Awas, Debit Air Meningkat Banjir Mengintai
TANGERANG,SNOL Hujan yang mengguyur sepanjang hari, Senin (7/5/2012), membuat debit air Sungai Cisadane meningkat. Kondisi itu terpantau dari tingginya debit air yang dibuang ke laut dari 21 meter kubik, meningkat menjadi 460 meter kubik per detik.
Suyadi, salah seorang penjaga Pintu Air Sepuluh Kota Tangerang, menyatakan tingginya debit air menyebabkan tujuh pintu air harus dibuka. “Ini untuk tetap menjaga debit air yang tersedia tetap normal. Jika tidak, bisa naik dan menimbulkan luapan sungai,” ujarnya saat ditemui Satelit News di Pintu Air Sepuluh.
Pembuangan air dimulai sejak Senin pagi pukul 04.00 WIB. Hingga pukul satu siang, dibuka dua pintu air bawah setinggi 2,5 meter dan lima pintu atas sepanjang 120 cm. “Selain karena hujan sepanjang hari, besarnya debit air ini dipengaruhi juga hujan di Bogor,” kata Suyadi.
Jika di Bogor diguyur hujan, debit air akan Sungai Cisadane akan meningkat. Tahun 1982 misalnya, debit air yang dibuang sebanyak dua ribu meter kubik per detik. Saat itu sepuluh pintu air dibuka semuanya untuk membuang air ke laut.
Dibukanya 10 pintu juga pernah juga terjadi di tahun 2007. “Terbaru di Februari kemarin. Kalau Mei ini sebanyak 460 meter kubik yang dibuang, saat itu 500 lebih meter kubik yang dibuang,” kata Suyadi.
Namun, Suyadi membantah jika banjir yang melanda beberapa daerah di Kota maupun Kabupaten Tangerang, disebabkan naiknya debit Sungai Cisadane. Menurut dia, hal tersebut akibat buruknya saluran air yang dibuat pada masing-masing perumahan. Untuk kawasan Karawaci yang berada di dataran lebih rendah dibandingkan Sungai Cisadane, itu lebih dikarenakan sempitnya saluran air yang dibuang ke sungai.
Untuk mengontrol datangnya air dari Bogor maupun melaporkannya ke Pintu Air Manggarai Jakarta, Suyadi selalu menggunakan radio komunikasi. “Biasanya dari Bogor melaporkan pada kami, lalu kami melanjutkan ke penjaga pintu air di Manggarai. Itulah bentuk pengawasan atau siaga banjir sungai ini,” jelas Suyadi.(pramita/susilo)
Tinggalkan Balasan