TANGERANG, SN Tiga hari terakhir ini, Tangerang diguyur hujan deras. Bahkan, kemarin (3/4), sejumlah wilayah seperti di Pondok Aren, Ciputat, Pamulang, Ciledug mulai tergenang air hingga setinggi satu meter. Tak hanya merendam pemukiman warga, banjir juga memutus akses sejumlah ruas jalan.
Badan Meterologi dan Klimatologi (BMKG) Wilayah II Ciputat memperkirakan, hujan lebat disertai angin kencang akan terus mengguyur seluruh wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) dan Banten hingga 5 April 2012 mendatang. Kondisi ini perlu diwaspadai karena akan menyebabkan luapan diberapa alirah sungai yang melintasi daerah tersebut.
“Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat, petir dan angin kencang dan mungkin menyebabkan angin puting beliung antara lain, Banten bagian utara dan barat, Jawa Barat bagian utara dan barat serta Jabodetabek,” kata Subardjo, prakirawan cuaca dari BMKG Wilayah II Ciputat.
BMKG juga mengingatkan intensitas hujan yang tinggi ini lebih disebabkan adanya pergeseran awal hujan (culmunilumbus) di wilayah Jabodetabek yang berpotensi besar mengakibatkan hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah barat, selatan dan timur. “Warga yang tinggal di daerah ini memang perlu memwaspadainya,” ujarnya.
Banjir Ciledug
Ratusan rumah di Ciledug Indah I, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, terendam air hingga setinggi lutut orang dewasa, Selasa (3/4). Genangan air disebabkan luapan Kali Angke yang tak mampu menahan air hujan dan air kiriman dari Bendungan Batu Belah, Bogor, Jawa Barat.
Informasi yang dihimpun, luapan air mulai terjadi sejak pukul 03.00 dini hari. Rembesan air dari tanggul mulai membanjiri rumah warga secara perlahan, hingga akhirnya mencapai tinggi lebih dari 60 centimeter. “Luapannya sangat cepat, kami tidak sempat mengevakuasi barang karena panik air akan meninggi terus,” kata Ariani (47) warga Blok B.18, Perumahan Ciledug Indah 1 yang rumahnya sudah digenangi air setinggi 60 centimeter.
Banjir yang kembali mendatangi warga ini membuat mereka resah. Terlebih, prediksi soal banjir lima tahunan yang akan datang tahun ini. Belum lagi, banyak tanggul Kali Angke yang sudah merembes dan perlu segera diperbaiki Pemkot Tangerang.
Keresahan yang sama juga diungkapkan sejumlah warga di perumahan Puri Kartika, perumahan DDN, perumahan Wisma Tajur, perumahan Pondok Maharta, dan perumahan Duren Village yang seluruhnya dilintasi aliran Kali Angke. Terlebih, sejak luapan air kiriman datang, semua lokasi itu mulai terencam antara 30-50 centimeter.
Demikian dengan warga yang melintasi Jl. Raden Saleh, Karang Tengah. Mereka juga merasakan imbas dari luapan air dari aliran kali yang ada di jalan tersebut. Sejumlah ruas jalan sepanjang Jl. Raden Shaleh juga sudah digenangi air setinggi 50 sentimeter.
Kepala Bidang Penyelamatan Damkar Kota Tangerang Endang Maturidi mengungkapkan, akibat hujan yang mengguyur Jabodetabek sejak Senin (2/4) sore lalu memang meningkatkan debit air di aliran kali yang ada di Kota Tangerang. “Ketinggian debit air di Kali Angke yang melintasi Ciledug Indah I memang cukup menakutkan, yakni sudah mencapai 270 cm, padahal batas normal 60 cm. Curah hujan yang tinggi di Bogor, mengakibatkan debit air Kali Angke ini meninggi terus,” ujarnya.
Mengantisipasi hal itu. pihaknya telah menyiapkan enam unit perahu karet, dan 25 orang personil Damkar dan pompa moilik (listrik) agar bisa digunakan untuk evakuasi jika air terus meningi. “Dinas PU juga sudah dikerahkan sebanyak tiga unit, untuk menyedot air yang kini sudah menggenangi sejumlah perumahan,” ujarnya.
Banjir Tangsel
Sejumlah wilayah di Tangsel juga turut terimbas akibat hujan deras kemarin. Beberapa aliran sungai meluap dan membuat sejumlah perumahan dan jalan di wilayah kota hasil pemekaran Kabupaten Tangerang ini terendam hingga puluhan centimeter.
Seperti di Taman Mangu Indah Blok G Jurang Mangu Pondok Aren saat ini masih tergenang banjir hingga lima puluh centimeter. Menurut warga, banjir di perumahan Taman Mangu Indah khususnya di Blok G sudah mulai terjadi sejak Senin (2/4) pukul 16.30 sore.
Asrori warga Blok G 8 no 10 Taman Mangu Indah mengatakan, banjir di wilayahnya memang cukup sering terjadi. Hal ini disebabkan karena banjir kiriman maupun karena kali yang meluap ke pemukiman warga.
Di Pamulang, warga perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI), Pamulang Barat juga mengalami kebanjiran. Banjir dimulai dari pintu masuk perumahan tersebut setinggi 50-60 sentimeter. “Saya baru pulang kantor. Nggak bisa pulang kalau dari pintu masuk udah banjir setinggi ini. Di tengah itu bisa sampai sepinggang,” kata Ines salah satu warga. Sementara di Ciputat Timur, banjir menggenangi Perumahan Permata Hijau setinggi lutut orang dewasa.
Hujan deras juga mengakibatkan banjir di kawasan perumahan yang harganya hampir Rp 3 miliar yakni Alam Sutera. Banjir di kawasan ini melanda klaster Griya Sutera dan Onyx. Bahkan di klaster sudah hampir sepaha orang dewasa.
Hujan deras yang terjadi pada kemarin sore membuat turut menambah kepanikan warga perumahan elit tersebut. Bahkan sejumlah warga mencaci maki pengembang Alam Sutera yang tidak bisa mengatasi banjir di komplek Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany itu. ”Kalau kaya gini pengen tahu tindakan estate (pengembang) seperti apa ya. Masa jual rumah Rp 3 miliar seperti kacang gorong urusan seperti ini ga bisa,” tulis salah satu anggota milis [email protected].
Jalan Lumpuh
Sejumlah ruas jalan yang tergenang air, lantas membuat arus lalulintas mengalami kelumpuhan hingga 3 kilometer. Seperti yang terjadi di Jalan Maruga Ciputat yang berbatasan dengan wilayah Serpong ini.
Sejumlah anggota kepolisian yang terjun ke lokasi untuk mengurai kemacetan mengaku kewalahan dengan peningkatan volume kendaraan. “Ini macetnya parah banget,” ungkap Kanit lantas Polsek Serpong, Iptu Renta Helena Manurung saat mengatur lalulintas di kawasan tersebut. Banjir juga menyebabkan arus lalu lintas di jalan tol BSD macet parah.
Ketua Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPDB ) Kota Tangsel, Tomi Patria mengatakan bantuan logistik telah disiapkan untuk korban banjir di Tangsel sebanyak 70 paket yang berisi indomie, beras, gula, kecap, saos, hingga ikan kaleng. “Selain itu kami telah siapkan 11 perahu karet serta lima tenda per lokasi yang parah,” ungkap Tomi Patria kemarin.
Dikatakan Tomi, hari ini pihaknya akan mulai melakukan pendataan mengenai korban banjir yang ada di tangsel. Untuk sementara sejumlah kawasan yang terendam banjir diantaranya di Pondok Hijau sebanyak 400 rumah, Cipayung dengan ketinggian 60 centimeter, Puri Maharta 300 rumah, Pondok Aren dengan ketinggian 60 cm, Reni Jaya 150 rumah dengan ketinggian 40 cm. (pane/bam/irm/cr-13/bnn)