21 Anak Terjun ke Jurang, Satu Tewas Tersangkut di Pohon

SERANG,SNOL Satu orang tewas dan 21 menderita luka-luka setelah sepeda motor roda tiga yang biasa digunakan untuk mengangkut barang terjun bebas di jurang, tepatnya di Palenam Kelurahan Curug Kota Serang, Senin (21/12) sore.

Korban tewas bernama Mina (12) warga Kampung Kedayon, RT.07/02, Kampung Kemanisan Kelurahan Curug Kota Serang. Mina meninggal setelah terjepit dan menggantung diatas pohon yang ditabrak sepeda motor tersebut. Miha mengalami patah leher dan meninggal di tempat. Sedangkan 20 penumpang lainnya menderita luka dan dievakuasi warga menuju klinik terdekat.

Belum diketahui penyebab pasti jatuhnya sepeda motor roda tiga tersebut ke dalam jurang sedalam 12 meter. Namun diduga sang pengendara bernama Entus warga Kamung Kedayon Kedayon RT.07/02, Kemanisan Curug Kota Serang belum mahir menggunakan kendaraan itu. Akibat kecelakaan tersebut Entus mengalami patah tulang dan masih mendapatkan perawatan intensif medis.

Kanit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Serang Ipda Robby menduga penyebab terjadinya kecelakaan maut itu karena sopir mengalami hilang kendali saat melintas di jalan yang sedikit bergelombang. Beban berat anak–anak membuat kendaraan motor roda tiga tidak bisa dikendalikan dan terjun ke sungai. Saat kejadian tak satupun warga melihat kecelakaan tunggal itu.

“Saya juga belum tahu penyebabnya, karena warga juga tidak ada yang melihat. Mungkin sopirnya hilang kendali karena jalan sedikit bergelombang,” ujarnya di lokasi.

Sebelum kecelakaan terjadi, Entus mengisi bahan bakar kendaraanya di SPBU terdekat. Dengan muatan penuh dengan anak-anak, kendaraan itu melaju dari arah Serang menuju Pandeglang. “Karena penuh penumpang, ban belakang terangkat satu sampai hilang keseimbangan jatuh ke jurang,” jelasnya.

Robby membenarkan saat kejadian ada 21 anak-anak yang menaiki kendaraan tersebut. Namun demikian ia belum memiliki data nama-namanya. “Satu tewas sisanya luka. Sopir dibawa ke Puskesmas belum bisa kita mintai keterangan,” ucapnya.

Diketahui, sepeda motor roda tiga dikemudikan oleh Entus tersebut baru dibeli dan belum memiliki nomor polisi. Oleh Entus sepeda motor roda tiga tersebut dijadikan untuk hiburan anak-anak jalan. Setiap anak-anak yang ingin ikut menaiki motor roda tiga tersebut harus membayar Rp2 ribu dan diajak untuk jalan-jalan di jalan raya.

“Bayar dua ribu untuk naik, motor itu baru dua hari dibeli,” ucap ibu korban selamat Firli.

Di rumah korban Mina (12) pihak keluarga tampak syok dan histeris setelah nyawa Mina tidak tertolong pihak keluarga tidak membawa jenazahnya ke RSUD dr Drajat Prawiranegara dan lebih memilih menyemayamkannya di rumah duka. Saat awak media berkunjung ke rumah duka tak satupun pihak keluarga berkomentar.(fahmi/mardiana/jarkasih/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *