Jokowi Inginkan “Lompatan” Koperasi

Hadiri Peringatan Hari Koperasi Nasional di Pagedangan

PAGEDANGAN, SNOL—Pres­iden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi eksistensi ko­perasi di Indonesia. Dia ber­harap kelak ada koperasi di Indonesia yang mampu tum­buh dan berkembang den­gan perputaran uang yang sangat besar, termasuk dari sisi kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Pernyataan itu diungkapkan Jokowi saat menghadiri aca­ra Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-71 yang digelar di di ICE, BSD, Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang, Kamis (12/7).­

“Saya sangat senang sekali bahwa perkembangan koperasi sudah ada peningkatan yang cukup baik, kontribusi koperasi terhadap PDB ini 4,48 (persen) dari sebelumnya 3,99 (persen),” kata Jokowi.

Dia mengatakan bahwa ada peningkatan yang cukup baik dari sisi perkembangan koperasi di Tanah Air. Sayangnya menu­rut dia, belum ada loncatan yang signifikan dari koperasi.

“Tetapi belum meloncat, yang kita inginkan sebuah lompatan sistem ekonomi gotong royong yang kita miliki,” katanya.

Selama ini, kata Jokowi, ko­perasi yang ada di Indonesia mayoritas hanya mampu meng­galang dana dalam jumlah kecil. Padahal, potensi koperasi untuk menjadi besar sangat terbuka.

“Saya ingin satu, dua, tiga, em­pat atau lima koperasi masuk dalam jajaran 100 atau 300 besar koperasi secara global,” ujarnya.

Semisal Koperasi Fontera yang ada di Selandia Baru. Ko­perasi ini berhasil menunjukan eksistensinya di bidang produk­si susu dan produk olahan dari susu. Dengan menggandeng sekitar 10.500 peternak di Se­landia Baru, omzet koperasi ini berhasil menembus angka Rp17,2 miliar dollar New Zea­land atau sekitar Rp165 triliun setiap tahunnya.

Omzet yang didapat ini ber­hasil menempatkan Fontera menjadi salah satu perusahaan berbasis koperasi terbesar di negaranya. Bahkan, Fontera saat ini mampu merebut 30 persen dari keseluruhan ekspor susu dan produk susu di dunia.

“Coba datangi saja, cara memulainya dari apa, kuncinya di mana. Belajar di sana seming­gu, dua minggu, tiga minggu, bisa,” ujar Jokowi.

Contoh lain adalah Ocean Spray dari Amerika Serikat. Kop­erasi ini berhasil mengembang­kan buah cranberry dengan mengumpulkan buah dari para petani. Ocean Spray kemudian mengembangkan produk olah­an dari buah tersebut mulai dari minuman jus, kismis, hingga buah-buahan kering. Koperasi ini pun kini berhasil meraup laba setiap tahun hingga mili­aran dollar AS.

“Sudah, ajak bareng-bareng Pak Menteri (Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga), Pak Nurdin Halid Ketua Deko­pin (Dewan Koperasi Indone­sia), ajak bareng-bareng ke sana. Tapi jangan banyak belanjanya. Ke sananya betul-betul belajar bagaimana mereka me-manage koperasi sebagai perusahaan terbesar,” imbuhnya.

Dia mengakui sudah menden­gar ada koperasi di Indonesia yang sudah masuk bursa seki­tar tiga bulan yang lalu. “Dari Kospin Jasa, kita harus mulai ke arah-arah itu, koperasi harus mulai ke arah-arah itu,” katanya.

Menurutnya, saat ini di era teknologi perkembangan terjadi sangat cepat dan dinamis. Da­hulu ketika ponsel belum ada, siapapun yang ingin menelepon harus menggunakan telepon ka­bel. Tak lama kemudian berkem­bang GSM dengan berbagai merek ponsel yang berkembang ketika itu. “Lalu ada smartphone (telepon pintar) yang sudah jadi telepon genggam Android den­gan berbagai variasi kita masuk lagi begitu sangat cepat dari ta­hun ke tahun,” katanya.

Kini perkembangan telah merujuk ke era Google, Face­book, YouTube, Instagram, di dalam negeri ada Go-Jek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Bukala­pak, dan Blibli. “Semua harus kita ikuti. Perkembangan sep­erti ini harus kita lihat, semua harus melihat perkembangan-perkembangan seperti ini, bagaimana koperasi masuk ke teknologi digital,” kata Jokowi.

Pada kesempatan itu, Pres­iden Jokowi juga menyematkan anugerah kepada sejumlah to­koh yang menerima penghar­gaan serta meninjau Harkopnas Expo 2018 yang memamerkan produk-produk koperasi Indo­nesia. Presiden Jokowi didam­pingi sejumlah pejabat di an­taranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Ko­perasi dan UKM Puspayoga, dan Ketua Dekopin Nurdin Halid. (jarkasih/gatot)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.