BPN-PT KAI Ganti Rugi Lahan Parkir Mobil Rp 30 Miliar
Pembayaran Ganti Rugi Tahap VI Lahan Kereta Bandara
TANGERANG, SNOL Kementerian Agraria dan Tata Ruang melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang bersama PT KAI membayarkan ganti kerugian tahap VI pengadaan lahan untuk rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta Rp37.598.173.000. Total nilai ganti rugi sampai tahap VI mencapai Rp560.115.763.000.
Wijoyo Hartawan, warga Kemayoran Jakarta Pusat, mendapatkan rejeki nomplok saat penyerahan ganti rugi di kantor BPN Kota Tangerang di kawasan Cikokol Kota Tangerang kemarin (3/11/2015). Lima bidang tanah miliknya seluas 6.056 meter di Poris Plawad Kecamatan Cipondoh dibeli negara seharga Rp30,9 miliar. Padahal, lahan kosong itu biasanya disewakan Hartoyo untuk parkir mobil.
Pembayaran nilai ganti kerugian pada tahap ini diberikan kepada delapan bidang tanah. Diantaranya satu bidang di Kelurahan Poris Plawad seluas 6.056 meter dan tujuh bidang di Kelurahan Tanah Tinggi seluas 914 meter. Total ada 6.970 meter yang kemarin dibayarkan oleh PT KAI.
Wijoyo Hartawan merupakan penerima nilai ganti rugi terbesar. Bersama istri dan anaknya, tampak raut wajah bahagia terpancar dari Wijoyo Hartawan. Saat berbincang dengan Satelit News, tak henti-hentinya ia memanjatkan puji syukur atas apa yang sudah diterimanya. Ia tidak menyangka tanah yang dulunya dibeli sejak tahun 1989 itu menjadi investasi yang luar biasa.
“Kalau total luasnya ada 13.000 meter. Dulunya berdiri pabrik terus bangkrut dan ada saudara yang menawarkan untuk dibeli saja. Akhirnya saya beli tapi memang tidak dibangun apa-apa,” kata warga asal Kemayoran, Jakarta ini.
Wijoyo sendiri mengaku lupa berapa biaya yang dikeluarkan waktu membeli tanah tersebut. Namun, dijelaskan Wijoyo, sewaktu membeli memang harganya masih murah. Dia mengungkapkan, lahan yang kosong sempat disewakan untuk parkir mobil.
“Saya tidak ingat waktu itu belinya berapa. Seingat saya dolar saja waktu itu masih murah banget,” tuturnya.
Pria berkacamata ini mengatakan, sangat berterima kasih kepada pemerintah, PT KAI dan BPN Kota Tangerang yang telah memberikan nilai ganti kerugian sesuai. Menurut Wijoyo, pemerintah sudah baik dan dirinya mendukung program pemerintah untuk kepentingan umum.
“Saya sangat berterima kasih, pemerintah sudah baik makanya saya tidak macam-macam. PT KAI dan BPN juga bagus. Saya senang dan gembira,” ujarnya sambil tersenyum bangga.
Ketika ditanya untuk apa uang tersebut, Wijoyo belum mempunyai rencana yang terlalu jauh. Tetapi yang pertama adalah ia akan memperhatikan saudara-saudaranya. Setelah itu barulah ia akan membeli tanah yang cocok untuk investasi lagi dan ditabung.
Kegembiraan serupa dirasakan Muhamad Tarigan (65). Warga Jalan Melati RT03/03 Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Tangerang itu mendapatkan nilai ganti kerugian dari PT KAI senilai Rp2.052.400.000.
“Tanah saya ada satu bidang seluas 298 meter. Sebelumnya berdiri pabrik konveksi baju. Jadi tanah itu hanya saya sewakan,” kata pria yang dikenal sebagai tokoh masyarakat di Kelurahan Tanah Tinggi tersebut.
Tarigan mengungkapkan, lahannya yang disewa itu baru habis pada tahun 2020. Tetapi, karena ada pengadaan lahan proyek rel kereta bandara Soekarno-Hatta terpaksa lahan tersebut terkena pembebasan.
“Sewanya belum habis jadi uang itu juga akan digunakan untuk bayar kompensasi bangunan gedung yang sudah ada. Biaya yang harus saya keluarkan sampai Rp.900 jutaan,” kata Tarigan.
Tarigan menerangkan, belum ada pengganti lahan untuk membangun kembali pabrik tersebut. Sebelumnya pabrik konveksi itu mempunyai 40 karyawan, sekarang tinggal 13 karyawan.
“Saya tinggal di Tanah Tinggi sejak tahun 1970 di situ. Dulu saya beli tanah itu tahun 1979 memang masih murah, hanya Rp6.000 per meter. Gaji saya saja dulu cuma Rp10.000/bulan,” ungkap pensiunan Departemen Perdagangan ini.
Tarigan menambahkan, nilai ganti kerugian yang diterimanya memang masih terlihat kurang. Namun karena ini program pemerintah, Tarigan turut mendorong warga yang lain untuk merelakan lahannya dibeli.
“Kita juga bisa dapat kesempatan untuk bekerja sebagai karyawan tetap di PT KAI. Rencananya itu nanti untuk anak saya,” ucapnya.
Kepala BPN Kota Tangerang, Himsar menjelaskan, sebelumnya sudah dibayarkan ganti kerugian kepada masyarakat tahap kesatu sampai kelima senilai Rp 107.673.566.000. Kemudian ada juga lahan milik PT AP2 yang dibebaskan senilai Rp414.844.024.000.
“Apabila ditambah dengan tahap keenam ini senilai Rp37.598.173.000, maka total nilai ganti kerugian tahap kesatu sampai keenam mencapai Rp560.115.763.000,” kata Himsar.
Himsar mengungkapkan, dari nilai tersebut luas bidang yang sudah dibebaskan dari tahap kesatu sampai keenam ada 120 bidang dengan total luas 119.464 meter atau sebesar 33,23 persen dari lahan yang dibutuhkan 359.479 meter atau 36 hektar.
“Sampai saat ini kita terus kebut prosesnya. Hanya saja sedikit ada kendala posisi tanah yang terjepit 1,9 km di wilayah Kelura-han Batusari dan Batujaya antara rel kereta dengan rencana tol JORR II. Itu perlu kordinasi lebih lanjut antara Kemenhub dan Kemen PU & Pera karena harus dibebaskan demi kenyamanan masyarakat,” paparnya.
Himsar menerangkan, pengadaan tanah Bandara Soekarno-Hatta ini untuk kepentingan umum. Diharapkan berjalannya pembangunan rel kereta api dapat menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi.
“Kegiatan ini sesuai arahan Menteri ATR/Kepala BPN Fery Mursidan Baldan. BPN Kota Tangerang diminta dapat melaksanakan percepatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Saya selaku Kepala Kantor Pertanahan Kota Tangerang berusaha untuk memenuhi harapan kita semua agar penyediaan tanah untuk kepentingan umum berjalan lancar,” kata Himsar. (uis/gatot/satelitnews)
Tinggalkan Balasan