Kemarin (8/6), pesta sepak bola Eropa, Euro 2012 resmi dibuka di Warsawa, Polandia. Pada hari yang sama, di Kiev, Ukraina, panitia setempat terus melakukan pembenahan. Berikut laporan wartawan Satelit News, Agung Pamujo yang meliput langsung dari Polandia-Ukraina.
Olimpiskiy Sport – begitu nama resmi stadion di pusat kota Kiev itu seperti yang tertulis di dinding bangunan stadion – terus dibenahi. Terutama, fasilitas-fasilitas penunjang penyelenggaraan kejuaraan akbar itu.
Dari luar stadion, terlihat beberapa petugas tengah merapikan bagian stadion untuk penjualan merchandise bagi suporter yang diberi nama fan shop. Mereka juga terus merapikan pemasangan berbagai umbul-umbul dan spanduk.
Bagian yang juga mendapat perhatian serius disiapkan adalah fan zone. Sesuai namanya, fan zone adalah kawasan di sekitar stadion yang diperuntukkan bagi fan alias suporter. “Begitu pertandingan akan dimulai di Olimpiyskiy, daerah yang termasuk fan zone akan tertutup bagi kendaraan. Hingga jarak 1 kilometer, sekeliling stadion, kendaraan tidak boleh masuk. Area itu diblok untuk fan zone,” jelas Igor Kesinov, sopir taksi di Kiev yang mengantarkan wartawan koran ini melihat-lihat Olimpiyskiy Stadion kemarin.
Area fan zone sendiri sudah dipagar rapat, dan dilengkapi dengan berbagai umbul-umbul. Rencananya, juga akan dipasang dua layar lebar raksasa.
Persiapan di sekitar Olimpiyskiy Stadion memang belum final karena stadion yang terletak di kawasan pusat kota Kiev yang bisa disebut Cherepanov Hill itu, baru akan digunakan untuk pertandingan Euro 2012 pada Senin, 11 Juni nanti. Atau, dua hari lagi. Yakni, saat pertandingan perdana grup A antara tuan rumah Ukraina menghadapi Swedia.
Meski masih dua hari ada pertandingan, kesibukan menghadapi Euro 2012 makin kentara di Kiev. Selain ditandai dengan banyaknya umbul-umbul, spanduk dan baliho raksasa –baik baliho biasa atau baliho elektronik–, tanda bahwa ibu kota salah satu negara bekas pecahan Uni Soviet itu siap menghadapi Euro 2012 adalah keberadaan para remaja dengan pakaian khusus kaus hijau.
Mereka adalah para volunteer alias relawan Euro 2012 yang disiapkan untuk membantu para suporter yang berasal dari luar Ukraina. Para remaja itu umumnya adalah pelajar sekolah menengah yang saat itu memang tengah liburan.
Mereka murah senyum, dan bisa berbahasa Inggris, meski tidak sepenuhnya lancar. Namun, mereka benar-benar berusaha keras untuk bisa membantu pengunjung asing yang datang ke Kiev untuk Euro 2012.
Para relawan itu sudah bisa ditemui sejak di Bandara Kiev Borispol. Mereka bertugas membantu para suporter Euro 2012 yang baru datang, antara lain untuk urusan transportasi. Baik yang menuju pusat kota Kiev, atau ke tiga kota lainnya di Ukraina tempat Euro 2012. Yakni, Donets, Kharkiv dan Lviv.
Soal transportasi itu perlu, karena di Bandara Kiev Borispol banyak sekali ditemui orang yang menawarkan jasa taksi gelap. Para sopir taksi gelap itu, menyongsong yang baru tiba di Bandara Kiev Borispol, persis di depan pintu keluar ruang kedatangan. Sehingga, bagi yang baru pertama datang di Kiev dan kurang informasi, bisa jadi langsung memakai jaksa taksi gelap yang tarifnya bisa dua kali lipat tarif taksi resmi bandara itu.
Mereka yang tidak buru-buru akan “selamat” kalau tidak langsung menyambut tawaran taksi gelap itu. Tetapi, melihat-lihat dulu untuk menemukan para remaja berkaus hijau, yang di bagian depan kausnya ada logo Euro 2012, dan tulisan volunteer di bagian lain kaus mereka.
Kalau ketemu volunteer, akan bisa dibantu mencari moda transportasi yang tidak mencekik leher. Apakah naik taksi resmi bandara yang tarifnya antara 200 – 300 hryvnia (sekitar Rp 300 ribu) atau naik shuttel bus, maupun sky bus yang tarifnya jauh lebih murah. Selain, tentu saja dapat bonus senyum ramah gadis-gadis Ukraina yang eksotis!
Sebenarnya, warga Ukraina memang tergolong cukup ramah. Berita di media –terutama internet—yang menyebutkan Ukraina tergolong tidak nyaman dikunjungi karena warga negaranya tengah terhimpit krisis ekonomi –sehingga jadi kurang ramah–, tidak sepenuhnya benar.
Wartawan koran ini mengalami sendiri bukti bahwa warga negara asal Andrii Sevchenko –mantan striker AC Milan dan Chelsea—itu cukup ramah. Selain layanan volunteer yang hangat, warga setempat juga ramah.
Saat wartawan koran ini jalan-jalan begitu sampai di Kiev, sempat ditolong oleh seorang wanita warga setempat. Wanita berambut pirang itu, saat itu tengah duduk di pinggir taman bersama seorang pria paruh baya. Mungkin suaminya, mungkin ayahnya. Dia melihat wartawan koran ini tengah membaca peta dan dia pikir mengalami kesulitan memahami peta yang nama-nama jalannya ditulis dengan gaya tulisan Ukraina yang mirip bahasa Rusia itu.
Dia langsung mendatangi, dan menawarkan bantuan. Dengan bahasa Inggris yang cukup bagus, dan senyum yang ramah, dia pun menjelaskan arah ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kiev, yang alamatnya tengah dicari di peta itu. Dengan telaten, dia menjelaskan stasiun terdekat yang menuju Olitsa Otto Shmidta, tempat KBRI di Kiev.
Tidak kalah baiknya adalah sopir taksi yang menemani wartawan koran ini dari Bandara Kiev Borispol. Karena ingin langsung ke stadion, dan setelah itu baru mau ke hotel, maka wartawan koran ini sengaja naik taksi dari bandara. Tujuannya, biar ada yang sekaligus jadi penunjuk jalan, dan menjelaskan beberapa hal tentang Kiev.
Beruntung wartawan koran ini mendapat sopir taksi yang pintar berbahasa Inggris. Namanya Igor Kesimov. Dia tidak muda lagi, mengaku sudah 47 tahun.
Dia sebenarnya bukan sopir taksi. Pria dengan perawakan khas Eropa itu –badan tinggi besar, rambut pirang—adalah seorang insinyur listrik. Namun, pabrik tempatnya bekerja kena dampak krisis ekonomi yang belakangan ini melanda Eropa. Sehingga, dia pun memilih untuk mencari penghasilan tambahan dengan menjadi sopir taksi.
Igor yang suka musik pop 80-an itu –favoritnya adalah band ternama era 80-an Dire Straits—mengaku tidak segan menjadi sopir taksi. Selain dapat tambahan uang, dia juga senang bertemu orang baru. “Krisis membuat semua jadi sulit. Euro (2012) ini membantu, karena banyak pekerjaan untuk kami yang baru saja kehilangan pekerjaan,” katanya.
Dia pun menjamin, warga Kiev dan Ukraina lainnya akan membalas keputusan diadakannya Euro 2012 ini dengan menyambut pengunjung sebaik mungkin. Dia juga membantah kalau disebutkan warga Ukraina tidak ramah. “Memang tidak banyak yang bisa bahasa Inggris. Tetapi, Anda akan tahu, warga Ukraina menyenangkan,” kata sopir penggemar bola juga, yang selain mendukung Ukraina juga mengaku suporter Jerman ini.
Memang ini baru hari pertama saya di Kiev. Mulai dari petugas di Bandara, sopir taksi, volunteer, maupun warga biasa Kiev semua menunjukkan sikap ramah dan mau membantu. Semoga, selamanya begitu, termasuk warga Ukraina di kota-kota lain yang rencananya juga akan saya kunjungi selama meliput Euro 2012 ini.(gung pamujo dari Kiev, Ukraina)
Di Warsawa Opening Euro 2012, Kiev Terus Berbenah
June 10th, 2012 Editorial-3