KOTA, SN Proyek pembangunan Jakarta Automated Air Traffic Sercis (JATTS) di Jalan Juanda, Kelurahan Karang Anyer, Kecamatan, Kota Tangerang, hingga kini belum juga mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Tangerang Agus Sugiono mengatakan, hingga kini belum ada pihak terkait proyek JATTS yang mengurus IMB. “Karena itu proyek itu dihentikan karena kami belum ada IMB nya,” kata Agus, Selasa (20/3/2012).
Lantaran izin yang belum ada, proses peletakan batu pertama proyek pembangunan JATTS yang seyogyanya akan dilaksanakan Menteri Perhubungan RI   E. E Mangindaan yang didalam juga terdapat gedung Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (PPNPI) batal dilaksanakan pada Senin (19/3) lalu. “Bagaimana lagi, memang belum ada izinnya. Makanya kami tidak perkenankan,” tambah Agus.
Proyek pembangunan JATTS sampai kemarin masih dalam pengawasan aparat Satpol PP. “Hal itu kita lakukan untuk memastikan tidak adanya kegiatan kerja di sana,” kata Kepala Bagian Pengawasan dan Penertiban pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Afdiwan.
Menurut Afdiwan, pihaknya menempatkan petugas Satpol PP di lokasi proyek. “Kami tetap mengawasi dan kami pastikan tidak ada proses pembangunan selama belum ada izin yang dikeluarkan Pemkot Tangerang. Kalau pun ada aktifitas di sana , para pekerja hanya bolak-balik ke tenda pekerja dan berktifitas biasa. Bukan aktifitas pembangunan,” tegasnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Hubungan Udara dan Darat Herry Bhakti mengatakan, persoalan IMB JATTS tersebut telah diurus sebagaimana ketentuan yang berlaku. Hanya saja, antara Pemkot Tangerang dan Dirjen Perhubungan Udara belum menkomunikasikan lebih jauh dalam pembangunan JATTS itu.
“Masalah ini hanya kesalahan komunikasi saja antara kami dengan Pemkot. Memang izinnya belum keluar, tetapi akan dikeluarkan Pemkot Tangerang dalam waktu dekat. Harapan kami, izin itu memang segera ada, lantaran proyek pembangunan gedung JAATS yang didalamnya juga ada PPNPI bisa terselesaikan secepatnya karena kebutuhan yang mendesak,” tambah Herry.(pane/fah)