JAMBE, SN—Ratusan penumpang dari berbagai stasiun di Banten memblokir jalur kereta api jurusan Rangkasbitung-Jakarta, Kamis (3/5) sekitar pukul 06.00 hingga pukul 10.00. Aksi protes dilakukan akibat adanya kebijakan PT KAI terkait perubahan jadwal pemberangkatan dan pembatasan penumpang di setiap garbong maksimal 200 orang penumpang dan.
Mereka memblokir jalur KA dengan cara membangun tenda di bantaran rel KA, meletakan batang pohon kelapa, hingga melempari KA yang melintas dengan batu. Akibat aksi protes itu, sedikitnya lima perjalanan kereta api jurusan Rangkasbitung-Jakarta terhenti di beberapa stasiun seperti Daru, Tenjo, Maja, Citeras, dan Stasiun Parungpanjang. Lima kereta yang terganggu keberangkatannya itu antara KA 289, KA 291, KA 265, KA 295 dan KA 271.
Informasi yang dihimpun Satelit News di Stasiun Daru, Jambe, Kabupaten Tangerang, pemblokiran terjadi sekitar pukul 05.30. Ratusan penumpang yang hendak berangkat ke Jakarta kesal karena adanya penerapan jadwal keberangkatan baru yang mulai diberlakukan Kamis (3/5). Sebelumnya jadwal keberangkatan menuju Jakarta di pagi hari ada empat kereta, kini tinggal tiga kereta.
Dalam aksi blokir itu, penumpang menduduki badan rel kereta. Akibatnya sebagian penumpang bahkan terpaksa pindah ke Stasiun Cicayur Kecamatan Cisauk untuk mengejar kereta yang tidak berhenti di Stasiun Daru. Aksi blokir juga meluas hingga melanda Stasiun Cicayur, Stasiun Tigaraksa, Solear dan Stasiun Parung Panjang, Bogor.
“Kami tidak setuju dengan peraturan jadwal baru ini karena merugikan kami. Kereta tidak mau berhenti di stasiun kecil. Padahal kami ini kan masyarakat yang juga pengguna jasa kereta api,” keluh Belinda kemarin.
Dalam sosialisasi pengaturan jadwal baru, kata Belinda, tidak ditemukan adanya kesepakatan dengan sejumlah paguyuban pengguna jasa di Stasiun Daru. “Sebetulnya saat sosialisasi para pengguna jasa minta ditambah dua kereta lagi karena saat ini hanya ada empat kereta, sedangkan penumpang banyak,” tuturnya.
Kepala Stasiun Daru, Rachmat Subekti mengatakan, akibat aksi blokir tersebut PT KAI kembali memberlakukan jadwal yang lama dengan peraturan setiap kereta berhenti di stasiun kecil. “Di pagi hari ada empat kali keberangkatan. Dengan jadwal lama yakni, pukul 04.49, 05.40, 06.15, 07.24. Jadi sementara ini aktifitas kereta sudah berjalan normal,” tuturnya.
Rachmat yang baru sebulan menjabat Kepala Stasiun Daru itu mengaku, pertemuan untuk sosialisasi penerapan jadwal baru sudah beberapa kali dilakukan. “Saya tidak tahu persis saat sosialisasi. Informasinya sih alot. Tapi ini kan langkah pusat untuk menekan penumpukkan penumpang atau okupasi. Jadi ini bukan program dadakan,” tuturnya.
Selain di Stasiun Daru, aksi protes menyusul pembatasan penumpang juga terjadi Stasiun Rangkas, Stasiun Cileujut dan beberapa stasiun yang dilintasi kereta Jakarta-Rangkas. Mereka duduk-duduk di bantalan rel kereta sehingga perjalanan kereta distop sementara.
“Akibat membuat peraturan seenaknya, kereta dengan nomor lokomotif CL 05.45 yang baru datang di Sudimara jam 06.00 langsung diserbu penumpang, sebab dua KRD Rangkas-Kota tidak berhenti di Sudimara,” kata moderator milis komunitas pengguna kereta Jabodetabek KRL Mania, Nurcahyo.
Penerapan pembatasan penumpang pada hari pertama, KA Rangkas Jaya hanya berhenti di stasiun besar seperti Stasiun Rangkas, Parungpanjang, Serpong, Kebayoran, dan Stasiun Tanah Abang. Sebelumnya, KA Rangkas Jaya berhenti di semua stasiun baik stasiun besar maupun stasiun kecil. Itu terjadi karena jumlah penumpang yang diangkut dari stasiun asal sudah penuh dan tidak bisa mengangkut penumpang sesuai dengan kapasitas gerbong yang disediakan.
Kepala Stasiun Rangkasbitung Mamat Surohmat mengatakan, pihaknya meminta maaf kepada penumpang sehubungan adanya gangguan perjalanan akibat demo di Stasiun Daru. “PT Kereta Api Indonesia akhirnya memberlakukan kembali jadwal keberangakatan semula, terkait penolakan jadwal baru yang dilakukan masyarakat pengguna jasa angkutan KA,” katanya.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Mateta Rijalulhaq mengatakan, aksi penumpang itu terjadi karena mereka merasa kesulitan untuk naik kereta. Menurutnya, KAI mengambil kebijakan tidak berhenti di semua stasiun semata-mata untuk keselamatan, sebab kereta sudah penuh sejak Stasiun Rangkas. Namun ia menegaskan akan mengevaluasi apakah jadwal pemberhentian dikembalikan seperti semula atau ada kebijakan lain. “Kita akan evaluasi, mudah-mudahan ada kebijakan baru,” ujar Mateta.
Terkait dengan tuntutan agar KAI menambah jumlah gerbong, Mateta menegaskan bahwa kereta ekonomi sepenuhnya ada di tangan pemerintah dalam hal ini Kementrian Perhubungan. “Untuk kereta ekonomi bukan kami yang memutuskan,” ujarnya.
Dijaga Ketat
Di tempat terpisah, Kepolisian Resor Lebak dan Brigade Mobil Polda Banten mengaku menambah pasukan untuk menjaga Stasiun Kereta Api Rangkasbitung akibat demo para penumpang yang menolak jadwal baru keberangkatan KA di Stasiun Daru, Kabupaten Tangerang. “Kami mengerahkan dua satuan setingkat kompi (SST) untuk siaga pengamanan angkutan kereta api,” kata Kepala Kepolisian Resor Lebak Ajun Komisaris Besar Yudi Hermawan.
Ia mengatakan, pihaknya memberikan pengamanan di Stasiun Rangkasbitung-Citeras-Maja, terkait adanya penolakan jadwal keberangkatan KA. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kata dia, kepolisian mengerahkan dua SST terdiri dari Polres Lebak dan Brimob Polda Banten. “Selama ini suasana stasiun KA mulai Rangkasbitung-Tenjo berjalan kondusif, mskipun terjadi penumpukan penumpang,” katanya.
Kapolresta Tangerang membenarkan adanya pengumpulan masyarakat di beberapa stasiun di Kabupaten Tangerang. “Benar tadi ada pengumpulan masssa di beberapa
stasiun, diperkirakan jumlah seluruhnya mencapai 800 orang,” kata Kapolres Kota Tangerang Kombes Bambang Priyo Andogo.
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Kapolres menambahkan pihaknya telah menetapkan beberapa personil di stasiun-stasiun tersebut, seperti stasiun Daru dan Tigaraksa. “Walaupun saat ini kondisi telah pulih, namun kami tetap menyiagakan beberapa personil untuk menjaga keamanan,” tandasnya. (aditya/hendra/deddy/yat/deddy/bnn/jpnn)