Pemanfaatan Black Soldier Fly Tuai Apresiasi
Hadiri Temu Karya Nasional
TANGERANG, SNOL—Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang memboyong temuan teknologi tepat guna pada Pekan Inovasi Desa dan Kelurahan (PinDesKel) tahun 2018 yang dirangkai Temu Karya Nasional dan Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ke XX di Garuda Wisnu Kencana, Kabupaten Badung, Provinsi Bali Provinsi Bali yang berakhir kemarin.
“Kami membawa black soldier fly atau lalat tentara hitam belatung pengurai sampah organik serta penyiram tanaman berbasis android,” ungkap Kepala DPMPD Kabupaten Tangerang, Banteng Indarto kepada wartawan kemarin.
Dalam TTG tingkat nasional Kabupaten Tangerang mengirimkan dua temuan dari Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) Sukamulya berupa alat penyiram dan pemberi pupuk tanaman otomatis, dan pemanfaatan belatung lalat tentara hitam (black soldier Fly) hasil inovasi Posyantek Pasar Kemis.
Menurut Banteng yang didampingi Kabid Pemberdayaan Masyarakat DPMPD Kabupaten Tangerang, Yeti Haryati, sebelumnya pemanfaatan belatung lalat tentara hitam (black soldier Fly) ini berhasil memenangkan TTG untuk kategori inovasi pelajar di tingkat Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten.
“Meski belum meraih juara tingkat nasional, namun black soldier fly mampu menarik perhatian pengunjung temu karya nasional,” imbuh Yeti.
Hal itu, kata Yeti, dilihat dari ramainya pengunjung yang memenuhi stand Provinsi Banten, khususnya mereka yang hendak melihat dari dekat belatung pengurai sampah organik yang dihasilkan dari telur lalat tentara tersebut.
“Awalnya banyak yang jijik melihat belatung bekerja mengurai sampah organik, khususnya pengunjung perempuan. Tapi setelah setelah kami jelaskan, akhirnya mereka tertarik, bahkan bergantian menyentuhnya,” imbuh Yeti.
Kasubid Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Teknologi Tepat Guna DPMPD Kabupaten Tangerang, Udin yang ikut mendampingi tim TTG Kabupaten Tangerang di Bali mengakui stand black soldier fly ramai dikunjungi pengunjung temu karya nasional.
Meski tidak masuk nominasi katagori apapun, menurut Udin, namun belatung pengurai sampah menuai apresiasi dari berbagai pihak pada Temu Karya Nasional dan Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XX. Pengunjung, kata Udin, banyak yang menyebut temuan Pos Yantek Pasar Kemis itu merupakan inovasi unik yang baru kali pertama ada di Indonesia. Disebut unik, lantaran belatung pengurai sampah dihasilkan dari perkawinan lalat tentara hitam melalui budidaya telurnya.
“Yang pasti kami akan terus melakukan pembinaan kepada setiap Posyantek, baik masyarakat umum maupun pelajar. Responnya cukup positif. Temuan maupun inovasi yang kami gelar selalu disambut antusias masyarakat maupun pelajar, bahkan sampai tingkat nasional,” katanya. (aditya)