bencana berupa banjir bandang dan longsor yang menimpa kawasan Anyer dan Cinangka belum lama ini menimbulkan kerugian hingga mencapai Rp 5,5 miliar. Kerusakan tersebut mencakup infrastruktur jalan dan irigasi.
Data perihal kerusakan dipaparkan dalam rapat evaluasi pasca kejadian setelah melakukan inventarisir data ke lapangan. “Jaringan jalan dan irigasi itu hitungan sementara kerugiannya mencapai Rp5,5 miliar. Itu belum fasos dan fasum yang masih kami hitung,” kata Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (4/8).
Namun kata dia meskipun perhitungan belum rampung sepenuhnya, pihaknya sudah memiliki rekapitulasi jumlah rumah yang roboh dan rusak berat untuk segera diberikan bantuan. “Berdasarkan data yang kami terima ada 52 rumah di Anyar dan 10 rumah di Desa Cikedung yang hilang, rumah yang hilang ini ratarata bukan rumah permanen,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, bahwa rumah hilang atau rata dengan tanah ini akan mendapat bantuan senilai Rp 25 juta per unit dan rumah rusak berat mendapat Rp 15 juta per unit.
“Mempertimbangkan ketersediaan dana TT (tak terduga-red) di Pemkab Serang yang hanya Rp 3 miliar. Maka besaran bantuan yang kami beri disesuaikan dengan ketersediaan anggaran mengingat rumahnya juga bukan rumah permanen,” ujarnya.
Meski ada nominal yang ditetapkan, namun kata dia, bantuan tidak akan diberikan berupa uang melainkan berupa barang dan yang akan dibangunkan oleh Pemkab. “Bukan diberikan sebenarnya tapi dibangunkan, jadi nanti bantuan bukan berbentuk uang,” ujaranya.
Namun saat ditanya terkait masih kurangnya dana bantuan bencana, ia mengaku akan terus memperjuangkannya. Menurutnya, inventarisasi kerugian masih tetap berjalan dan semua yang tidak tercover oleh dana TT akan diajukan ke Pemprov Banten dan pemerintah pusat. “Dana yang kita miliki tentunya tidak akan cukup, jadi solusinya kita minta bantuan ke Pemprov dan Pusat,”imbuhnya.(mg9/sidik/made/satelitnews)