TANGERANG, SNOL Sabtu (26/5/2012) kelulusan ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat diumumkan. Sebanyak 426 siswa dari 107.361 siswa siswa se-Banten yang mengikuti UN dipastikan tidak lulus. Paling banyak siswa yang tidak lulus adalah siswa dari Kabupaten Tangerang yakni sebanyak 183 siswa.Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten, jumlah tersebut meliputi Kota Serang jumlah peserta UN sebanyak 8.012 siswa, lulus sebanyak 8.006 siswa atau sebesar 99,93 persen, tidak lulus sebanyak 6 siswa atau sebesar 0,07 persen. Kota Tangerang dari jumlah peserta sebanyak 22.862 siswa, lulus sebanyak 22.854 siswa atau 99,97 persen, tidak lulus 8 siswa atau 0,03 persen. Kota Cilegon dari jumlah peserta 5.562 siswa, lulus 5.530 siswa atau 99,42 persen, tidak lulus 32 siswa atau 0,58 persen. Kota Tangsel dari jumlah peserta 13.614 siswa, lulus 13.590 siswa atau 99,82 persen, tidak lulus 24 siswa atau 0,18 persen.
Kemudian Kabupaten Serang dari jumlah peserta 12.120 siswa, lulus 12.097 siswa atau 99,81 persen, tidak lulus 23 siswa atau 0,19 persen. Kabupaten Pandeglang dari jumlah peserta 10.372 siswa, lulus 10.274 siswa atau 99,06 persen, tidak lulus 98 siswa atau 0,94 persen. Kabupaten Lebak dari jumlah peserta 9.265 siswa, lulus 9.232 siswa atau 99,64 persen, tidak lulus 33 siswa atau 0,36 persen. Kabupaten Tangerang dari jumlah peserta 25.980 siswa, lulus 25.778 siswa atau 99.22 persen, tidak lulus 202 siswa atau 0,78 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Hudaya Latuconsina mengatakan, jumlah ketidak lulusan UN tertinggi di Banten berada di Kabupaten Tangerang, disusul Pandeglang dan Kota Cilegon. “Kami belum tahu penyebab siswa yang tidak lulus itu. Yang jelas semua panitia UN, baik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota sudah berusaha semaksimal mungkin dalam pelaksanaan UN tahun ini,” kata Hudaya, Jumat (25/4).
Namun, menurut Hudaya, para siswa yang tidak lulus ini bisa mengikuti ujian kejar paket C pada Juni dan Oktober 2012 mendatang. “Para siswa tidak lulus, bisa mengikuti ujian paket C. Ijazah ujian paker C bisa digunakan sebagai persyaratan masuk perguruan tinggi, atau pun melamar pekerjaan,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Komarudin mengatakan, tingkat kelulusan paling rendah se-Banten ini akan menjadi bahan evaluasi. “Ya memang tingkat kelulusan siswa UN Kabupaten Tangerang paling rendah di Banten. Ini menjadi catatan penting kami untuk evaluasi ke depannya,” katanya kepada Satelit News kemarin.
Untuk itu, Dindik Kabupaten Tangerang akan melakukan penelusuran, guna melihat apa penyebab tingginya siswa MA yang tidak lulus itu, serta mencari tahu sekolah mana yang paling banyak siswanya tidak lulus. “Kalau mereka tidak lulus ya kami minta bersabar. Karena tidak ada ujian susulan, jadi pilihannya mengulang di tahun depan atau ikut paket C,” jelas Komarudin.
Sedangkan mengenai tingginya siswa yang tidak ikut UN, menurut Komarudin, karena banyak hal. Mulai dari sakit, menikah hingga tidak mau melanjutkan sekolah lagi. Pihaknya menduga jumlah siswa tidak ikut UN digabung dengan jumlah siswa yang tidak lulus UN. “Akibatnya jumlah siswa yang tidak lulus sangat tinggi, kami akan telaah lagi masalah ini,” kilahnya. (fajar aditya/eman/deddy)
Kab Tangerang Paling Jeblok Tingkat Kelulusan UN SMA Se-Banten
May 27th, 2012 Editorial-3