JAKARTA Setelah empat bank pelat merah, kini Bank Rakyat Indonesia Syariah yang dibidik Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) untuk menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Diharapkan dengan keikutsertaan BRI Syariah semakin memudahkan masyarakat mengakses kredit perumahan bersubsidi.
“Nantinya bank penyalur dana FLPP menjadi lima bank. Yaitu BRI Syariah, BNI, BRI, Mandiri, dan BTN,” kata Menpera Djan Faridz kepada pers di Jakarta, Rabu (29/2).
Meski sudah lima bank besar yang menyalurkan FLPP, namun menurut petinggi NU ini, pihaknya akan terus menjalin kerja sama dengan perbankan. Diyakininya, makin banyak bank penyalur yang ikut serta dalam program ini, kemudahan masyarakat mendapatkan kredit perumahan khususnya di daerah-daerah kian besar.
“Penyaluran FLPP tahun ini akan bertambah dari angka 160 ribu unit menjadi 200 ribu unit. Penambahan target tersebut lantaran porsi dana FLPP Kemenpera dapat diturunkan dari 65 persen menjadi 50 persen. Selisih proporsi dana tersebut digunakan untuk menambah jumlah rumah yang disubsidi,” terangnya.
Adapun mekanisme pencairannya, lanjut dia, dana FLPP disimpan di bank dan didepositokan terlebih dahulu. Jika ada klaim dari bank terkait penandatanganan KPR , mereka bisa klaim ke Kemenpera dan deposito tersebut akan dicairkan untuk membayar tagihan ke bank.
“BRI memiliki banyak cabang sampai ke desa-desa. Jadi kalau masyarakat mau mengangsur dan mengambil kredit perumahan cukup di desa tidak perlu jauh-jauh ke kota,” sarannya. (esy/jpnn)