TIGARAKSA, SNOL Empat pasangan calon bupati dan wakil bupati Tangerang sepakat mengusung perdamaian pada kampanye terbuka yang dimulai 22 November hingga 5 Desember nanti. Mereka menandatangani deklarasi kampanye damai yang dilaksanakan di Mapolresta Tangerang, Rabu (14/11).
“Kami bersama KPU sengaja menggelar acara ini, supaya setiap pasangan calon dan para pendukung pasangan calon untuk siap terpilih dan juga siap tidak terpilih. Kami berharap seluruh rangkaian Pemilukada dapat berjalan dengan damai dan tertib,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Bambang Priyo Andogo usai acara deklarasi.
Kapolres meyakini para pasangan calon bisa mematuhi semua peraturan yang ada serta menghindari konflik. “Jika para pemimpinnya bisa memberikan contoh yang baik, maka saya yakin seluruh pendukungnya akan mencontohnya,” jelas Bambang.
Terkait kampanye, Ketua KPUD Kabupaten Tangerang Jamaludin mempersilahkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Tangerang untuk berkampanye di luar jadwal. “Boleh saja pasangan calon berkampanye di luar jadwal yang sudah ditentukan, asalkan bukan dalam bentuk rapat umum dan dilakukan antara pukul 18.00 wib-22.00 WIB,” kata Jamaludin, Kamis (15/11).
Namun jika kampanye dilakukan sebelum pukul 18.00 WIB atau setelah pukul 22.00 WIB maka menurut Jamaludin hal ini akan dikategorikan pelanggaran. “Jadi begini, KPUD sudah memiliki jadwal kampanye secara bergiliran untuk empat pasangan calon. Kampanye dalam bentuk rapat umum dilakukan dari pukul 07.00 WIB-17.00 WIB, dan hanya pasangan calon yang sudah dijadwal boleh berkampanye, pasangan lain tidak diperbolehkan, tapi setelah pukul 18.00 hingga 22.00 WIB silahkan saja,” terangnya lagi.
Sementara itu untuk zona atau daerah yang ditentukan dalam melakukan kampanye dalam bentuk rapat umum terbuka diantaranya Lapangan Tigaraksa, Lapangan Rajeg, Lapangan Paku Haji. Akan tetapi KPUD tidak membatasi apabila pasangan calon berniat melakukan rapat terbuka ditempat lain. “Silahkan saja bila pasangan calon memiliki lokasi sendiri, asalkan harus dilaporkan baik ke KPUD ataupun ke Polres dan Panwas, karena ini melibatkan massa,” tegasnya.
Sementara itu, calon bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar berharap, proses Pilkada Kabupaten Tangerang dapat dijadikan contoh dan tolak ukur Pilkada di wilayah lain. “Bila proses Pilkada di Kabupaten Tangerang dapat berjalan dengan damai dan tertib, sudah pasti ini dapat dijadikan tolak ukur untuk Pemilukada di daerah lain,” tuturnya.
Menurut Zaki dirinya serta pasangan lainnya tentunya memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan politik yang sejujur-jujurnya serta seadil-adilnya kepada masyarakat. “Mudah-mudahan dengan memberikan pendidikan politik yang adil dan jujur maka tingkat partisipasi juga bisa meningkat, bahkan bisa di atas 70 persen seperti yang ditargetkan KPU,” jelas Zaki. (hendra/okz/deddy)