Gampang Rusak, YLKI Kritisi Pengawasan Jalan di Tangsel

CIPUTAT, SNOL Hancurnya sejumlah ruas jalan akibat hujan dan buruknya kualitas pengaspalan disinyalir terjadi karena minimnya pengawasan dari pemerintah. Selain kualitas bahan kurang baik, sebagian ruas jalan rusak karena angkutan yang dilewati namun bukan kelasnya.
“Sebenarnya bukan karena hujan saja tapi karena jalanan sering dilalui oleh kendaraan yang bukan kelasnya” ungkap Fajri, ketua dewan pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tangsel, Senin (21/1).
Fajri mengatakan, selama ini pemerintah kurang melakukan pengawasan terhadap angkutan yang melintas. Tidak cukup hanya dengan aturan pemberlakuan pembatasan jam saja, namun seharusnya memang tidak diperbolehkan melalui ruas jalan utama. “Seharusnya tidak boleh lewat sama sekali truk yang bertonase tinggi” imbuhnya.
Selain itu, minimnya pengawasan juga terlihat saat pelaksanaan proyek. Menurut Fajri, seharusnya pemerintah terus mengawasi mulai dari proses pengerasan jalan hingga tahapan lainnya. Sehingga bisa terlihat kualitas bahan dan proses pembuatan jalan. “Pemerintah sekarang ini seharusnya tidak hanya membuat proyek saja melainkan juga ditinjau dari segi fungsi dan kualitas proyek” tandasnya.
Fajri mengaku akan menyurati pemerintah mulai dari gubernur hingga tingkat kota. Selain itu pihaknya juga mendesak pemindahan jalan propinsi dan nasional karena pemisahan jalan propinsi dan kota maupun nasional kerap membingungkan masyarakat.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Retno Prawati mengatakan, perbaikan jalan provinsi sedang dalam proses perbaikan. Secara bertahap Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Banten melakukan perbaikan jalan yang rusak bergelombang seperti di Jalan Pahlawan Seribu, Jalan Siliwangi dan sebagainya.
“Kontraktor jalan sudah melakukan perbaikan yakni pemerataan terlebih dahulu, jika kondisinya panas dan memungkinkan untuk di aspal, minggu ini pelaksanaan pengaspalan dilakukan, sambil menunggu pemesanan aspal yang dilakukan kontraktor,”ungkap Retno yang terus melakukan koordinasi dengan PU Provinsi Banten. Retno mengatakan, jalan rusak ini masih tanggung jawab kontraktor, sehingga akan dilakukan perbaikan secepat mungkin. Selama ini kendala rusaknya jalan dikarenakan faktor cuaca, hujan menjadi faktor kerusakan pada aspal tersebut. (irm/gatot/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *