Begini Serunya Jika Masyarakat Banyuwangi di Bandung Berkumpul

BANDUNG, SNOL—Sebagian masyarakat Banyuwangi adalah perantau. Mereka tersebar ke penjuru tanah air. Termasuk di Bandung, Jawa Barat. Minggu (15/7), Ikatan Masyarakat Banyuwangi (Ikawangi) berkumpul di STIE Ekuitas, Bandung. Mereka melakukan halal bi halal.

Keseruan tercipta. Apalagi kegiatan ini diikuti sekitar 500 warga asal Banyuwangi. Gebyar seni penuh kekeluargaan mewarnai jalannya pertemuan.

Berbagai pertunjukan ditampilkan dalam Halal bihalal ini. Mulai dari Tari Gandrung, Tari Jaran Goyang, Tari Sorote Lintang hingga lagu-lagu Kuntulan khas Banyuwangi sukses menghibur.

Selain itu, kuliner yang disajikan pun merupakan menu asal Banyuwangi. Begitu juga dengan dress code. Yaitu Batik berwarna merah dengan motif Banyuwangi yang mendominasi ruangan sebagai seragam panitia.

Hadir dalam acara ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama istri, Walikota Bandung Terpilih Oded N Danial, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta beberapa tokoh Ikawangi.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, hubungan antar warga jauh lebih kuat dan dahsyat dibandingkan hubungan bisnis. Walaupun berada jauh dari Banyuwangi, tetap bisa memberikan sumbangsih dalam memajukan kota kelahiran. “Masio ning kadohan, isun tetep lare osing, yang yang artinya walaupun jauh dari tanah kelahiran, saya tetap orang Osing (Banyuwangi),” ujar Menpar Arief Yahya, Minggu (15/7).

Menpar menilai Banyuwangi sudah sangat berkembang. Namun masih perlu sumbangan pemikiran bagi masyarakat Banyuwangi. Khususnya masyarakat Banyuwangi yang juga ada di luar daerah atau pun yang saat ini tinggal di luar negeri. “Saya gembira dengan perkembangan yang ada. Tentu masih ada kekurangan, itu pasti. Nah itu ayo diperbaiki dan dibantu bersama-sama,” ujar Menpar Arief Yahya yang lahir dan menghabiskan masa kecil hingga remaja di Banyuwangi.

Dia menjelaskan, ada 3 sektor yang diukur sebagai kemajuan wilayah, yaitu TTI (Trade, Tourism, Investment), di antara 3 itu, Banyuwangi memilih Tourism sebagai prioritas. Dengan fokus pada Trade, Investment otomatis mengikuti, maka tidak bisa dielakkan lagi Pariwisata merupakan sektor yang paling bisa diandalkan di Indonesia.

“Sudah banyak yang sudah dicapai oleh Banyuwangi, diantaranya kabupaten dengan event terbanyak nasional, mengalahkan Solo dan Yogyakarta. Amenitasnya, selama Saya jadi Menteri, Banyuwangi telah membangun 3 hotel bintang 4. Aksesnya, sudah banyak direct flight dari banyak maskapai ke Banyuwangi,” papar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya sarankan Bandung mulai fokuskan pada trade dan tourism seperti Banyuwangi. Apalagi Bandung sudah memiliki modal kuat dalam hal pariwisata, termasuk kulinernya. “Bila pariwisata maju, maka trade akan otomatis ikut maju. Bandung sudah menjadi pusat trade Jawa Barat, maka akan lebih mudah mengembangkan pariwisatanya,” terang mantan Dirut PT Telkom ini.

Walikota Bandung Terpilih Oded N Danial mengatakan, keluarga Ikawangi yang ada di Bandung sudah menjadi keluarga warga Bandung. Dia berharap Ikawangi menjadi bagian dari Bandung dalam meraih prestasi-prestasi di masa depan. “Saya berharap keluarga Ikawangi Bandung bisa berkolaborasi mengikuti segala kebijakan dan regulasi pemerintah Bandung. Kedepan Ikawangi pasti memberikan sesuatu yang berarti bagi Bandung,” ujar Oded.

Sebagai orang nomor satu di Kota Kembang ini, Oded mengakui prestasi yang berhasil diraih Banyuwangi membuatnya lebih bersemangat dalam ikut memajukan pariwisata di Bandung. “Istri Saya orang Karangrejo, Banyuwangi. Saya dikasih sarapan pecel tiap pagi. Minggu kemarin Saya dan keluarga ke Banyuwangi, kami menyaksikan sendiri pembangunannya yang luar biasa. Kami pun sempat berwisata di Pulau Hijau yang indah,” ungkap Oded.

Sedangkan Ketua Ikawangi Slamet Suprapto menambahkan, keberadaan masyarakat asli dari Banyuwangi di Kota Bandung sangat banyak. Mereka sudah membaur dan hidup rukun dengan warga Kota Bandung.

Dia menyebutkan, saat ini warga asli Banyuwangi di Kota Bandung sangat banyak. Bisa mencapai ribuan jika digabungkan seluruh Jawa Barat. ”Yang menjadi anggota tetap saja ada 300 lebih. Mereka dari berbagai profesi. Harapannya, selalu menjalin tali silahturahmi serta bisa berbaur dengan masyarakat di mana pun mereka tinggal,” jelas Slamet.

Menurutnya, warga Banyuwangi kerap membuat kegiatan silahturahmi. Namun, umumnya berskala kecil. Khusus untuk halal bil halal, kata dia, tercatat merupakan kali keriga digelar.

Kedepan, lanjut Slamet, masyarakat Banyuwangi yang tinggal di Bandung diharapkan mendaftar menjadi anggota tetap Ikawangi. Apalagi, Ikawangi Bandung sejak 2016 sudah terdaftar secara legal sebagai  paguyuban di Kemenkumham. “Kita sudah memiliki legalitas yang sah. Maka dari itu diharapkan makin banyak yang bergabung di Ikawangi Bandung. Banyak manfaatnya, seperti Anggota tetap bakal dapat santunan saat sakit atau meninggal,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata, Wawan Gunawan mengatakan, masyarakat asli Banyuwangi di Kota Bandung memiliki rasa kebersamaan yang tinggi. Apalagi, budaya asal Kota kelahiran juga tetap dilestarikan.

Apa yang dikatakan Wawan ini benar adanya. Terbukti semua seniman yang tampil dalam Gebyar Seni Banyuwangi merupakan keluarga Ikawangi. “Tujuannya untuk menumbuhkan dan melestarikan seni budaya Banyuwangi dalam rangka meningkatkan rasa memiliki dan mencintai budaya dan tradisi asli Banyuwangi. Ini sangat bagus,” ujarnya. (*/ip/dm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.