Buruh – Polisi Bentrok, Demo Jadi Tontonan Pelajar

F-Demo buruh saat dorong pagar-ADITYA

BALARAJA,SNOL Aksi demo buruh PT Dharma Polimetal (DP) di Jalan Raya Serang KM 24 Kampung Kosambi Desa/Kecamatan Balaraja, Senin (24/9) berlangsung ricuh. Puluhan buruh yang tergabung dalam DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Rudal ini terpojok saat dibubarkan oleh aparat kepolisian. Ketua DPC SPSI Rudal dan koordinator aksi sempat menjadi bulan-bulanan aparat dan sejumlah orang yang diduga preman.
Pantauan Satelit News, aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 Wib di depan gerbang PT Dharma Polimetal awalnya berjalan damai. Kemudian aksi menjadi memanas saat sejumlah tuntutan yang disampaikan oleh buruh tidak ditanggapi serius oleh perusahaan. Massa pn membentuk barisan dan menggoyangkan pagar pabrik. Polisi yang berjaga di dalam pabrik mencoba menahan pagar yang didorong buruh.

Beberapa saat setelah aksi saling dorong pagar, sejumlah aparat keluar pabrik dan membubarkan massa buruh yang jumlahnya sekitar 40 orang dengan cara paksa. Beberapa buruh sempat mendapat perlakuan penganiayaan dari aparat kepolisian gabungan Polres Kota Tangerang dan Polsek Balaraja itu. Ketua DPC SPSI Rudal, Imam Sukarsa, Korlap Aksi sekaligus Sekjend DPC SPSI Rudal Gatot Subagyo dan beberapa buruh lainnya menjadi bulan-bulanan aparat. Tidak hanya aparat, sejumlah orang yang diduga preman ikut dalam aksi anarkis antara kepolisian dan buruh.

“Hidung dan mulut saya sampai mengeluarkan darah, baru kali ini saya diperlakukan seperti ini oleh aparat. Kami tidak terima dan masalah ini kami laporkan ke Propam Polres Kota Tangerang. Saya sangat menyayangkan kejadian ini, apalagi ada dugaan sejumlah preman terlibat dalam kericuhan ini,” kata Ketua DPC SPSI Rudal Imam Sukarsa kepada Satelit News, usai kericuhan saat aksi, kemarin.

Sejumlah pimpinan aksi sempat diamankan petugas meski dilepaskan kembali. Sayangnya aksi ini menjadi tontonan para pelajar STM Yuppentek 3 Balaraja. Bahkan para pelajar ikut memprovokasi saat kericuhan terjadi. Beberapa anak meneriakkan kata serang dan kampungan. Hal ini membuat aparat kepolisian kesal. Terlebih beberapa pelajar diduga melempar batu ke arah aparat kepolisian. Polisi pun tidak tinggal diam dan merangsek masuk ke sekolah dan meminta anak-anak tertib. Beberapa anak sempat diberikan pengarahan dan diminta mencatatkan namanya. Bahkan polisi sempat menendang meja dan kursi di hadapan para pelajar yang dinilai sudah bertindak melebihi batas.
“Masuk kelas, jangan ada yang memprovokasi lagi dari kelas atau kalian akan ditangkap,” ancam petugas.

Kasat Sabhara Polres Kota Tangerang, Kompol Kustanto mengatakan, dalam aksi kali ini melibatkan tiga elemen yakni polisi, buruh dan masyarakat. Saat kericuhan pecah, dirinya mencoba melerai namun dirinya sempat mendapat pukulan dibagian tangan.
Korlap Aksi Gatot menambahkan, dalam aksinya buruh menuntut manajemen PT DP untuk menghapuskan sistem kerja outsourching, mengangkat karyawan outsourching dan harian lepas menjadi karyawan tetap, manajemen harus membayar uang makan di bulan puasa dan manajemen harus mempekerjakan kembali karyawan yang di PHK. “Aksi akan kami lanjut hingga empat hari kedepan dengan jumlah massa yang lebih besar,” imbuhnya.

Sekjend DPC SPSI Rudal menegaskan, aksi buruh ini merupakan akumulasi kekecewaan terhadap perusahaan karena banyaknya karyawan outsourching yang diperlakukan tidak adil. “Mereka bekerja hingga bertahun-tahun tetapi tidak ada kepastian status. Kemudian penerapan outsourching di perusahaan ini kami nilai salah, jadi kami harus meluruskan. Kesalahan itu terletak pada status pegawai. Mereka yang merupakan pegawai pokok perusahaan tidak boleh outsourching, sebab outsourching hanya untuk pegawai penunjang saja,” jelasnya.

Setidaknya ada 58 karyawan yang dirumahkan oleh manajemen. Menurut Gatot, mereka harus mendapatkan kompensasi. Karena itu, karyawan yang dirumahkan itu sudah termasuk karyawan tetap. “Intinya ya mereka harus diberikan pesangon atau dipekerjakan kembali dengan status sebagai karyawan tetap. Di dalam perusahaan ini informasinya masih ada ratusan pekerja outsourching,” katanya.

Jumlah buruh di PT DP diperkirakan mencapai 3000 orang dengan status tetap dan outsourching. Perusahaan ini memproduksi troli untuk di swalayan, alat kesehatan dan sparepart motor hingga mobil dengan merek ternama seperti Toyota dan Daihatsu.
Ahadi, salahsatu buruh yang dirumahkan mengaku sudah delapan tahun bekerja di perusahaan tersebut dibagian produksi. Namun, terkait adanya penghapusan sistem outsourching, dirinya dan kawan-kawannya diminta untuk ikut tes lagi. “Kami kan bekerja sudah tahunan, bukan diangkat menjadi pegawai tetap malah diminta untuk ikut tes. Kalau tidak ikut tes ya dirumahkan, kalau tidak lulus tes juga dirumahkan,” keluhnya.

Terkait hal ini, bagian Industrial Relationship (IR) & General Affair (GA) Departemen Head PT DP, Suyoto mengatakan, perusahaan mengeluarkan kebijakan penghapusan sistem outsourching hingga 1 Desember mendatang. “Mereka yang tidak mau ikut prosedur seleksi kita terkait kebijakan penghapusan sistem outsourching ya kami rumahkan. Namun, setelah ada aksi ini dan dialog yang sudah dilakukan, pada 1 Oktober nanti mereka yang dirumahkan boleh bekerja lagi,” tukasnya.

Mengenai proses perubahan status karyawan outsourching untuk menjadi tetap atau kontrak terus akan dilakukan hingga awal Desember mendatang. Prosedurnya bagi mereka yang sudah bekerja selama tiga tahun keatas kemungkinan bisa diangkat menjadi pegawai perusahaan tetap atau kontrak. “Total pegawai yang kami rumahkan sebanyak 58 orang, namun hanya 11 yang ikut prosedur seleksi berupa tes. Sebagian lagi menyatakan tidak mau,” tandasnya. (fajar aditya/jarkasih)

You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply

CAPTCHA Image
Refresh Image
*


Banner UMT

  Tentang Kami | Disclaimer | Hubungi Kami | Email
www.SatelitNews.Co.Id © Copyright 2012
Alamat : Komplek GreenGarden BlokA-1 No 2, Jalan MH Thamrin, Kota Tangerang, Banten.
Telp/Fax : 021-55743519

Email : , , ,
Designed by RnB-Design.Com
Powered by WordPress | Designed by: index backlink | Thanks to insanity workout, car insurance and cyber security