Plafon SDN Binong IV Jebol, Siswa Waswas
Di SDN Binong IV Kelurahan Binong
CURUG, SNOL—Ratusan Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Binong IV, di Kampung Cijengir, RT 01 RW 03, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug harus belajar dengan rasa was-was lantaran beberapa sisi plafon kelas mereka roboh.
Pantauan Satelit News di lapangan, terdapat tiga kelas dengan kerusakan plafon yang cukup parah, yakni kelas lima dengan jumlah siswa 48 orang, kelas tiga dengan jumlah siswa 40 orang, dan kelas dua dengan jumlah siswa 40 orang. Bahkan, di depan ruang kelas lima terdapat sebuah bambu penyanggah untuk meminimalisir melebarnya ternit yang roboh dan ditakutkan akan menimpah murid SDN Binong IV.
Niki Julian, salah satu murid kelas lima SDN Binong IV mengaku merasa takut ketika akan masuk ke dalam kelas, lantaran plafon yang roboh tepat berada di atas pintu masuk ruang kelas tersebut. Niki juga mengatakan, beberapa hari yang lalu ada seorang temannya yang sempat tertimpah reruntuhan plafon di ruang kelas lima saat berlatih senam.
“Takut kalau mau masuk kelas, belajar juga jadi tidak konsen. Kemarin teman saya ada yang tertimpah saat sedang berlatih senam di sini,” kata Julian kepada Satelit News saat ditemui di kelasnya pada jam istirahat sekolah, Rabu, (19/9).
Sementara itu Koswara, salah satu guru di sekolah dengan jumlah murid 442 siswa tersebut menjelaskan, bahwa sebelum menempati gedung baru yang menggunakan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 itu, SDN Binong IV selama 26 tahun menumpang di SDN Binong II di Desa Binong, Kecamatan Curug. Pada awalnya, pihak sekolah sangat senang karena mendapatkan gedung baru dari Dinas Cipta Karya Kabupaten Tangerang. Namun, baru digunakan dua tahun, sudah banyak plafon dan kusen alumunium yang rusak.
“Kami menggunakan bangunan ini di tahun 2016, tapi baru sebentar digunakan sudah ada plafon yang jebol. Saat kerusakan plafon awal, kami sudah coba menggantinya dengan yang baru, tapi lama kelamaan semakin banyak plafon yang jebol. Sedangkan untuk alumunium tralis tidak terpasang dengan baik sejak awal, sepertinya bautnya terlalu pendek jadi mudah copot,” jelasnya.
Koswara membenarkan, bahwa ada siswanya yang sempat tertimpah reruntuhan internnit belum lama ini. Oleh karena itu, pihak guru sangat menghawatirkan keselamatan siswanya, karena menurutnya plafon bisa sewaktu-wakti roboh dan menimpah murid-muridnya saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.
“Benar, belum ada seminggu murid kami sempat tertimpah saat latihan senam di dalam sini (kelas), untung tidak apa-apa. Memang kegiatan itu sudah di luar KBM, namun jika terjadi sesuatu kepada siswa tersebut, tetap menjadi tanggung jawab kami karena kejadian tersebut terjadi di lingkungan sekolah ini,” tuturnya.
Koswara menambahkan, pihaknya sudah melaporkan kerusakan ini ke Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang, karena kerusakan parah tidak hanya terjadi di ruang kelas lima saja, tapi juga di ruangan kelas dua. Bahkan ada sebuah lampu yang menggantung dengan seutas kabel dan posisinya persis di atas meja belajar siswa. Dikhawatirkan, selain reruntuhan plafon, lampu tersebut putus dan dapat menimpah siswanya saat KBM berlangsung.
“Di kelas dua lebih parah kondisinya ada lampu yang menggantung karena tidak ada tempat lagi untuk menempelkan lampu tersebut. Dikhawatirkan kalau tidak segera ada perbaikan lampu tersebut menimpah anak-anak. Kami juga sudah laporkan ke Dindik,” tukasnya.
Koswara berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang ada perhatian khusus untuk SDN Binong IV yang kondisinya kian hari semakin parah. Setidaknya, ada langkah pemerintah untuk melakukan perbaikan plafon dan teralis alumunium di tiap ruangan kelas agar, KBM dapat berjalan dengan baik tanpa ada rasa was-was.
“Ya berharap agar segera ada perbaikan dari pemerintah, agar siswa dapat belajar dengan tenang tanpa rasa takut plafon kelasnya roboh,” pungkasnya. (mg2/aditya)