Akhiri Penantian 16 Tahun, Banten Juara Umum MTQ Nasional 2016
TANGERANG,SNOL Provinsi Banten mencatatkan sejarah baru dengan merebut juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional XXVI, di Nusa Tenggara Barat 2016. Prestasi ini merupakan jawaban atas penantian panjang Banten selama 16 tahun atau delapan kali mengikuti MTQ.
Pada MTQ nasional sebelumnya, prestasi maksimal Banten adalah juara kedua. Pada pelaksanaan MTQ Nasional 2014 di Kepulauan Riau, Banten menduduki posisi kedua. Kemudian pada MTQ 2012 di Ambon, Banten juga harus puas di posisi kedua. Bahkan ketika Banten menjadi tuan rumah pada 2008, juga menduduki posisi kedua.
Pada MTQ 2008 yang digelar di Banten, juara umum diraih DKI Jakarta, di Bengkulu pada 2010 diraih Jawa Barat, di Ambon, Maluku tahun 2012 diraih DKI Jakarta dan di Batam Kepri, yang juara umum adalah Kepri.
Atas prestasinya, kafilah Banten berhak mendapatkan Piala Bergilir Presiden yang diserahkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin dan diterima langsung oleh Gubernur Banten Rano Karno pada acara penutu-pan MTQ di Arena Islamic Center NTB, Kota Mataram, Sabtu (6/8).
Ketua Dewan Hakim MTQ Said Agil Al-Munawar mengatakan, berdasarkan keputusan dewan hakim tentang perolehan poin masing-masing kafilah, Banten ditetapkan sebagai juara umum.
“Keputusan dewan hakim MTQ ke-26 tentang penetapan juara umum dan peringkat 10 besar adalah pertama adalah Banten (juara umum),” ujar Said Agil Al-Munawar di atas panggung.
Adapun urutan kedua dimenangkan oleh DKI Jakarta, diusul Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Tengah, Riau, Sumatera Barat, Aceh, Papu Barat, dan Jawa Barat.
“Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan keputusan dewan hakim tidak dapat diganggu gugat,” kata Said Agil.
Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Banten, Prof. Syibli Sarjaya mengatakan, berdasarkan hasil rekapitulasi ranking terbaik MTQ Nasional, kafilah Banten memperoleh total nilai tertinggi dengan nilai 56, mengungguli kafilah DKI Jakarta yang berada di posisi kedua dengan meraih nilai 41 dan diposisi ketiga diraih kafilah Kepulauan Riau dengan total nilai 39 poin.
“Dari tujuh cabang MTQ yang diperlombakan, kafilah Banten masing-masing mendominasi pada urutan 1, 2, dan 3 sebagai peserta terbaik,” kata Sybli. Sybli mengatakan, sebelum acara penutupan, ofisial dari Kafilah Banten sudah menghitung dengan cermat terhadap prestasi semua cabang lomba.
Sekda Banten Ranta Soeharta mengatakan, kafilah Banten yang berhasil meraih juara I, II, dan III selain akan mendapatkan uang kadeudeuh Rp100 juta untuk juara pertama, Rp50 juta untuk juara kedua, dan Rp25 juta untuk juara ketiga, pemprov juga akan memberangkat umrah kepada 24 peserta dan termasuk para pembinanya.
“Ini sudah janji Pak Gubernur, dan kita akan berangkatkan umrah tahun depan,” katanya.
Gubernur Banten Rano Karno merasa bangga dan terharu atas perjuangan seluruh kafilah Banten. Pasalnya ini adalah sejarah perjalanan panjang, karena selama mengikuti MTQ baru kali Banten bisa meraih juara umum.
“Alhamdulillah pada hari ini perkenankan saya menyampaikan kabar menggembirakan kepada seluruh masyarakat Banten. Setelah penantian panjang bertahun-tahun mengerahkan seluruh kemampuan yang kita miliki sebelumnya, alhamdulillah, tahun ini Banten berhasil merebut juara umum. Tentu ini kita harus sikapi dengan syukur dan menjadi semangat untuk terus membenahi diri,” katanya
Sebagai wilayah yang digelari tanah para ulama dan aulia, kata gubernur, Banten telah mengokohkan identitas dan kultur Islam yang kuat. Islam telah menjadi sumber nilai yang dibaca, dimafhumi, dan diejawantahkan dalam tiap lapis kehidupan masyarakat Banten sejak kurun waktu yang lama. (rus/aef/gatot/bnn/satelitnews)